Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aliansi (3)



Aliansi (3)

0Jika Jun Wu Xie menginginkan takhta Kerajaan Qi, Mo Qian Yuan bahkan tidak akan bisa menghalanginya.     

Nona Muda mereka sendiri tiba-tiba menjadi Kaisar negeri lain, semua orang di Prajurit Rui Lin bukan hanya tidak menunjukkan sikap mereka tidak terima, tetapi malah sangat bersemangat.     

[Lihat bagaimana pintarnya Nona Muda mereka?]     

[Hanya satu tahun di luar, dan ia sudah memegang takhta negeri terbesar di seluruh penjuru dataran!]     

[Kebanggaan mereka!]     

Begitu hati mereka sudah lebih tenang, dan orang-orang mulai merasa santai, Mo Qian Yuan dan Jun Wu Xie bertegur sapa dan mereka membuat pengaturan untuk merawat para prajurit dan rakyat yang terluka sebelum bertanya pada Jun Wu Xie apakah Negeri Api memerlukan dokter dan Lei Chen menjawab bahwa dokter militer mereka sudah cukup.     

Lei Chen bukan menolak untuk menggunakan bantuan dari Kerajaan Qi, tetapi ….     

Mereka benar-benar tidak memiliki banyak prajurit yang cedera di pertempuran ini dan mereka memiliki banyak dokter militer di dalam rombongan mereka. Melihat teknik Jun Wu Yao yang luar biasa ketika membunuh hampir dua juta pasukan musuh dalam sekejap, Lei Chen menyadari …. Bahkan jika Jun Xie tidak menerima permintaannya di awal waktu, hanya dengan Jun Wu Yao dan kawan-kawannya yang memiliki kekuatan monster itu, mereka akan bisa menyelamatkan Kerajaan Qi sendiri.     

Saat itu, Lei Chen merasa sangat beruntung Jun Xie telah salah menilai atau jika tidak bagaimana ia akan menemukan Kaisar lain yang menembus level ungu?     

Setelah Jun Xie menaiki takhta, ia langsung memimpin pasukan militer untuk menyelamatkan Kerajaan Qi tanpa sedikit pun menunda. Walaupun pasukan Negeri Api menuruti perintah Kekaisaran karena mereka tidak bisa menentangnya, tetapi terhadap Kaisar kecil yang memimpin mereka ke dalam pertempuran setelah naik takhta, mereka masih merasa tidak begitu senang.     

Namun ketika Jun Xie memperlihatkan kekuatan spiritual ungu di medan pertempuran dan juga dibantu oleh dua Binatang Roh Kelas Pelindung, bersama dengan beberapa kawannya yang juga memiliki roh ungu dan Jun Wu Yao yang menyapu bersih dua juta prajurit dalam waktu sekejap ….     

Sejumlah prajurit Negeri Api yang awalnya belum menerima Jun Xie sekarang benar-benar yakin. Mereka awalnya berpikir bahwa memiliki Kaisar kecil tidak akan baik bagi mereka.     

Namun setelah hari ini ….     

Mereka semua berharap mereka bisa bersujud di kaki Jun Xie dan berteriak, "Semoga Yang Mulia panjang umur, hidup ribuan tahun!"     

[Melihat kembali sejak Negeri Api didirikan, kapan mereka pernah memiliki Kaisar berbakat seperti ini?]     

[Seorang roh ungu berusia lima belas tahun ….]     

[Ha!]     

[Mereka akan memiliki hak untuk membual sepanjang hidup!]     

Prajurit Negeri Api bersenandung dan bernyanyi, suasana hati mereka terangkat. Mereka telah melihat bagaimana garangnya kekuatan Kaisar kecil mereka!     

Namun pasukan Prajurit Rui Lin yang telah diperintahkan untuk berbaur dengan Prajurit Negeri Api, ketika mereka terus mendengar para prajurit itu memanggil Jun Xie sebagai penguasa kami, pemimpin kami …. Hati mereka hampir geram karena kesal!     

[Itu adalah Nona Muda MEREKA!]     

[MILIK MEREKA!]     

Sekelompok Prajurit Rui Lin menderita luka dalam karena menahan dan menekan perasaan mereka tetapi mereka tak bisa melakukan apa-apa karena Jun Xian memerintahkan mereka tidak boleh mengungkap identitas Jun Wu Xie yang sebenarnya dan mereka tidak memiliki pilihan selain terus menahan perasaan mereka ….     

Di dalam kota, Mo Qian Yuan kembali ke Istana Kekaisaran dengan Jun Wu Xie dan orang-orangnya, untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai persekutuan ini.     

Jun Wu Xie memerintahkan Lei Chen dan yang lain menunggu di luar, dan menjaga para prajurit di luar kota sementara ia, Jun Wu Yao, dan Qiao Chu dengan kawan-kawan pergi ke aula utama Istana.     

Di dalam aula utama, hanya ada Mo Qian Yuan dengan Ayah dan anak Keluarga Jun. Pintu aula utama kemudian ditutup rapat, memisahkan mereka sepenuhnya dari semua yang ada di luar aula.     

Jun Wu Xie tiba-tiba berjalan tepat ke depan Jun Xian, dan menyibakkan ujung jubahnya di depan kakinya ke samping, dan ia berlutut di lantai!     

"Kakek!"     

Emosi yang ditahan Jun Xian begitu keras akhirnya meledak, dan ia tak dapat menahannya lebih lama lagi. Suara yang memanggilnya "Kakek", berapa lama ia sudah merindukan panggilan itu? Ia langsung menangis dan mengulurkan tangannya yang gemetar untuk membantu Jun Wu Xie berdiri.     

"Bagus kau sudah kembali, bagus kau kembali. Berdiri untuk bicara, lantai ini terlalu dingin."     

Walaupun Jun Wu Xie sudah bertambah kuat hingga banyak orang sekarang tak bisa melampaui dirinya, tetapi di mata Jun Xian, ia masih cucu kecilnya, yang sedikit lugu dan kikuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.