Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Dengki (1)



Dengki (1)

2Kaisar kecil terkejut dan ketakutan. Ia tak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya.     

Orang-orang Kerajaan Soba begitu sederhana dan baik hati, semua orang di kerajaan hidup dalam harmoni. Merendam orang di dalam belanga besar berisi cairan racun adalah sesuatu yang tak pernah didengar oleh Kaisar kecil.     

"Bagaimana pendapat tuan-tuan sekalian setelah berada di sini selama beberapa hari terakhir?" Kaisar Negeri Kondor bertanya seraya memandu kelompok pemimpin ini ke pekarangan istana, tangannya terlipat di belakang punggungnya, dagunya sedikit terangkat seraya ia menatap para pria itu.     

Sekumpulan pemimpin itu menundukkan kepala mereka, tak mengatakan apa-apa, tak ada di antara mereka yang mau mengatakannya.     

Kaisar Negeri Kondor memandang dingin dan berkata, "Kalian semua tidak perlu gugup begitu. Aku hanya mengundang kalian semua ke sini untuk merancanakan sesuatu yang besar. Benda ini akan membuat negeri anda bisa membentuk sebuah pasukan tentara yang tak kenal ampun, di mana Anda akan dengan mudah menguasai area di sekitar wilayah Anda dengan mudah. Anda semua pasti sudah tahu, berkaitan dengan kekuatan pertempuran, kekuatan yang paling kuat adalah milik Kerajaan Qi Prajurit Rui Lin. Dikatakan bahwa satu Prajurit Rui Lin bisa mengalahkan sepuluh lawan, mereka semua sangat gahar. Kalian juga pasti telah mendengar, bahwa beberapa waktu yang lalu, aku bersekutu dengan Negeri Kemakmuran dan dua negeri lainnya untuk menyerang Kerajaan Qi bersama-sama. Pada akhirnya, pasukan besar tentara kami yang berjumlah empat juta orang dimusnahkan seluruhnya di tanah Kerajaan Qi. Jumlah orang yang dimiliki Kerajaan Qi di dalam pasukan perangnya, Anda semua sudah tahu, jika bukan karena kekuatan Prajurit Rui Lin, bagaimana mungkin mereka bisa menang?"     

Para pemimpin itu menjadi semakin hening. Mereka sudah mendengar mengenai persekutuan Negeri Kondor dengan tiga negeri lain untuk menyerang Kerajaan Qi sebelum ini dan aliansi ini berpikir mereka pasti akan menang tidak diragukan lagi namun dalam peperangan itu mereka ditaklukkan oleh kekuatan pasukan tentara Kerajaan Qi dan Prajurit Rui Lin, dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Negeri Api, karena pada akhirnya, mereka menggerakkan pasukan mereka untuk menyelamatkan Kerajaan Qi, menarik mereka dari lubang keterpurukan.     

Negeri Kondor kalah dengan memalukan, tetapi Kaisar Negeri Kondor membicarakan masalah ini di hadapan semua orang seolah ia sama sekali tidak terganggu dengan hal itu di mana ia bahkan memuji dengan terang-terangan keberanian dan kekuatan Prajurit Rui Lin. Memuji musuh tanpa malu-malu, benar-benar tidak terlihat seperti Kaisar jahat yang tak mengenal ampun dari Negeri Kondor.     

"Sayang, namun Prajurit Rui Lin hanya setia pada Istana Lin di bawah langit sementara Istana Lin telah mengabdikan diri mereka pada Kerajaan Qi. Tidakkah tuan-tuan sekalian ingin memiliki sebuah pasukan yang dapat menandingin Prajurit Rui Lin yang begitu gahar?" Kaisar Kerajaan Qi sepertinya tidak merasa kekalahannya adalah hal yang memalukan dan ia malah bertambah semangat.     

Sayang, di antara para pemimpin di sana, tak seorang pun di antara mereka berani berbicara.     

Jejak ketidaksenangan terlihat di wajah Kaisar Negeri Kondor ketika ia melempar pandangannya pada pria tua di sisinya, dan seorang pria tua memberi sinyal padanya melalui matanya.     

Kaisar Negeri Kondor kemudian menjernihkan suaranya dan berkata, "Sepertinya tuan-tuan sekalian masih belum puas akan hal ini. Bagaimana kalau begini? Aku baru saja memikirkan sebuah ide. Apa yang Anda semua lihat hanyalah permainan anak-anak. Biar aku tunjukkan sesuatu yang asli pada kalian. Pengawal!"     

Sejumlah prajurit Negeri Kondor segera datang membawa belanga-belanga besar. Namun cairan di dalam belanga itu bukan berwarna hitam, melainkan merah, merah terang yang terlihat hampir seperti darah.     

"Apa yang tuan-tuan sekalian lihat sebelumnya adalah bagaimana kita bisa mengubah seseorang menjadi prajurit yang gahar seperti Prajurit Rui Lin. Dan apa yang kumiliki ini, adalah sesuatu yang bisa memusnahkan seluruh Prajurit Rui Lin dengan hanya satu orang … dan bahkan seluruh kerajaan mereka, pria keji yang khusus diciptakan untuk perang!" Seraya ia berbicara, mata Kaisar Negeri Kondor memicing, dipenuhi dengan kilatan keji dan biadab.     

Setelah para pemimpin melihat belanga yang dipenuhi dengan cairan berwarna merah darah, mereka semua tanpa sadar melangkah mundur.     

Perasaan takut yang mengerikan tiba-tiba tumbuh di dalam hati mereka.     

"Namun hanya saja, jika sesuatu begitu bagus, digunakan oleh orang biasa, maka itu akan sia-sia saja. Kekuatan luar biasa yang bahkan bisa menghancurkan roh ungu, pada akhirnya, kami harus memilih seseorang yang cukup berharga, sebelum bisa kita gunakan." Kaisar Negeri Kondor berkata, matanya berkilat dengan tatapan jahat.     

Pria tua di sebelahnya, tiba-tiba membisikkan sesuatu ke telinga Sang Kaisar, dan mata Sang Kaisar memicing, perlahan beralih ke Kaisar kecil yang berdiri di antara kumpulan pemimpin di hadapannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.