Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Kedua (5)



Mobilitas Massa - Wujud Kedua (5)

0Tiba-tiba, Lin Xiao menyeruak keluar dari barisan belakang Prajurit musuh. Ia tidak berniat untuk melibatkan diri dengan peperangan tingkat rendah yang dilakukan Dunia Bawah tetapi pria yang telah menciptakan angin puyuh itu jelas bukan orang biasa. Supaya rencana tetap berjalan, ia harus bergerak!     

Lin Xiao berubah wujud menjadi lintasan cahaya ungu sementara ia langsung menyerbu ke barisan depan pasukan dan sepasang sayap yang terbentuk dari tulang tiba-tiba terlihat di punggungnya, membawanya melayang di udara, dan berhadapan dengan Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao!     

"Siapa kau?" Mata Lin Xiao memicing hingga membentuk sebuah garis dan ia bahkan tidak memandang Jun Wu Xie sekali pun, namun matanya terpaku pada Jun Wu Yao. Ia tahu bahwa angin topan itu adalah pekerjaan pria tampan ini.     

Kening Jun Wu Yao terangkat seraya ia menatap sayap yang terbuat dari tulang dan sudut mulutnya melengkung naik.     

"Suku Pengubah Tulang? Roh cincin seri terbang?"     

Wajah Lin Xiao tampak terkejut. Ia tidak menyangka bahwa di Dunia Bawah, ada orang yang bisa mengetahui dari mana asalnya hanya dengan satu kali lihat, dan bahkan tahu bahwa sayap yang ada di punggungnya adalah roh cincinnya.     

"Kau berasal dari Dunia Tengah?" Lin Xiao bertanya penuh waspada, tetapi ia tidak mendeteksi ada kekuatan spiritual yang terpancar dari tubuh Jun Wu Yao sama sekali.     

Jun Wu Xie mengabaikannya dan memandang Jun Wu Xie.     

"Ingin ia hidup?"     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Lin Xiao menatap Jun Wu Yao dengan rahang terkatup rapat, berpikir apa arti perkataannya barusan.     

Namun, ketika Jun Wu Yao memutar kepalanya, Lin Xiao melihat sepasang mata ungu, terlihat persis seperti iblis, yang membuat darahnya membeku dalam sekejap.     

"Bagaimana mungkin …." Mata Lin Xiao membelalak tak percaya. Di bawah langit, orang yang memiliki mata berwarna ungu, hanya orang di dalam legenda itu!     

[Ia tidak mati?]     

[Mustahil!]     

Teror tak berkesudahan menusuk tubuh Lin Xiao. Ia tiba-tiba mengepakkan sayapnya dan darah segera mengering dari wajahnya, bersikap seolah ia baru saja melihat bantu, memutar tubuhnya dan terbang melesat ke arah berlawanan!     

[Lari!]     

[Ia harus kabur!]     

[Atau ia akan mati!]     

"Kabur." Jun Wu Yao mengangkat sebelah alisnya dan ia tiba-tiba mengangkat satu tangannya dan kabut berwarna hitam meluncur keluar ke arah Lin Xiao yang berusaha melarikan diri. Kabut hitam itu bergerak lebih cepat dari Lin Xiao yang terbang dan dalam satu kedipan mata, Lin Xiao sudah bergulat di dalam kabut hitam itu, dan tangisan keras meledak keluar dari tenggorokannya!     

Bagaimana pun kerasnya ia mengepakkan sayap tulangnya berusaha untuk kabur dari tempat mimpi buruk ini, kabut hitam itu menariknya kembali ke hadapan Jun Wu Yao!     

"Lepaskan aku! Lepaskan aku! Jangan bunuh aku!" Keangkuhan di wajahnya telah sirna dan tidak akan kembali, rasa panik dan ketakutan di wajahnya membuatnya terlihat begitu kacau.     

Di tangan Jun Wu Yao yang terangkat, jari-jemarinya perlahan menutup.     

Rasa sakit yang begitu menyiksa terasa di seluruh tubuh Lin Xiao. Ia meraung dan memohon tanpa henti. Bahkan di dalam mimpi terburuknya ia tak pernah membayangkan bahwa di Dunia Bawah ini, ia akan bertemu dengan iblis yang membuat seluruh isi Dunia Tengah menunduk!     

"Aku mohon padamu, jangan bunuh aku! Ku …." Sebelum Lin Xiao bisa menyelesaikan kalimatnya, kabut hitam sudah menyelubungi tubuhnya dalam kegelapan, menelannya dengan kata-kata yang hendak diucapkannya.     

Mata ungu Jun Wu Yao tiba-tiba berubah menjadi hitam, aura membunuh muncul di balik senyumannya ketika ujung mulutnya melengkung naik. Ia memutar kepalanya ke belakang dan menatap Jun Wu Xie yang tubuhnya berkilau dengan roh biru. "Apakah ini berarti Xie Kecil ingin bertarung?"     

Suara dingin Jun Wu Xie menjawab, "Aku secara pribadi ingin membalaskan dendam Prajurit Rui Lin, dengan kedua tanganku sendiri!"     

Setelah mengatakan hal itu, ia tiba-tiba melepaskan diri dari pelukan Jun Wu Yao, melompat ke arah barisan pasukan yang padat di kakinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.