Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Untuk Dibunuh (1)



Untuk Dibunuh (1)

2"Kakak Kecil!"     

Jun Wu Xie tiba-tiba terbangun, telinganya masih terngiang dengan ratapan Kaisar kecil "Kakak kecil."     

Di luar jendela, bulan bergantung seperti sebuah kait di langit. Ketika itu malam sudah larut dan Negeri Kondor sunyi. Jun Wu Xie turun dari ranjangnya, merasa hatinya gelisah sehingga ia tidak bisa kembali tidur. Ia berjalan ke jendela dan menatap langit malam, liontin giok kecil yang diberikan Kaisar kecil padanya terkait di tangannya.     

[Penasaran bagaimana keadaannya sekarang.]     

Tidak bisa tidur semalaman, Jun Wu Xie terjaga di kamarnya merencanakan bagaimana ia akan menghadapi situasi di Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor. Supaya mereka bisa mengambil peta dari Kaisar Negeri Kondor, mereka perlu menghindari konflik dengan orang-orang dari Istana Segala Naga.     

Langit berubah dari malam menjadi terang, dan ketika cahaya matahari pertama tertumpah di rungan lewat jendela penginapan, ketukan cemas terdengar di pintunya.     

Jun Wu Xie berdiri membuka pintu, dan melihat Qiao Chu berdiri di luar.     

"Xie Kecil, sebuah insiden telah terjadi!" Qiao Chu berkata.     

"Ada apa?" Jun Wu Xie bertanya, alisnya melengkung naik.     

"Rong Ruo terus mengirimkan Kupu-Kupu Nerakanya untuk mengamati pekarangan istana diam-diam, tetapi pagi ini, sesuatu terjadi di sana." Qiao Chu berkata penuh semangat. Ketika keributan muncul di Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor, makan mereka akan memiliki kesempatan untuk menyerang.     

"Dikatakan bahwa sekelompok orang telah berusaha menyerbu ke sana dan alasannya tidak diketahui dan mereka sekarang bertengkar dengan prajurit Negeri Kondor. Haruskah kita pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi supaya lebih memahami situasinya?"     

Alis Jun Wu Xie sedikit terangkat. Berpikir ada orang yang berani menantang prajurit Negeri Kondor di Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor. Siapa pun itu, mereka tak akan berakhir dengan baik.     

"Apa kau tahu identitas orang-orang itu?"     

Qiao Chu memikirkannya sejenak dan berkata, "Aku … tidak terlalu yakin. Namun aku dengar itu adalah orang-orang dari negeri yang kecil, dan namanya … agak familiar … itu benar! Aku ingat sekarang, namanya Kerajaan Soba."     

Mata Jun Wu Xie berkilat terkejut, sebuah gambaran Kaisar kecil yang lugu dan tak berdosa langsung muncul di benaknya!     

Tiba-tiba, pikirannya tak bisa mencerna kata-kata Qiao Chu lagi dan ia langsung berbalik mengambil Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah sebelum bergegas keluar!     

Melihat Jun Wu Xie tiba-tiba pergi dengan begitu cemas, wajah Qiao Chu terlihat terkejut. Sangat khawatir sesuatu terjadi pada Jun Wu Xie, ia segera memanggil teman-temannya yang lain untuk berkumpul dan keluar, mengejar Jun Wu Xie.     

Matahari terhadang oleh kumpulan awan gelap, langit berwarna kelabu, desiran angin yang bertiup benar-benar dingin.     

Jun Wu Xie berlari kencang sepanjang jalan, menuju ke tempat yang dikatakan Fei Yan padanya. Walaupun Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah tidak tahu mengapa Nona mereka begitu gugup, mereka tetap mengikuti di belakangnya dengan patuh.     

Perlahan mendekat ke tempat tujuan, Jun Wu Xie mencium baru darah yang diterbangkan angin yang bertiup melewatinya, bau itu membuat hatinya semakin gelisah.     

Di area yang dikelilingi oleh para prajurit Negeri Kondor, banyak mayat yang berserakan di lantai. Mereka semua mengenakan pakaian perang, darah mengotori pakaian dan peralatan perang mereka, luka yang menganga meliputi seluruh tubuh mereka. Darah membasahi pakaian mereka, menetes ke lantai, tetapi tangan mereka masih menggenggam pedang mereka, dan beberapa prajurit Negeri Kondor juga tergeletak bersama mereka.     

Warga Negeri Kondor menjauh dari pemandangan mengerikan itu dan prajurit Negeri Kondor tidak mempedulikan pria tua yang terlihat kacau balau itu. Wajah pria tua itu berlumuran darah, ditahan paksa. Walau wajahnya berdarah-darah, pria tua itu masih berteriak keras mengutuki mereka.     

"Negeri Kondor benar-benar biadab dan keji! Tak dapat diampuni oleh para dewa! Para dewa pasti melihat! Suatu hari, kalian semua akan menderita karena apa yang kalian lakukan! Kalian semua akan menerima balasannya!"     

Suara itu mengejutkan Jun Wu Xie yang baru saja tiba di tempat itu.     

[Tubuh pria tua itu penuh dengan luka-luka. Bukankah itu orang yang sebelumnya mengundangnya untuk bepergian bersama dengannya, Guru Besar He dari Kerajaan Soba!?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.