Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kakak (1)



Kakak (1)

0Di pekarangan istana Negeri Kondor, baru saja diinformasikan oleh pejabat Negeri Kondor, delegasi dari Kerajaan Soba sudah tiba.     

Kaisar kecil ditemani dengan Guru Besar He melangkah turun dari kereta, melihat ke sekeliling pekarangan yang sangat luas. Namun di mata itu, tidak ada sedikit pun kekaguman tetapi ia malah menarik-narik lengan baju Guru Besar He dan bertanya dengan kepala mendongak pada orang tua itu, "Guru Besar, kapak kita bisa menemui Kaisar Negeri Kondor?"     

Guru Besar He berkata, "Mereka sudah menyampaikan berita ke Istana Kekaisaran Negeri Kondor dan Kaisar Negeri Kondor akan keluar dari istana besok, untuk mengadakan jamuan dengan para pemimpin negeri. Yang Mulia kemudian akan dapat menemui Kaisar Negeri Kondor saat itu."     

Sang Kaisar kecil menggigit bibirnya dan menganggukkan kepalanya, tetapi ia tak tersenyum.     

"Apakah Yang Mulia khawatir mengenai sesuatu?" Guru Besar He bertanya.     

Sang Kaisar kecil merenung lama sebelum pandangannya berpaling ke pintu. Prajurit Kerajaan Soba sedang memindahkan barang dari kereta ke pekarangan. Beberapa prajurit mengelilingi gerbong paling ujung untuk melepaskan rantai tebal yang mengikatnya dan tatapan Kaisar kecil terpaku pada gerbong kereta itu.     

Setelah rantai dilepaskan, dua prajurit masuk ke dalam kereta dan membawa keluar seorang pria muda dari dalam kereta.     

Ekspresi pria muda itu agak aneh. Profilnya sangat luar biasa tetapi di kulitnya terdapat corak gelap berwarna keunguan. Matanya kosong dan seraya ia membiarkan dirinya dibawa turun dari kereta, wajahnya tak menunjukkan sedikit pun ekspresi.     

Hati Kaisar kecil terasa seperti ditusuk. Ia berbicara dengan suara tercekat pada Guru Besar He, "Apakah Kaisar Negeri Kondor akan menerimanya?"     

Guru Besar He mendesah, hatinya juga tidak yakin. Namun karena ia tidak mau membebani seorang anak yang seharusnya lugu dan gembira, ia memaksa dirinya untuk tersenyum dan berkata, "Ia akan menerimanya. Kerajaan Soba selalu sangat hormat pada Negeri Kondor. Ia pasti akan setuju."     

Kaisar kecil kemudian menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya lagi.     

Tiba-tiba, pria muda yang dibawa oleh dia prajurit itu mengaum keras, corak ungu di kulitnya dalam sekejap membengkak, berubah menjadi merah tua. Tubuh yang kelihatannya rapuh langsung menggelembung dengan otot yang besar dan dengan satu raungan lagi, ia membuat kedua prajurit itu terbang melayang di udara!     

Kedua prajurit yang gagah perkasa terbang di udara, jatuh dengan keras di pilar batu di tepi, dan memuntahkan satu mulut penuh darah segar!     

Wajah Guru Besar He berubah drastis. Prajurit Kerajaan Soba yang lain langsung mengambil rantai dari kereta, sekitar dua puluh pria, melemparkan rantai pada pria muda itu, para prajurit menyebar di sekelilingnya. Tekanan yang diberikan kedua puluh pria itu membuat pria muda ini berhenti sejenak, namun raungan itu terus meledak dari mulutnya. Ia persis seperti binatang buas yang tersudut, mulutnya terbuka menggeram, dan terus meraung tanpa henti, urat darahnya menonjol dari bawah kulit merah tua itu satu per satu.     

Kaisar kecil menatap kosong, benar-benar tertegun, melihat pemuda yang meraung marah itu. Dua aliran air mata jatuh dari matanya, melepaskan pegangannya pada Guru Besar He dan Sang Kaisar kecil membuka kakinya dan mengambil langkah lebar bergegas lari ke sisi pria muda itu, memeluk pinggang pemuda yang terus meronta itu.     

"Paduka Kakanda … Paduka Kakanda tolong jangan …. Mereka semua adalah prajurit Kerajaan Soba … Mereka semua adalah pengawal istana yang dipilih olehmu …. Tolong hentikan Paduka Kakanda …. Jangan sakiti orang lagi …." Tangisan putus asa Kaisar kecil terdengar di luar pekarangan, wajah para prajurit yang menarik rantai itu dipenuhi dengan kesedihan dan rasa pilu.     

Siapa yang menyangka, bahwa pria muda yang kelihatannya tidak memiliki akal sehat lagi sebelumnya adalah Kaisar Kerajaan Soba, kakak dari Kaisar kecil ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.