Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kaki Tangan Kejahatan (3)



Kaki Tangan Kejahatan (3)

0Lin Xiao tidak berbohong. Itu adalah hal yang tak ia ketahui sama sekali.     

Jun Wu Xie menatap wajah pucat Lin Xiao, pikiran mengenai Giok Penenang Jiwa melintas di benaknya.     

Giok Penenang Jiwa awalnya adalah benda magis dari Dunia roh tetapi bertahun-tahun setelah Kaisar Kegelapan menyatukan Dunia Tengah, giok itu telah diambil. Setelah itu, Kaisar Kegelapan wafat dan Wilayah Kegelapan telah mengubur semua harta bendanya ke dalam Makam Kaisar Kegelapan dan jika ia menebak dengan benar, Giok Penenang Jiwa mungkin terkubur di dalam Makam juga, jadi bagaimana potongan giok ini muncul di Kerajaan Qi?     

Itu adalah hal yang tak dapat ditemukan jawabannya oleh Jun Wu Xie bagaimana pun kerasnya ia memutar otak. Mengenai Giok Penenang Jiwa, ia harus bertanya pada Jun Xian untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan.     

"Dalam kerjasama antara Istana Segala Naga dan Negeri Kondor ini, kau berniat mengirimkan prajurit Negeri Kondor untuk mencari Makam Kaisar Kegelapan juga?" Jun Wu Xie bertanya.     

Air muka Lin Xiao berubah menjadi buruk dan matanya menatap melewati Jun Xie untuk memandang Jun Wu Yao yang berdiri di belakang, matanya penuh dengan teror. Hanya satu tatapan, Lin Xiao sudah ketakutan hingga jiwanya hampir meninggalkan tubuhnya dan ia terus berlutut untuk bersujud.     

"Semua itu diperintahkan oleh para Tetua untuk kulakukan! Para Tetua menyuruhku membawa peta Makam Kaisar Kegelapan ke Dunia Bawah untuk mendekati salah satu kelompok kekuatan di Dunia Bawah supaya mencarinya. Aku sama sekali tidak berniat untuk menyinggung Kaisar Kegelapan!"     

Ia berusaha menjelaskan sambil menangis, dan ia memohon ampun.     

Alis Jun Wu Xie berkerut, tak memahami mengapa pria itu ketakutan setengah mati dan mengapa ia terus menerus memohon ampun.     

[Mengenai ia telah menyinggung Kaisar Kegelapan, apakah perlu memberitahu semua itu padanya?]     

Jun Wu Xie sama sekali tidak menyadari ada senyuman lebar di wajah Jun Wu Yao.     

"Di mana peta itu sekarang?" Jun Wu Xie bertanya dingin.     

"Di … di tangan Kaisar Negeri Kondor …." Lin Xiao berkata.     

Jun Wu Xie tersenyum dingin di hatinya. Seperti yang diharapkan, Istana Segala Naga memiliki potongan peta kulit manusia di tangan mereka!     

Jun Wu Xie dan kawan-kawannya sudah memiliki lima peta saat ini dan dari target keseluruhan yang berjumlah delapan, hanya tersisa tiga yang belum ditemukan. Baru saja menerima informasi mengenai lokasi peta berikutnya, Jun Wu Xie sudah merencanakan apa yang akan mereka lakukan kemudian.     

Setelah jelas dengan situasinya, Jun Wu Xie tidak tertarik lagi berlama-lama menghabiskan waktunya untuk mendengarkan Lin Xiao. Ia langsung berbalik dan berjalan keluar dari penjara bawah tanah, tidak menoleh sedikit pun ke penjara itu lagi.     

Setelah beberapa saat ia keluar dari penjara bawah tanah, tiba-tiba penjara itu dipenuhi dengan aroma darah yang menyengat. Ye Mei dan Ye Sha berjalan keluar perlahan, dengan noda darah di pakaian mereka.     

….     

Berita mengenai Giok Penenang Jiwa telah membuat Jun Wu Xie gelisah dan ia tidak menunggu walau hanya sejenak tetapi langsung mencari Jun Xian.     

Saat itu, Jun Xian sedang mengamati daftar nama para Prajurit Rui Lin yang gugur di medan perang dan ekspresi wajahnya hanya dipenuhi rasa sakit. Jun Wu Xie masuk, mata Jun Xian terpejam dan berusaha sekuat tenaga untuk menekan emosinya di dalam hati. Ketika ia membuka matanya sekali lagi, matanya sudah kembali penuh kasih sayang dan kebijaksanaan seperti biasanya ketika ia memandang Jun Wu Xie.     

"Apa yang mereka katakan?" Jun Xian bertanya sambil menatap Jun Wu Xie. Alasan keempat negeri itu bersatu untuk menyerang Kerajaan Qi tetap menjadi teka-teki yang tak terpecahkan di kepala mereka. Kerajaan Qi selalu bersikap baik pada negeri lain tetapi tiba-tiba mengalami malapetaka seperti ini, benar-benar memukul mereka.     

Mereka tidak takut berperang, tetapi mereka tidak sanggup melihat keluarga mereka wafat di medan perang.     

"Ini semua karena Giok Penenang Jiwa." Jun Wu Xie dapat melihat bahwa Jun Xian berjuang menahan kesedihan di dalam hatinya dan Jun Wu Xie mulai merasa tertekan juga.     

Prajurit Rui Lin bagi Jun Xian, walaupun merupakan belati paling runcing yang ada di tangannya, itu juga darah dan nyawanya. Peperangan kali ini, telah mengambil nyawa delapan puluh ribu Prajurit Rui Lin dan bagi Jun Xian, itu sama saja dengan memotong sebagian daging dari hatinya, bisa dibayangkan rasa sakitnya bukan?     

Jun Wu Xie bahkan tak berani membayangkannya.     

"Giok Jiwa?" Jun Xian terkejut. Ini adalah kedua kalinya Giok Jiwa membawa masalah bagi mereka. Ketika Klan Qing Yun muncul di Kerajaan Qi dahulu, bukankah itu juga karena giok jiwa?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.