Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Kedua (1)



Mobilitas Massa - Wujud Kedua (1)

2Seorang pemuda berwajah cerah dan bersih terbalut dalam baju perang berwarna perak dan seorang pria yang sangat tampan berdiri berdampingan di udara. Di tengah hujan darah yang menyembur ke segala arah, mata semua orang tertuju pada dua orang ini!     

Dalam sekejap, anggota pasukan tiga negeri yang bersekutu yang menerobos masuk ke Ibu Kota dihisap oleh angin puyuh itu! Area yang luas tepat di depan Ibu Kota Kekaisaran disapu bersih dan darah turun bagaikan hujan, cipratan daging cincang berjatuhan di wajah para prajurit ketiga negeri, langsung membuat semua orang di sana terkejut setengah mati karena melihat pemandangan berdarah-darah di hadapan mata mereka!     

"Siapa orang-orang ini!" Komandan perang Negeri Kondor yang memegang komando dari belakang tiba-tiba menatap dengan mata membelalak lebar, tidak percaya dengan dua orang yang tiba-tiba muncul di udara ini.     

Di dalam Ibu Kota Kekaisaran, prajurit yang sudah putus asa kini mengangkat kepala mereka, juga menatap dua orang yang berdiri di udara, wajah mereka membeku. Namun di barisan para Prajurit Rui Lin, beberapa orang mengenali sosok wajah di udara itu!     

Sosok itu sedikit lebih tinggi dari yang mereka ingat, dan wajah yang juga berbeda sejak awal. Namun para Prajurit Rui Lin yang sebelum ini sudah pergi ke Hutan Pertempuran Roh kala itu, tahu jelas siapa pemuda kecil dan tampan itu!     

"Nona Muda …." Mata Long Qi membelalak, seraya menatap pemuda yang berdiri di samping Jun Wu Yao!     

[Wajah itu, jelas wajah Jun Wu Xie yang telah diubah!]     

[Jun Wu Xie kembali!]     

[Nona Muda mereka kembali!]     

Jun Qing berdiri tepat di sebelah Long Qi dan bisikan pelan Long Qi yang tanpa sadar sampai di telinganya tanpa kurang satu huruf pun, membuat jantungnya melompat!     

"Long Qi, siapa … itu tadi katamu?" Suara Jun Qing sudah gemetar.     

Long Qi terkejut dan kembali sadar dengan pertanyaan itu dan berkata, "Itu Nona Muda, Itu Nona Muda."     

"Wu Xie …." Jun Qing berbisik seraya menatap sosok mungil itu, hatinya langsung berkedut.     

Di awal waktu, ketika Long Qi membawa berita bahwa Jun Wu Xie tidak bisa pulang, walaupun pasangan ayah dan anak ini terkejut dan sangat merindukannya, mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal ini karena mereka yakin Jun Wu Xie tahu apa yang sedang dilakukannya. Ia mungkin masih muda, tetapi ia tidak gegabah dan impulsif seperti pemuda lain seusianya, maka jika ia merasa perlu melakukan hal itu, mereka tidak akan keberatan.     

Tetapi kerinduan di hati mereka, tidak pernah sekali pun hilang.     

Jun Qing bisa mengenali Jun Wu Yao di samping Jun Wu Xie, dan dengan perkataan Long Qi, itu semakin meyakinkan dirinya bahwa sosok kecil itu pasti Jun Wu Xie!     

Ketika Kerajaan Qi menghadapi krisis, Jun Qing pernah berpikir, bahwa mungkin dia dan ayahnya tidak akan bisa melihat Jun Wu Xie lagi di kehidupan ini. Selain merasa menyesal, mereka juga merasa sedikit tenang karena Jun Wu Xie tidak ada di sini dan mengalami malapetaka ini. Orang-orang Keluarga Jun tidak pernah takut untuk menumpahkan darah di medan pertempuran, tetapi mereka masih berharap Jun Wu Xie bisa hidup dengan bebas.     

Namun, ketika Jun Qing melihat Jun Wu Xie kembali, dorongan emosi yang membuncah di dalam hatinya tak dapat diekspresikan dengan kata-kata!     

Jun Qing langsung memalingkan kepalanya ke belakang, untuk melihat Jun Xian yang sama terkejutnya.     

Jun Xian tidak tahu bahwa pemuda kecil itu sebenarnya adalah Jun Wu Xie yang menyamar, tetapi ia mengenali Jun Wu Yao. Namun ingatannya yang sedikit dimanipulasi tidak membuatnya merasakan menyayangi pria yang menjadi cucunya hanya karena nama keluarganya itu seperti ia menyayangi Jun Wu Xie, tidak sedikit pun.     

"Ayah!" Jun Qing tidak bisa menahan lagi dan membuka mulutnya untuk memanggil sang ayah.     

Jun Xian menoleh ke arah Jun Qing.     

Jun Qing menggerakkan bibirnya tanpa membuat suara, tanpa suara menyebutkan kata-kata itu pada Jun Xian.     

[Itu Wu Xie, itu Wu Xie dari Istana Lin kita!]     

Jun Xian langsung menganga terkejut. Ketika ia berdiri di hadapan satu juta singa di medan pertempuran, tangannya tidak gemetar sama sekali. Namun saat ini, tangan yang ia gunakan untuk menggenggam pedangnya tiba-tiba gemetar tak terkendali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.