Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Angin Bergemuruh (1)



Angin Bergemuruh (1)

2Teratai Mabuk memandang Popi dari pinggir seraya ia membungkuk untuk mengambil barang-barang yang jatuh dari berserakan di lantai dari dalam slaber Teratai Kecil dan meletakkannya kembali. Slaber kecil telah berubah wujud menjadi bajunya yang jatuh ke kasur ketika ia muncul dan ia mengulurkan tangannya untuk mengambilnya dan memakainya di pundaknya. Ia kini duduk menopang satu kakinya dengan lutut sebelahnya, sebuah ekspresi jijik di wajahnya tetap terlihat ketika ia menatap Popi.     

Degan insting binatang mereka, Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah tahu diri untuk menjaga jarak aman dengan Popi. Dibandingkan dengan Teratai Kecil yang bagi mereka terasa lezat, Popi di mata mereka, tidak berguna. Jenis yang bahkan tak ingin mereka gigit. Fakta bahwa kedua binatang bodoh ini sangat melindungi Teratai Kecil, bisa jadi karena mereka berdua mempertahankan sumber makanan mereka.     

Kerajaan Qi saat ini sedang melakukan restorasi dan ini waktunya bagi Jun Wu Xie dan pasukan untuk kembali ke Negeri Api. Namun ketika Ye Sha kembali, ia membawa berita bahwa Jun Wu Yao akan pergi untuk sementara waktu bersamanya. Itu membuat Jun Wu Xie sedikit kecewa, tetapi ia tidak memiliki banyak waktu untuk mempermasalahkan hal itu.     

Di akhir waktu yang tersisa, Jun Wu Xie menghabiskan seluruh waktunya bersama dengan Kakek dan Pamannya, tiga generasi keluarga yang berkumpul dalam kegembiraan dan keharmonisan, tidak ada dari antara mereka yang menyebut mengenai kepergian Jun Wu Xie walaupun mereka semua tahu di dalam hati bahwa reuni ini hanya sementara.     

Mu Chen dan Mu Qian Fan memutuskan untuk tetap tinggal di Kerajaan Qi dan mereka berdua mendapatkan persetujuan dari Jun Xian untuk bergabung dengan Prajurit Rui Lin bersama dengan murid-murid Mu Chen yang menjadi tenaga medis dan dokter di Prajurit Rui Lin.     

Setelah mengalami peperangan, hati dan pikiran mereka menjadi lebih dewasa setelah ditempa dengan api peperangan, dan mereka tidak lagi melihat Kerajaan Qi dan Istana Lin sebagai tempat persinggahan sementara, tetapi mereka ingin menua di tempat ini.     

Ketika Pasukan besar Negeri Api bergerak keluar untuk kembali ke Istana Kekaisaran, rakyat Kerajaan Qi keluar mengantar mereka. Tidak nyaman bagi Mo Qian Yuan sebagai Kaisar untuk muncul di sana dan ia hanya bisa berdiri di luar aula utama Istana Kekaisaran dan menatap ke arah pasukan itu pergi. Ia tahu bahwa Jun Wu Xie akan pergi bersama mereka dan tidak tahu berapa lama sebelum ia bisa melihatnya lagi.     

Kesedihan berkilat di mata Mo Qian Yuan dan dadanya kelihatannya terasa sangat berat, karena depresi yang meliputi dirinya.     

Bai Yun Xian berdiri di belakangnya, mengamati punggung Kaisar muda yang tegap dan lurus, dan perasaan aneh menyirami hatinya.     

Jun Wu Xie telah memasukkan sejumlah orang ke Kerajaan Qi dan selain Mu Chen dan Mu Qian Fan, masih ada Bai Yun Xian dan Yin Yan.     

Selama beberapa tahun belakangan ini, Bai Yun Xian bersikap tulus dan jujur karena racun yang telah diberikan Jun Wu Xie padanya, dan bahkan menggunakan keahliannya di bidang medis untuk menjadi salah satu dokter Kekaisaran di Institusi Kedokteran Kerajaan Qi. Walaupun ia bukan lagi orang yang sama seperti waktu dia berada di Klan Qing Yun, ia sekarang menjalani kehidupan yang berbeda.     

Ia awalnya berpikir, dengan semua kejahatan biadab yang ia lakukan, bahkan jika Jun Wu Xie ingin menggunakan ilmu medisnya, Mo Qian Yuan tentu saja tidak akan memperlakukannya dengan baik.     

Namun ia menyadari bahwa gerakannya tidak dibatasi dan bahkan para rakyat dan Dokter Kekaisaran lain yang tidak mengetahui masalah sebenarnya memperlakukan dirinya dengan sopan dan sangat ramah padanya. Kehilangan posisi sebagai murid langsung Penguasa Klan Qing Yun, ia telah kehilangan lingkaran cahaya di atas kepalanya yang selalu menemaninya di masa lalu, namun ia merasa bahwa ia telah mendapatkan kedamaian di dalam hatinya.     

Di dalam Kota Kekaisaran Kerajaan Qi, tidak ada rencana jahat dan politik jabatan, dan tidak ada tekanan atau membanding-bandingkan satu pihak dengan pihak lainnya. Tempat ini begitu damai dan tenang hingga membuatnya merasa sangat berbeda dari kehidupannya sepuluh tahun yang lalu sebelum ini.     

"Yang Mulia, angin mulai bergemuruh." Bai Yun Xian berkata sambil menatap punggung Mo Qian Yuan yang kesepian, menundukkan matanya seraya memberikan peringatan.     

Mo Qian Yuan mengangkat kepalanya mendengar perkataan itu dan menatap ke langit sore. Langit ketika itu sangat cerah, hampir membutakan, tetapi entah mengapa, ia tak merasakan kehangatan sedikit pun.     

"Itu benar, angin mulai bergemuruh."     

Ia dan Jun Wu Xie, berpisah semakin jauh. Bagaikan sejuknya angin yang bertiup di musim dingin, bagaimana pun cerahnya matahari bersinar, tidak akan bisa mengusir rasa dingin itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.