Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Kedua (2)



Mobilitas Massa - Wujud Kedua (2)

0Kemunculan Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao, menyebabkan keheningan yang canggung dan misterius di medan pertempuran yang begitu rusuh, hanya ada suara angin puyuh yang lewat di telinga semua orang.     

Jun Wu Xie memicingkan matanya dan menatap medan pertempuran yang kacau balau, menatap pasukan tiga negeri yang menyerang bagaikan ombak. Ketika ia melihat pasukan ketiga negeri bergegas menyerbu melewati pintu gerbang Ibu Kota Kekaisaran, kemarahannya begitu mendidih!     

Jika ia datang sedikit lebih lambat, Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi mungkin sudah terguling dengan kekuatan tiga negeri, dan anggota keluarganya mungkin telah diinjak-injak tanpa ampun oleh pasukan berkuda persekutuan tiga negeri itu!     

Kemarahan di dalam diri Jun Wu Xie membuat matanya menjadi dingin. Ia memutar kepalanya sedikit, untuk mencari-cari sosok yang dikenalnya di dalam Ibu Kota Kekaisaran.     

Dan matanya langsung bertemu dengan mata Jun Xian. Walaupun ia dingin dan acuh tak acuh seperti biasanya, tatapannya kali ini sedikit goyah.     

[Kakek ….]     

Jun Wu Xie begitu ingin berlari ke pelukan Jun Xian, untuk bertanya pada kakeknya apakah ia baik-baik saja selama ini. Namun ia benar-benar tidak memiliki waktu untuk melakukan hal itu sekarang. Ia memalingkan kepalanya kembali untuk menatap para prajurit yang berteriak ketakutan di hadapannya dan ia menghela napas panjang.     

Pandangan para prajurit ketiga negeri sekarang semua tertuju pada Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao. Mereka tidak pernah melihat sesuatu yang begitu mengerikan. Ratusan ribu prajurit tiba-tiba berubah menjadi darah dan potongan daging hanya dengan mengedipkan mata dan beberapa angin puyuh masih terus berputar belum berhenti. Mereka terus meraung dan berputar tanpa henti, rasanya seperti ada tembok baja tinggi yang tak dapat ditembus di hadapan mereka, yang menghalangi jalan menuju Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi, menghadang pasukan prajurit ketiga negeri di luar!     

"Siapa kalian! Mengapa kau mencari masalah dengan tiga negeri kami ini!?" Komandan Negeri Kondor mengeluarkan kekuatan spiritualnya, dan berteriak pada Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao di udara.     

Di dalam angin puyuh yang meraung-raung, Jun Wu Xie mengangkat dagunya dan tatapan dinginnya menyapu setiap wajah musuh seraya ia berkata dengan tegas, "Di sini berdiri Kaisar Negeri Api, dan kalian semua di sana tidak usah bermimpi lagi untuk menginjakkan kaki mereka di Ibu Kota Kekaisaran!"     

Suara Jun Wu Xie terdengar dingin, dan sangat dominan, ketika suaranya membahana di seluruh penjuru dataran yang luas.     

Kata-katanya mengejutkan semua orang hingga mereka terkesiap!     

[Negeri Api, itu adalah negeri paling kuat di seluruh bumi!]     

[Mengapa Kaisar Negeri Api muncul di Kerajaan Qi? Dan mengapa ia menghalangi langkah tiga negeri dalam serangan mereka?]     

Begitu banyak pertanyaan berenang-renang di dalam benak mereka. Kata-kata "Negeri Api", seperti sebuah gunung tinggi, tiba-tiba menekan dada mereka.     

Selain Negeri Kondor, Komandan dari kedua negeri lain langsung setelah mendengar pernyataan Jun Wu Xie, merasa tubuh mereka gemetar tak terkendali. Mereka bukan negeri yang kuat, dan mereka memerlukan sekutu untuk menyerang Kerajaan Qi, maka, tak perlu disebutkan lagi seberapa kecilnya mereka di hadapan Negeri Api.     

Tidak pernah mereka membayangkan selama mereka hidup bahwa suatu hari Negeri Api akan menjadi musuh mereka!     

Dua Komandan yang lain sekarang sedang panik. Menyerang Kerajaan Qi tidak membuat mereka tertekan, tetapi jika mereka harus menghadapi Negeri Api …. Mereka sama sekali tidak berani membayangkannya!     

Langsung setelah ia yakin dengan identitas Jun Wu Xie, mereka memecut kuda-kuda mereka dan berlari kencang ke hadapan Komandan Negeri Kondor dan bertanya dengan gugup, "Apakah itu benar-benar Kaisar Negeri Api? Mengapa Negeri Api mau turut campur dengan urusan Kerajaan Qi!?"     

Sebuah negeri kecil seperti Kerajaan Qi, tidak akan pernah memiliki hubungan dengan Negeri Api, tetapi pemuda itu telah menyatakan dirinya adalah Kaisar Negeri Api dan itu membuat mereka panik.     

"Apa yang dikenakan di atas kepalanya, adalah memang mahkota Kaisar Negeri Api." Komandan Negeri Kondor mengakui hal itu sambil menggertakkan gigi.     

Belum lama, Negeri Api memang mengirim kabar mengenai pergantian pemerintahan dan juga tersebar rumor yang mengatakan bahwa takhta yang baru diserahkan pada seorang pemuda. Di bawah langit, tidak ada orang yang berani menyamar sebagai Kaisar Negeri Api.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.