Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kaki Tangan Kejahatan (4)



Kaki Tangan Kejahatan (4)

1Giok Penenang Jiwa adalah sesuatu yang sangat penting bagi Keluarga Jun, bukan karena arti benda itu sendiri, tetapi karena itu menyangkut Jun Gu ….     

Sejak peti mati Jun Gu dikeluarkan dari makamnya, dan tubuhnya yang awet sempurna telah diketahui oleh Ayah dan anak Keluarga Jun, baik itu Jun Xian maupun Jun Qing, di dalam hati mereka berdua, secercah sinar harapan telah menyala.     

Mungkin ….     

Mungkin akan ada hari di mana Jun Gu kembali hidup.     

Berpegang pada keyakinan itu, mereka tidak akan pernah menyerahkan Giok Penenang Jiwa pada siapa pun!     

"Entah itu Klan Qing Yun sebelum ini, atau Negeri Kondor di masa sekarang, mereka berdua ingin mengambil Giok Penenang Jiwa. Kakek, aku tidak akan menyerahkan Giok Penenang Jiwa pada siapa pun. Aku hanya tidak memahami satu hal dan aku ingin Kakek membantuku untuk mengerti." Jun Wu Xie bertanya dengan sangat serius seraya menatap Jun Xian.     

"Katakan padaku." Jun Xian mengangguk.     

"Aku hanya tahu Giok Penenang Jiwa sudah ada di Kerajaan Qi ketika negeri ini didirikan. Tetapi dari mana Giok itu berasal?" Mengapa Giok Penenang Jiwa sampai bocor ke dunia luar? Sebuah benda yang telah dikubur di dalam makam Kaisar Kegelapan, mengapa muncul di Kerajaan Qi? Jun Wu Xie tidak bisa memahami hal itu.     

Jun Xian menarik napas dalam, tatapannya tanpa sadar menerawang jauh bersama dengan pikirannya, terbang kembali ke tahun-tahun silam. Tatapannya begitu dalam dan setelah hening sejenak, ia perlahan membuka mulutnya dan berkata,     

"Tahun itu, sebelum Kerajaan Qi didirikan, perselisihan antara berbagai negeri di muka bumi terus berlangsung. Petak-petak tanah yang luas tidak memiliki pemimpin dan banyak rakyat menderita di bawah kekejian perang. Saat itu, aku hanya seorang pemuda berdarah panas yang baru saja tumbuh dewasa dan ketika aku melihat rakyat jelata terjebak di dalam penderitaan dan tidak bisa mendapatkan hidup layak, hanya dengan darah muda yang bergejolak di dalam dadaku, aku mendirikan Prajurit Rui Lin bersama dengan beberapa teman baik. Jumlah pasukan Prajurit Rui Lin terus bertambah besar dan Mantan Kaisar Kerajaan Qi, yang juga merupakan Kaisar pendiri, bukan orang yang bodoh. Ia juga sangat termotivasi, memiliki tekad untuk mendirikan kekaisarannya sendiri, dan memberi tempat bagi para rakyat tak bersalah untuk menghindar dari perang yang berlangsung terus-menerus."     

"Aspirasiku dan ideologinya berjalan searah dan kami bergabung untuk mengukir sendiri surga kami. Pasukan kami terus tumbuh besar dan bertambah kuat setiap harinya, mengembangkan dan mengasah kekuatan kami selama bertahun-tahun. Ketika kami akhirnya berperang untuk pertama kalinya, seorang pemuda muncul di hadapan kami. Kami tidak tahu dari mana asalnya, atau siapa dia, tetapi strateginya yang luar biasa dan kekuatannya membuat aku dan Kaisar terdahulu sangat mengaguminya. Karena strateginya, walaupun kami masih belum cukup kuat, kami berhasil mengambil alih kota yang pertama, yaitu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi yang sekarang. Kami yakin bahwa pemuda itu adalah seorang penyelamat yang dikirimkan oleh para dewa untuk membantu kami tetapi setelah kami sukses mengambil alih kota, pria itu pergi. Sebelum ia pergi, ia menyerahkan sepotong batu giok pada kami, mengatakan itu adalah sebuah hadiah untuk merayakan perkenalan kami. Setelah itu, pasukan kami sepertinya menjadi tidak terkalahkan dan baik Sang Kaisar maupun diriku menganggap semua itu karena Giok Jiwa, berpikir batu itu telah membawa keberuntungan, maka, setelah Kerajaan Qi didirikan, kami mengambil batu giok itu dan menyatakannya Giok berharga yang melindungi negeri ini."     

Jun Xian perlahan menyelesaikan ceritanya mengenai masa lalu dan ia mengembuskan napas panjang di dalam hatinya. Betapa berjaya dan penuh semangat semuanya di masa-masa itu dan siapa yang menyangka bahwa ungkapan mendampingi seorang pemimpin sama saja dengan mendampingi seekor macan adalah benar. Suasana hati Kaisar yang sangat temperamental perlahan mendorong Jun Xian sedikit demi sedikit menjadi pribadi yang dingin dan melihat kembali Pasukan Prajurit Rui Lin yang lama di tahun-tahun itu, ia menyadari bahwa setelah mengalami begitu banyak peperangan, di antara orang-orang yang sudah ikut dengannya dari awal, tidak banyak yang tersisa.     

[Hatinya, bagaimana bisa tidak merasa sakit?]     

Jun Xian mendesah panjang dan mengangkat pandangannya menatap Jun Wu Xie. "Apakah kau ingin menemukan orang itu?"     

Jun Wu Xie mengangguk. [Giok Penenang Jiwa itu sendiri tidak menjadi masalah besar, tetapi pemuda yang telah memberikannya pada Kerajaan Qi membuat orang tak bisa menahan rasa curiganya.]     

[Bagaimana ia bisa memiliki Giok Jiwa? Dan mengapa ia malah memberikannya begitu saja pada orang lain?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.