Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Bunga Popi (3)



Bunga Popi (3)

0Tak ada yang akan memahami penderitaan Teratai Kecil. Popi yang baru saja menjadi roh cincin Jun Wu Xie tidak bisa kembali ke Dunia roh, kecuali Jun Wu Xie mati ….     

Ini adalah satu hal yang tak berani dibayangkan Teratai Kecil.     

Walaupun Jun Wu Xie benar-benar ingin melihat kemampuan roh cincin Popinya secepat mungkin, tetapi ketika keharuman bunga Popi semerbak di kamar seperti sebelumnya, aroma itu mengandung zat yang mempengaruhi sistem syaraf seseorang. Itu tidak terlalu bermasalah baginya, tetapi Jun Qing dan Long Qi akan memerlukan sedikit perawatan atau jika tidak, aroma Bunga Popi akan menimbulkan masalah bagi mereka. Tanpa menyebutkan apa pun, jika mereka mengalami ketergantungan pada Bunga Popi, itu sudah akan menjadi masalah besar.     

Jun Wu Xie sudah tahu, bahwa aroma Bunga Popi ini lebih kuat dibandingkan semua Bunga Popi yang pernah ditemuinya di kehidupan masa lalunya. Jika dikatakan Bunga Popi di kehidupan masa lalunya harus diperlakukan secara khusus sebelum diekstrak dan disuling hingga akhirnya diproduksi menjadi obat dengan efek yang dapat mempengaruhi sistem syaraf seseorang, maka roh cincin Bunga Popi di hadapan matanya ini, hanya dengan aroma yang ia keluarkan dari tubuhnya, sudah memiliki efek yang sama dengan obat yang diproduksi itu!     

Jika sisa aroma Bunga Popi dibiarkan terus berada di tubuh Jun Qing dan Long Qi, mereka akan mengalami ketergantungan hebat.     

"Kalian semua tunggu di sini." Jun Wu Xie berkata sambil melirik Popi, dan kemudian ia berbalik untuk berbicara pada Jun Qing dan Long Qi, "Paman dan Long Qi ikut denganku."     

Jun Qing dan Long Qi masih tertegun, pikiran mereka benar-benar kosong. Apa pun yang Jun Wu Xie katakan, mereka mematuhinya.     

Namun bagi Teratai Kecil, melihat Jun Wu Xie akan pergi, ia langsung merengek, ingin ikut. Bahkan jika kau memukulinya hingga mati, ia tidak berani berada di kamar yang sama dengan Popi, atau yang akan tersiksa pasti dirinya!     

Jun Qing mengikuti Jun Wu Xie keluar dari kamar dan mereka berjalan ke ruang penyimpanan rempah dan obat di dalam paviliunnya. Mungkin karena aroma tipis rempah-rempah telah menguraikan efek aroma Bunga Popi dari dalam tubuhnya dan Jun Qing kembali sadar. Tatapannya tak sengaja tertuju pada sosok mungil yang lebih pendek dari kakinya dan ia terus memandangi Teratai Kecil.     

Teratai Kecil berlari dengan kaki kecilnya yang pendek mengikuti Jun Wu Xie sepanjang perjalanan, benar-benar takut ia akan terpisah dari mereka. Melihat bocah yang malu-malu dan canggung itu, Jun Qing tanpa sadar membiarkan sebuah pikiran aneh melintas di benaknya.     

Jika Jun Wu Xie memiliki anak di masa depan, apakah anaknya akan seimut dan lucu seperti yang satu ini?     

Dalam sekejap pikiran itu timbul, langsung membuat Jun Qing merasa ia tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa. Jun Wu Xie baru berusia lima belas dan walaupun ia mendekati usia menikah, tetapi melihat dirinya, ia tak akan membentuk sebuah keluarga dalam waktu dekat, dan seorang anak terlalu … terlalu jauh untuk dipikirkan!     

Setelah tiba di apotek mengikuti Jun Wu Xie, Jun Qing dan Long Qi duduk di pinggir, mengamati Jun Wu Xie sibuk sedangkan Teratai Kecil tidak melakukan apa-apa, hanya berdiri acuh tak acuh di sebuah sudut, tidak berani mengganggu Jun Wu Xie, dan merasa terlalu takut untuk mendekati Jun Qing dan Long Qi.     

"Tuanku." Long Qi berkata, matanya terpaku pada si kecil, kelihatannya memikirkan sesuatu di dalam benaknya.     

"Hmm?" Jun Qing bertanya.     

"Apakah kau mencium, aroma yang keluar dari tubuh anak ini?" Setelah meninggalkan kamar, dan menuju ke sini, Long Qi mencium aroma teratai keluar dari Teratai Kecil. Ia tidak merasa aroma itu asing, dan dia yakin Jun Qing juga merasakan hal yang sama.     

Setelah disebutkan oleh Long Qi, mata Jun Qing tiba-tiba membelalak.     

Aroma itu datang dari tubuh Teratai Kecil, bukankah itu aroma yang sama dengan biji teratai yang diberikan Jun Wu Xie ketika waktu itu?     

Waktu itu, Jun Qing hanya melihatnya sebagai biji teratai biasa, tetapi kini, ia tak berani meremehkannya lagi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.