Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Roh Ungu Yang Meledak-ledak (1)



Roh Ungu Yang Meledak-ledak (1)

3Di arah pasukan ketiga negeri itu mundur, sebuah pasukan besar menyerbu ke arah mereka!     

Di atas barisan prajurit itu, berkibar bendera Negeri Api!     

Di bawah tiupan angin kencang, bendera itu berkibar, dan genderang perang mengguncang langit!     

Pasukan prajurit dari ketiga negeri yang sedang mundur tidak akan pernah membayangkan, bahwa saat mereka menarik mundur pasukan mereka, mereka akan bertemu dengan pasukan Negeri Api!     

Di barisan depan pasukan Negeri Api, ada Qiao Chu dan pemuda lain yang memimpin. Di bawah hembusan angin puyuh yang bertiup, mereka melambaikan tangannya pada Jun Wu Xie dari kejauhan, wajah mereka begitu cerah dan penuh semangat, terlihat sangat gembira. Setelah mengalahkan prajurit Negeri Kemakmuran, mereka tidak membuang-buang waktu dan langsung menuju ke Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi. Darah yang tertumpah di tubuh mereka bahkan belum mengering dan mereka sudah melihat pasukan yang datang mendekat tertutup debu.     

Pasukan tiga negeri melihat mereka tiba-tiba berhadapan dengan pasukan Negeri Api dan raungan yang memilukan meledak dari antara pasukan!     

"Semua menyerang!" Qiao Chu melompat turun dari kudanya, dan ia langsung melaju ke arah pasukan musuh tiga negeri, roh cincin di tangannya tiba-tiba memancarkan sinar terang, dan Beruang Ying Yang raksasa terlempar ke arah pasukan musuh. Tubuhnya yang sangat besar bagaikan penggiling daging, dan dalam sekejap, dua tapak kakinya merentang ke sisi tubuhnya dan melemparkan prajurit musuh di sekelilingnya ke udara!     

Mengikuti di belakangnya, Hua Yao, Fan Zhuo, Fei Yan dan Rong Ruo melompat masuk ke dalam pertempuran di saat yang sama, roh cincin mereka memancarkan kilat cahaya yang membutakan, langsung berubah menjadi mesin perang yang menyerang ribuan pasukan musuh di hadapan mereka!     

Pasukan Negeri Api hanya satu langkah di belakang mereka dan mereka langsung memporak-porandakan pasukan musuh tiga negeri dalam sebuah pembantaian yang dahsyat!     

Pasukan tiga negeri sudah dibuat kewalahan dengan serangan Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao dan mereka sudah kehilangan semangat untuk bertarung, agresivitas para prajurit sudah hilang ditiup angin ketika mereka berbalik mundur, lari seperti kawanan anjing yang pemiliknya sudah mati. Sekarang mereka baru merasakan serangan yang diberikan oleh pasukan tangguh Negeri Api dan semua melebur dalam kekacauan.     

Kekuatan gabungan pasukan Negeri Api, hanya bisa dikalahkan oleh Prajurit Rui Lin. Walaupun mereka tidak seperti Prajurit Rui Lin di mana satu orang bisa menghabisi sepuluh anggota pasukan lawan, namun kegarangan satu juta singa yang baru saja membuncah karena kemenangan barusan, membawa kekuatan para prajurit ke tingkat baru saat itu!     

Kedua pasukan bentrok, bertarung dengan tekad kuat.     

Pasukan tiga negeri, kalah telak dalam hal itu.     

Terlebih lagi, di antara pasukan mereka, mereka tidak memiliki prajurit yang luar biasa hebat, yang bisa bertahan melawan Qiao Chu dan rekan-rekannya, mendominasi kehadiran mereka dan menyebarkan rasa panik ke tengah prajurit lawan!     

Di bawah serangan yang mematikan, pasukan ketiga negeri kalah dengan cepat. Mereka ingin mundur, tetapi Jun Wu Xie menyuruh dua Binatang Roh Kelas Pelindungnya menutup jalan keluar mereka!     

Ditekan dari arah depan dan belakang, tentara lawan yang telah membakar dan menjarah di Kerajaan Qi selama dua minggu benar-benar kehabisan akal dalam sekejap.     

Raungan yang menyayat hati terdengar dari pasukan lawan terus-menerus!     

Mata Jun Wu Xie masih merah padam, seluruh tubuhnya terkena noda darah, tetapi ia tidak berniat untuk berhenti sedikit pun.     

Jika ia tidak datang ke sini hari ini, orang-orang di depan matanya ini tentu tidak akan mengampuni satu pun nyawa rakyat di Kota Kekaisaran Kerajaan Qi yang benar-benar tidak bersalah.     

Dalam perjalanannya ke sini, Jun Wu Xie sudah melihat terlalu banyak kota di Kerajaan Qi yang telah dijarah hingga bersih, darah menutupi tanah di dalam kota itu, mayat-mayat tak bernyawa bergelimpangan di mana-mana. Kota yang tadinya begitu makmur dan sibuk, sekarang telah berubah menjadi kota mati yang kosong, ti mana semua orang bahkan dari yang berusia 80-an, hingga anak-anak bayi yang baru lahir, tidak diampuni oleh musuh!     

Di mata Jun Wu Xie, orang-orang ini bukan lagi manusia, tetapi binatang liar yang keji dan barbar!     

Ketika menghadapi binatang liar yang brutal, apakah ada alasan bagi dirinya untuk berbelas kasih?     

Dengan sebuah tendangan untuk melemparkan prajurit di sekelilingnya, Jun Wu Xie tiba-tiba melompat turun dari punggung Monster hitam dan ketika ia melayang di udara, kilauan sinar biru di sekeliling tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi kilat ungu!     

Manifestasi roh ungu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.