Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kaki Tangan Kejahatan (1)



Kaki Tangan Kejahatan (1)

1"Itu …. Kami benar-benar tidak tahu apa pun mengenai hal itu. Negeri Kondor tiba-tiba menyerang kita dan ketiga negeri lain menyerang dalam waktu sangat berdekatan, hampir dilakukan bersamaan, dari empat arah berbeda ketika mereka menyerang perbatasan negeri kita, yang artinya mereka pasti telah merencanakan dan mengkoordinasikan serangan ini sebelumnya." Jun Qing menjawab.     

"Insiden ini pasti adalah perbuatan Negeri Kondor. Negeri Kondor menjaring ketiga negeri lain untuk melakukan invasi." Jun Wu Xie berpikir apakah ia bisa mengumpulkan informasi dari Jun Xian dan yang lain di Kerajaan Qi, tetapi dari apa yang ia lihat sekarang, informasi yang dimiliki Kerajaan Qi lebih sedikit dari apa yang sudah ia ketahui.     

"Aku sudah memenjarakan semua Komandan pasukan semua negeri selain Negeri Kemakmuran dan aku akan menginterogasi mereka untuk sementara ini." Jun Wu Xie berkata sambil memicingkan matanya. Jika ia tidak salah ingat, ada satu orang lagi yang ditangkap Jun Wu Yao!     

Jun Wu Yao menyebut hal bahwa orang itu berasal dari Suku Pengubah Tulang. Jun Wu Xie tidak asing dengan ungkapan itu karena Hua Yao berasal dari Suku Pengubah Tulang, suku yang hanya ada di Dunia Tengah!     

Jelas bahwa invasi di Kerajaan Qi ini ada hubungannya dengan Dunia Tengah entah bagaimana!     

Ketika pikiran itu melintas di benak Jun Wu Xie, ia langsung pamit pergi pada Jun Xian dan Jun Qing. Sebelum ia mengetahui semua informasi di balik invasi Kerajaan Qi, ia belum nyaman dengan situasi ini.     

Lin Xiao ditahan di penjara bawah tanah Kerajaan Qi bersama dengan ketiga komandan. Sementara Lin Xiao sekarang sudah hampir bebas dari kabut hitam, kabut hitam itu belum sepenuhnya sirna, tetapi berubah menjadi semacam tali, yang mengikat dirinya dan ia tak bisa bergerak.     

Ye Sha dan Ye Mei mengawasi penjara bawah tanah dan tidak mengizinkan siapa pun mendekat.     

Jun Wu Xie kemudian pergi ke bawah tanah ditemani Jun Wu Yao.     

Ia baru saja melangkah di penjara bawah tanah ketika salah satu Komandan yang terkurung di dalam sel mengguncang jeruji besi dengan kuat dan menekankan dirinya di jeruji itu sambil menatap Jun Xie ketakutan.     

"Yang Mulia! Yang Mulia! Negeri Kondor yang memanggil kami untuk menyerang Kerajaan Qi! Kami hanya menuruti perintah! Aku mohon Yang Mulia mengampuni nyawaku, aku tidak ada hubungannya dengan semua ini!" Komandan itu memohon dengan air mata dan ingus yang mengalir turun di wajahnya, tidak menunjukkan sedikit pun sikap seorang prajurit saat itu.     

Jun Wu Xie meliriknya, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Malah, Komandan Negeri Kondor yang dikurung di hadapannya tersenyum mengejek.     

"Yang Mulia? Jika aku ingat dengan benar, ini pasti Yang Mulia dari Negeri Api. Kapan kau lupa dengan nama-nama negeri?" Komandan Negeri Kondor mencemooh, "Mengikuti perintah? Mengapa seingatku kalian bertiga dijanjikan cukup banyak? Salah satunya adalah jika Kerajaan Qi jatuh, semua wilayah yang diduduki Kerajaan Qi akan dibagi untuk kalian bertiga? Invasi ini tidak ada hubungannya denganmu? Ha ha …. Di semua pertempuran yang kita lakukan di Kerajaan Qi, orang-orangmu kelihatannya tidak melewatkan kesempatan untuk menjarah dan mengosongkan semua kota yang kita tundukkan."     

Komandan itu terkejut dan wajahnya langsung berubah hijau.     

"Kau …. Kau tidak bisa memfitnahku seperti itu! Kapan … kapan aku pernah menjarah kota mereka!?"     

Melihat Kaisar kecil Negeri Api begitu melindungi Kerajaan Qi, itu membuat ketiga Komandan merasa bingung, dan yang dapat mereka lakukan sekarang adalah berusaha untuk melepaskan diri mereka dari kejahatan keji yang telah dilakukan terhadap orang Kerajaan Qi.     

"Memfitnahmu? Dari mana pasukanmu mulai menyerang, pasukan musuh yang telah kau kalahkan, kota mana yang telah dijatuhkan oleh kau dan pasukanmu. Semua ini adalah fakta yang bisa ditemukan dengan sedikit investigasi dan aku tidak perlu mengatakannya." Komandan Negeri Kondor berkata dengan tawa dingin.     

Ketika ada keuntungan untuk diambil, Komandan dari ketiga negeri semua bergegas dengan semangat. Sekarang ketika mereka kalah perang, mereka semua berubah menjadi seperti ini, benar-benar membuatnya jijik!     

Jun Wu Xie menatap tenang ketika kedua Komandan saling melepeh satu sama lain, tetapi tak sedikit pun emosi terlihat di matanya.     

Komandan yang terakhir tidak berbicara satu patah kata pun dan ia hanya meringkukkan tubuhnya di ujung selnya, tak sanggup menatap Jun Wu Xie sama sekali. Sedangkan Lin Xiao yang tak dapat bergerak tergeletak di lantai dan menatap Jun Wu Xie dengan mata penuh teror!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.