Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pekarangan Istana



Pekarangan Istana

1Ketika Kaisar kecil dibawa oleh prajurit Negeri Kondor, ia memperlihatkan sikap berani, tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut yang ada di dalam hatinya. Namun ia baru berusia delapan hampir sembilan tahun dan ini adalah pertama kalinya ia melangkahkan kaki keluar dari Kerajaan Soba, pertama kalinya berpisah dengan Guru Besar He dan para prajurit yang sudah dikenalnya sementara para prajurit Negeri Kondor ini semuanya terlihat gahar dan mengerikan, membuat hati Kaisar kecil gemetar. Namun, ia ingat bahwa ia adalah Kaisar Kerajaan Soba dan ia tidak boleh mempermalukan Kerajaan Soba, maka, ia hanya bisa menyembunyikan tangannya yang gemetaran di dalam lengan bajunya, dan berusaha sekuat tenaga untuk bersikap tenang seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang penguasa.     

Guru Besar He sebelumnya telah berkata. Ia adalah Kaisar Kerajaan Soba, dan bagaimana pun dirinya, ia tak boleh mempermalukan Kerajaan Soba.     

Setelah berjalan sesaat, Kaisar kecil akhirnya tiba di pekarangan istana Negeri Kondor. Di luar pekarangan, sekelompok pria berpakaian mewah dengan mahkota di kepala mereka berdiri, menunggu sudah cukup lama. Kaisar kecil ingat Guru Besar He pernah berkata padanya, orang yang menggunakan mahkota di kepalanya adalah para Kaisar dan ia menebak di dalam hatinya bahwa pria-pria ini adalah Kaisar dari berbagai negeri berbeda namun ia tidak tahu mengapa mereka semua berdiri di sini, seolah mereka menunggu seseorang.     

Kemunculan Kaisar kecil menarik perhatian para pemimpin lain dan ketika mereka melihat bahwa ia sangat muda dan berusia sebaya dengan cucu-cucu mereka, mereka tidak bisa menahan perasaan kasihan di wajahnya.     

Kerajaan Soba ….     

Negeri paling kecil di atas bumi, sebuah negeri yang sangat kecil hingga hampir tak ada orang yang memperhatikan mereka.     

Bahkan penguasa mereka, adalah seorang anak yang masih sangat muda.     

Walaupun mata sejumlah pimpinan kasihan melihatnya, tetapi saat itu, mereka tidak bisa memikirkan orang lain, karena mereka sendiri merasa sangat gugup.     

Pemimpin berbagai negeri itu berdiri bersama menunggu, bahkan tidak berani berbicara satu sama lain. Walaupun Negeri Kondor bukan negeri paling kuat di bumi, tetapi metode mereka yang keji dan tak mengenal ampun sangat ditakuti oleh orang.     

Jika dikatakan bahwa Negeri Api membuat empat lautan tunduk pada mereka dengan kekuatan mutlak dan dominan yang mereka miliki, maka Negeri Kondor membuat lima danau takut pada mereka karena metode keji berdarah dingin yang mereka lakukan.     

Setelah menunggu cukup lama, Kaisar Negeri Kondor akhirnya datang berjalan melenggang dengan para pengawalnya. Kaisar Negeri Kondor sudah berusia lima puluh lebih tetapi ia menjaga penampilannya hingga tampak baru berusia empat puluhan, wajahnya merah muda dan penuh senyuman, dengan seorang pria tua berbadan bungkuk berdiri di sisinya, kelihatannya sudah berusia delapan puluhan, wajahnya begitu keriput, tetapi kebijaksanaan yang terlihat di sepasang matanya yang tajam dan menusuk membuat orang takut memandangnya.     

"Apakah semua sudah berkumpul?" Kaisar Negeri Kondor bertanya seraya berdiri di tengah pemimpin lain, tidak menunjukkan sedikit pun ramah tamah pada orang lain, namun memperlihatkan dirinya lebih kuat daripada orang-orang sederhana ini.     

Kelompok para pemimpin di sana tidak bisa melakukan apa-apa namun hanya mengangguk sambil tersenyum.     

"Karena semua sudah di sini, maka mari masuk ke dalam." Kaisar Negeri Kondor melangkah masuk ke kediamannya terlebih dahulu, dan orang tua itu mengikuti dirinya di belakangnya. Namun persis ketika ia masuk ke dalam rumah, tatapannya tiba-tiba beralih pada sosok Kaisar kecil yang bersembunyi di tengah kerumunan orang.     

Pandangan itu bagaikan mata ular berbisa, begitu jahat hingga membuat Kaisar kecil merinding. Ketika Kaisar kecil melihat semua orang masuk ke dalam istana, ia mengikuti mereka ke dalam, tidak berani bernapas terlalu keras, hanya bersikap patuh dan baik.     

Setelah masuk ke dalam kediaman, Kaisar kecil bisa langsung mencium bau busuk yang memuakkan, bau busuk yang bercampur dengan aroma herbal, begitu menusuk, hingga membuat kening Kaisar kecil mengerut.     

Ketika mereka memasuki pekarangan, mereka melihat banyak belanga besar yang disusun rapi di pekarangan yang lebar dan luas. Kaisar kecil mengulurkan lehernya untuk melihatnya, dan hanya dengan satu tatapan, itu membuatnya sangat takut hingga ia hampir jatuh ke belakang dan terduduk di lantai!     

Di dalam belanga besar itu, masing-masing terisi dengan tubuh manusia!     

Ada cairan berwarna hitam pekat di dalam belanga yang merendam tubuh orang-orang itu, di mana hanya kepala mereka yang menyembul. Orang-orang yang direndam di dalam belanga itu, wajahnya terlihat keunguan, namun tidak bergerak sedikit pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.