Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aliansi (2)



Aliansi (2)

1"Yang Mulia dari Negeri Api." Jun Qing menyapa.     

Jun Wu Xie berjuang untuk mempertahankan sikap tenangnya dan menatap Jun Qing, matanya terlihat bingung.     

Jun Qing mencoba untuk tidak tertawa dan berkata, "Aku penasaran apa yang dimaksud Yang Mulia dari Negeri Api dengan aliansi?"     

Pertanyaan Jun Qing membuat semua orang di kota menjadi gugup. Harus disadari bahwa ada satu juta singa Negeri Api yang bermukim tepat di luar kota dan mereka telah menyaksikan sendiri bagaimana menakutkannya pria berwajah tampan yang berdiri di belakang Jun Xie. Kata-kata yang diutarakan Jun Xie tadi jelas berniat untuk mencaplok Kerajaan Qi tetapi Jun Qing masih terus menanyakan hal ini, yang membuat semua orang di sana berkeringat dingin.     

Setelah diserang oleh aliansi empat negeri, orang-orang Kerajaan Qi sudah sangat lelah secara fisik dan mental dan kekuatan Kerajaan Qi benar-benar tidak akan bisa mengatasi pasukan Negeri Api saat ini.     

Mereka hanya melihat alis Jun Xie naik sebelah, dan hati semua orang bergetar, pikiran mereka seperti, "Oh tidak." Dan beberapa prajurit Kerajaan Qi mengangkat senjata yang baru saja mereka letakkan dengan gugup. Namun Prajurit Rui Lin malah terlihat tenang dan penuh kendali, tatapan mereka merendahkan sekumpulan orang-orang yang sangat gugup ini.     

"Persis seperti apa yang kukatakan." Jun Wu Xie tidak mengerti mengapa pamannya bertanya sekali lagi. Bukankah aliansi berarti aliansi?     

Jun Qing merasa tak berdaya dalam hatinya. Ia pikir Jun Wu Xie sudah belajar untuk bersikap diplomatis, tetapi dari apa yang disaksikannya, itu hanya khayalan. Gadis kecil ini tidak menyadari betapa menakutkannya kata-katanya untuk orang di sini.     

"Hambamu ini hanya bertanya …. Aliansi, akan dibentuk sebagai dua negeri individual, atau dengan Negeri Api sebagai penguasa mutlak?" Jun Qing merasa kata-katanya tidak bisa lebih jelas lagi.     

Dengan pertanyaan dari Jun Qing, orang-orang Kerajaan Qi semakin ketakutan.     

Kaisar Negeri Api sudah mengatakannya dengan begitu gamblang, mengapa Tuan Jun masih bersikeras?     

Untung saja, Jun Wu Xie akhirnya mengerti petunjuk yang coba diberikan pamannya padanya. Ia menyapukan pandangannya untuk mengamati rakyat yang terlihat sangat tegang dan gugup, dan menoleh untuk melihat para prajurit yang mengangkat senjata mereka lagi, sebelum ia menyadari kata-katanya barusan pasti telah menakuti orang-orang.     

Lagipula, dengan perbedaan yang dimiliki kedua negeri, jelas tidak perlu aliansi. Jika ditanya negeri mana yang dapat mengalahkan Kerajaan Qi dengan kekuatan sendiri, itu pasti hanya Negeri Api. Terlebih lagi, situasi terkini Kerajaan Qi berada di palung terdalam, menyebutkan aliansi di waktu ini sama saja dengan melahap mereka.     

Jun Wu Xie kemudian menjernihkan suaranya dan berkata, "Tentu saja akan tetap menjadi dua negeri individual. Negeri Api masih tetap Negeri Api dan Kerajaan Qi masih tetap Kerajaan Qi. Dua negeri ini terletak berjauhan dan walaupun tidak terlalu mudah, kita masih bisa saling menjaga."     

Begitu kata-kata itu keluar, semua orang di Ibu Kota Kekaisaran menatap dengan mata membelalak, wajah mereka terlihat sulit percaya.     

[Negeri Api benar-benar akan bersekutu dengan mereka? Bukan mencaplok mereka?]     

Seseorang mengira ia sedang bermimpi dan memukul pipinya, ia menamparnya dengan keras. Rasa sakit yang membakar dan menyengat meyakinkan dirinya bahwa semua yang terjadi … adalah kenyataan!     

Sudut mulut Jun Qing melengkung sedikit seraya ia mencoba untuk menahan senyumannya dan mengangguk puas, sebelum mundur dengan patuh ke pinggir.     

Mo Qian Yuan kembali sadar. Jelas ia tidak mengenal Jun Wu Xie sebaik Jun Qing dan setelah mendengar apa yang dikatakan Jun Wu Xie pada awalnya, ia salah paham pada gadis itu seperti orang lain.     

"Melihat Yang Mulia dari Negeri Api memperlihatkan kebaikan hati seperti itu benar-benar membuat Kerajaan Qi menjadi tersentuh. Jika Negeri Api tidak keberatan, maka Kerajaan Qi mau bergabung dengan Negeri Api di bawah langit ini!" Mo Qian Yuan berseru.     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Dengan respons Jun Wu Xie, orang-orang di Kerajaan Qi bisa bernapas lega, mulai berpikir bahwa mereka meragukan seorang pria sejati dengan pikiran sempit mereka di dalam hati, dan merasa bersalah dan malu ketika menatap Jun Xie.     

Setelah melihat reaksi orang-orang, Prajurit Rui Lin menjernihkan suara mereka mengejek orang-orang itu.     

[Untuk apa Nona Muda mereka ingin mencaplok Kerajaan Qi?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.