Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kakak Kecil



Kakak Kecil

0Melihat Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah merumput di sekeliling kaki Jun Wu Xie, Kaisar kecil berjongkok di satu sisi, meletakkan dagunya di kedua telapak tangannya sementara ia mengamati dengan serius. Sikap tenang dan patuh itu, membuatnya benar-benar menyenangkan. Bahkan untuk seseorang yang sedingin dan secuek Jun Wu Xie, ia pun memuji Kaisar kecil di dalam hatinya.     

[Anak yang menyenangkan, tetapi karakter seperti itu tidak sesuai untuk menjadi seorang Kaisar.]     

"Kakak kecil, apakah dua Binatang Roh ini adalah peliharaanmu?" Kaisar kecil bertanya, menatap Jun Wu Xie. Awalnya, ia sedikit takut pada Jun Wu Xie, karena Jun Wu Xie selalu dingin dan acuh tak acuh. Tetapi setelah beberapa hari, ia mulai merasa tidak sulit untuk berteman dengan Kakak kecil.     

"Bisa dibilang begitu." Jun Wu Xie menjawab dengan lembut.     

"Apakah mereka akan tumbuh besar di masa depan?" Kaisar kecil bertanya tanpa henti pada Jun Wu Xie.     

"Kurasa begitu." Apakah Tuan Mbek Mbek sudah dewasa, ia tidak tahu, tetapi Kelinci Darah hanyalah seekor bayi Binatang Roh Kelas Pelindung.     

"Bagus sekali. Aku juga ingin memelihara satu, tetapi Guru Besar tidak mengizinkan. Guru Besar berkata, aku adalah Kaisar Kerajaan Soba dan aku harus menjaga citra seorang Kaisar. Tetapi aku tidak suka menjadi Kaisar. Aku pernah bermimpi, untuk pergi ke Kota Seribu Monster! Aku dengar di Kota Seribu Monster, Binatang Roh ada di mana-mana. Jika aku bisa menjadi penjinak Binatang Roh, betapa hebatnya hal itu …." Kaisar kecil melihat dua binatang peliharaan yang menggemaskan itu, hatinya begitu menyukai mereka. "Apakah Kakak kecil adalah seorang penjinak Binatang Roh?"     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya.     

"Tetapi aku pikir Kakak kecil jauh lebih mengesankan daripada seorang Penjinak Binatang Roh. Aku dengar orang-orang di Kota Seribu Monster hanya bisa menaklukkan satu Binatang Roh tetapi Kakak kecil memiliki dua. Dan si kecil satu dan kecil dua sangat patuh, Kakak kecil telah melatih mereka dengan baik." Kaisar kecil berkata sambil tertawa, dua lesung pipit di samping ujung mulutnya membuatnya terlihat begitu menggemaskan.     

[Kecil satu … kecil dua ….]     

Dengan nama yang diberikan Sang Kaisar kecil pada dua binatang lugu itu, Jun Wu Xie benar-benar merasa tak berdaya antara ingin tertawa atau menangis.     

"Kakak kecil, jika kau memiliki waktu untuk pergi ke Kerajaan Soba di masa depan, maukah kau mencariku? Ajari aku bagaimana cara menjinakkan Binatang Roh …. Tidak …. Ajari aku bagaimana bisa berteman dengan Binatang Roh?" Kaisar kecil memohon, matanya yang besar dan lugu menatap Jun Wu Xie dengan penuh harap. Otoritas kekaisaran dan kekayaan di matanya, tak dapat dibandingkan dengan dua binatang yang kepalanya sedang tertunduk mengunyah rumput di hadapan mereka.     

Jun Wu Xie tidak menjawab. Ia tidak tahu apa-apa mengenai Penaklukkan Binatang roh karena Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah ikut dengannya atas kemauan mereka sendiri.     

Di masa depan, ketika Jun Wu Xie memikirkan kembali kata-kata Kaisar kecil padanya hari ini, ia tak dapat menahan perasaannya, betapa baiknya jika saja ia menyetujui permintaan Kaisar kecil saat ini.     

Sementara perjalanan terus berlangsung, Kaisar kecil semakin dekat dengan Jun Wu Xie. Walaupun Jun Wu Xie tidak begitu tua, tetapi ia memiliki kepribadian yang tegas dan mantap, yang membuat Kaisar kecil suka bermain dengannya, terus menerus memanggilnya "Kakak kecil".     

Segera, iring-iringan Kerajaan Soba tiba di Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor. Setelah mereka memasuki kota, Jun Wu Xie kemudian berpisah dengan Sang Kaisar kecil dan rombongannya. Ia perlu mencari Qiao Chu dan yang lain.     

Ketika mereka berpisah, Sang Kaisar kecil begitu enggan berpisah, memalingkan wajahnya setiap langkah, tak bisa berpisah dengan dua binatang menggemaskan itu, dan tidak mau berpisah dari "Kakak kecil"nya.     

Tiba-tiba, ia melompat turun dari kereta kuda, mengejar punggung Jun Wu Xie yang sudah menjauh.     

Jun Wu Xie menghentikan langkahnya di tengah kerumunan, dan kemudian menoleh untuk melihat Kaisar kecil yang terengah-engah karena berlari.     

"Kakak kecil, aku ingin memberikan liontin ini padamu." Kaisar kecil berbicara sambil menyodorkan sebuah liontin giok yang diukir dengan karakter "Batu yang Bersatu" ke dalam tangan Jun Wu Xie.     

"Kakak kecil, jika kau berkunjung ke Kerajaan Soba, kau harus, benar-benar harus mencariku!" Setelah menyelesaikan apa yang hendak dikatakannya, Kaisar kecil kemudian berbalik dan pergi.     

Jun Wu Xie mengamati punggung Sang Kaisar kecil yang perlahan menghilang seraya dirinya semakin jauh, potongan giok di tangannya masih sedikit hangat.     

Namun, dengan perpisahan ini, liontin itu ….     

….     

Popi, "Kemana kau memanggilku?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.