Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Teratai Mabuk VS Popi (3)



Teratai Mabuk VS Popi (3)

2Setelah menunggu beberapa saat, suasana di dalam kamar menjadi hening. Jun Wu Xie memperkirakan waktunya sudah tepat dan ia berdiri untuk berjalan ke kamar, mendorong pintu hingga terbuka.     

Setelah membuka pintu, aroma yang membakar matanya, membuatnya tak bisa berkata-kata sekali lagi.     

Ia melihat Teratai Mabuk yang bertelanjang dada menunggang di atas tubuh Popi, satu tangannya mencengkeram kerah baju Popi. Menindih tubuhnya di atas lantai, Popi terlihat sangat berantakan, potongan jubah merahnya yang tercabik berserakan di sekelilingnya, warna yang begitu kontras dengan kulitnya yang pucat, dan rambut hitam panjang itu tergerai di atas lantai.     

Adegan itu, terlihat benar-benar sadis namun juga mencurigakan.     

"Hah? Teratai Mabuk, ini benar-benar …. Hmm." Setelah diserang habis-habisan oleh Teratai Mabuk sebelumnya, Kucing hitam kecil setelah melihat adegan itu, memperlihatkan ekspresi yang mengatakan "Jadi seperti ini hubungannya, baru tahu."     

"Tidak! Tunggu! Dengarkan penjelasanku!" Teratai Mabuk tiba-tiba menyadari mereka pasti terlihat mencurigakan dengan ia menindih Popi dan ia langsung ingin berdiri.     

Akhirnya, sebelum ia bisa berdiri, sebuah tangan yang terlihat menarik dengan jari-jari lentik tiba-tiba menarik bagian atas celana Teratai Mabuk dan menarik dirinya kembali ke posisi semula!     

"Apa? Tidak dilanjutkan? Aku sudah menunggu." Popi berkata, tersenyum licik pada Teratai Mabuk, ujung matanya yang terlihat seperti iblis, bibirnya melengkung begitu memikat.     

Teratai Mabuk mengembuskan napas tak berdaya dan ia terjatuh berguling di atas tubuh Popi dan ia langsung meledak murka.     

"Ya Tuhan! Hentikan sekarang juga!" Sementara ia berbicara, kemarahan mengaliri kepalan tinjunya yang langsung terayun ke arah wajah Popi yang memikat!     

Popi menerima pukulan telak tinju itu, wajahnya menderita goresan-goresan luka. Lidah merahnya menjilat bibirnya yang pecah, dan senyuman di wajahnya bertambah lebar.     

"Teratai Mabuk masih terasa brutal sekali!"     

" …. " Teratai Mabuk kehilangan akal sehatnya!!     

[Dasar cabul!]     

Melihat Teratai Mabuk hendak memberikan pukulan brutal lagi pada Popi, Jun Wu Xie akhirnya bersuara.     

"Cukup."     

Dengan satu kata dari Jun Wu Xie, dua bunga itu akhirnya menjadi tenang, Teratai Mabuk masih marah ketika ia berdiri dari tubuh Popi, tidak lupa untuk memberikan tendangan tajam pada Popi. Namun, Popi kelihatannya tidak merasakan apa-apa seraya ia berdiri sambil tersenyum.     

Jun Wu Xie menyadari hirarki yang berlaku di sini. Popi menjadi berandal dan penindas di hadapan Teratai Kecil, dan di hadapan Teratai Mabuk, ia menjadi begundal masokis ….     

"Jika kau mau menjadi roh cincinku, aku tidak keberatan. Tetapi aku perlu tahu bagaimana fungsimu, karena aku tidak memelihara benda yang tidak berguna bagiku." Jun Wu Xie berkata, duduk di satu sisi, seraya menatap Popi dengan pandangan dingin.     

Dibandingkan dengan Teratai Kecil yang pemalu dan Teratai Mabuk yang brutal, Popi akan menjadi roh cincin yang mengganggu jika dipelihara.     

Popi berkata sambil tersenyum, "Aku penasaran fungsi seperti apa yang ingin Nona ketahui?"     

"Kemampuan bawaanmu." Jun Wu Xie menjawab.     

Popi membuka kedua telapak tangannya menghadap ke atas dan satu buah berwarna hijau berukuran sebesar telur burung merpati muncul di tangannya. Sangat berbeda dengan biji Teratai salju, buah yang dibawa Popi berwarna hijau, dan kelihatannya ada lapisan es tipis yang melapisi permukaan buah itu.     

"Ini adalah buah Bunga Popi dan jika Nona ingin mengendalikan seseorang, buah ini akan membantumu mencapai tujuanmu. Namun … buah ini tidak boleh digunakan pada orang yang Nona sayangi. Walaupun buah ini bisa mengendalikan kesadaran seseorang, tetapi racun yang terkandung di dalamnya juga mematikan. Begitu efeknya hilang, nyawa orang itu juga akan hilang." Popi berkata sambil terkekeh licik, seolah kematian baginya, hanyalah sebuah permainan yang menarik.     

"Jika dikatakan bahwa kegunaan utama Teratai salju adalah untuk menyelamatkan orang, maka fungsiku adalah untuk mencelakai orang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.