Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Teratai Mabuk VS Popi (4)



Teratai Mabuk VS Popi (4)

1"Jika dikatakan bahwa kegunaan utama Teratai salju adalah untuk menyelamatkan orang, maka fungsiku adalah untuk mencelakai orang."     

Seluruh bagian tubuh Bunga Popi, termasuk buah dan aroma yang terpancar darinya, begitu mematikan dan beracun, hingga kemunculannya di mana pun sama dengan datangnya kematian.     

Dan ia bisa mengendalikan aroma itu, hanya pada target tertentu, yang akan terkena efeknya. Pengendalian khusus seperti itu, membuatnya memiliki kemampuan yang lebih dominan daripada aroma Teratai salju.     

Jika ia mau, ia bahkan bisa membuat aromanya mengalahkan Teratai salju.     

Bunga Popi yang hadir untuk menghancurkan, dengan mudah menjadi mimpi buruk seseorang.     

Yang membunuh orang dengan racun tak berwujud.     

Popi perlahan menjelaskan secara rinci semua kemampuannya dan di separuh presentasi, ia tiba-tiba menggulung lengan bajunya, dan memperlihatkan lengannya.     

Ia mengulurkan lengan satunya, dan dengan kuku tajamnya, ia menggaruk kulit di lengannya dengan keras.     

Beberapa saat kemudian, cairan berwarna putih seperti susu keluar dari lukanya, dan menetes di lantai.     

Suara desiran terdengar!     

Bagian kecil dari batu marmer keras di kakinya terkikis dengan cairan putih itu, gumpalan asap tipis timbul dari lantai yang mengalami korosi.     

Satu alis di wajah Jun Wu Xie terangkat. Popi benar-benar dipenuhi dengan racun mematikan. Popi sebagai roh cincin sedikit berbeda dengan Bunga Popi yang ia temui di kehidupan masa lalunya, setidaknya getah dari Bunga Popi biasa tidak mengandung zat korosif seperti ini!     

"Apakah Nona puas dengan kemampuan roh cincinmu?" Popi bertanya sambil memiringkan kepalanya, seraya menatap Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie mengangguk pelan dan mengulurkan tangannya untuk mengambil buah di tangan Popi.     

Melihat buah itu, Jun Wu Xie tiba-tiba sepertinya mengingat sesuatu di benaknya dan ia langsung mengeluarkan buku naskah kuno dari dalam Tas Alam Semesta. Buku-buku ini dahulu di Kota Hantu, dibeli karena rengekan Teratai Kecil. Di dalam buku itu tertulis sejumlah metode untuk mengembangkan tanaman dan setelah Jun Wu Xie menyadari buku itu menuliskan mengenai cara mengembangkan Teratai salju, ia menyimpulkan dengan tepat kegunaan sesungguhnya buku-buku ini.     

Bisa jadi, macam-macam tanaman yang tercatat di buku itu, semuanya adalah roh cincin jenis tanaman!     

Jun Wu Xie ingat ketika ia membolak-balik isi buku itu, walaupun ia tak pernah melihat bagaimana wujud Bunga Popi, ada sebuah gambar yang terlihat sangat mirip dengan buah dari Popi ini.     

Seperti yang diduga, setelah Jun Wu Xie membalikkan halaman di buku itu untuk mencarinya, ia menemukan sebuah bagian yang berbicara mengenai buah dari Bunga Popi.     

Namun itu berbeda dari Teratai salju. Penanaman dan pengembangan buah Bunga Popi tidak akan menghasilkan Bunga Popi yang mekar sempurna, namun itu akan menyebabkan buah Bunga Popi menjadi semakin beracun, hingga ke tingkat seseorang perlu menguburnya ke dalam tanah, dan menyiramnya dengan racun, yang kemudian akan mengubah seluruh tanah di sekitarnya menjadi rawa beracun!     

Buah Popi benar-benar mematikan.     

Jun Wu Xie menyimpan buah Popi baik-baik setelah memahami ilmu dasar mengenai Bunga Popi. Sehubungan dengan apa yang mampu dilakukan oleh Popi, ia akan menari tahu perlahan di hari-hari yang akan datang.     

Lagipula, ketika Teratai Kecil memperkenalkan diri di masa lalu, ia tidak menyebutkan bahwa ia juga membawa bersamanya, Teratai Mabuk.     

Siapa yang tahu apakah Popi juga memiliki tangan tersembunyi.     

"Itu cukup." Jun Wu Xie mengangkat pandangannya untuk menatap Popi, dan Popi tersenyum kembali. Mengangkat tangannya dan menekankannya ke mulutnya, luka di tangannya segera menutup.     

"Lukaku hanya bisa disembuhkan dengan air liurku sendiri dan hanya aku yang bisa menyentuhnya. Jika makhluk hidup lain menyentuhnya sedikit saja, ia akan langsung mati, tetapi bagi tubuh spiritual, mereka tidak perlu khawatir." Popi berkata sambil tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.