Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ibu Kota Kekaisaran Berada Dalam Krisis (4)



Ibu Kota Kekaisaran Berada Dalam Krisis (4)

1Orang-orang di berbagai usia dengan pakaian yang berbeda-beda, rakyat jelata yang datang dari berbagai kota besar. Mereka terpaksa lari dari kota mereka karena peperangan ini dan terus berlari sepanjang waktu, sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan teror dan rasa panik, mencari secercah harapan terakhir. Namun ketika mereka tiba di sini dan melihat bahwa Ibu Kota Kekaisaran telah dikepung, saat itu juga … mereka semua tiba-tiba merasa diri mereka dipenuhi dengan kemarahan yang membabi-buta!     

"Bunuh!" Seorang pemuda yang masih kecil berteriak seraya berlari ke depan kawanan massa yang berkumpul, matanya merah padam, ketika ia menatap pasukan musuh dari tiga negeri yang menghancurkan rumah-rumah mereka dan membunuh orang-orang mereka!     

Ibu Kota Kekaisaran jangan sampai dimasuki!     

Kerajaan Qi tidak boleh menyerah!     

Sepanjang sejarah, ini adalah pasukan militer paling lemah, sebuah pasukan yang bahkan tidak bisa disebut prajurit. Namun saat ini ketika nasib negeri ini sedang dipertaruhkan, mereka tiba-tiba berubah menjadi sebuah pasukan yang tidak kenal takut!     

Di atas tembok perbatasan Ibu Kota Kekaisaran, Jun Qing sudah bersiap untuk bertarung hingga mati melawan musuh dari tiga negeri tetapi ia tiba-tiba melihat pasukan masyarakat yang ramai di ujung lain, di belakang barisan musuh!     

Matanya membelalak seraya menatap tak percaya, Burung Hantu Putih Pengikis Tulang yang berjaga di langit, melaporkan apa yang dilihatnya pada Jun Qing!     

Jun Qing tidak bisa percaya bahwa rakyat Kerajaan Qi akan datang menyerbu ke medan peperangan ketika pertempuran baru saja akan mulai memanas!     

Mereka datang dari berbagai kota dan wilayah yang berbeda, tetapi ada kesamaan yang mereka miliki!     

Di dalam tubuh mereka, darah panas pantang menyerah sebagai rakyat Kerajaan Qi mengalir bersama kemarahan mereka!     

Tubuh Jun Qing gemetar tak terkendali. Di mata Burung Hantu Putih Pengikis Tulang, ia melihat pemandangan di mana pasukan rakyat itu dihancurkan oleh musuh dari tiga negeri, orang-orang tua yang berusia lebih dari seratus tahun, semua pemuda yang belum dewasa, pria-pria dewasa di antara mereka ….     

Di bawah tapak kaki pasukan berkuda tiga negeri, darah langsung menodai tanah!     

Mereka mungkin tidak kuat, mereka mungkin hanya sebuah lelucon di mata orang lain.     

Namun mereka menggunakan nyawa mereka sendiri untuk memberikan sedikit waktu bagi Ibu Kota Kekaisaran. Dan waktu yang hanya sedikit itu ternyata adalah saat yang akan mengubah nasib Kerajaan Qi!     

Pasukan rakyat lemah yang terdiri dari puluhan ribu rakyat Kerajaan Qi itu bahkan tidak bisa bertahan selama satu jam sebelum dibantai oleh pasukan tentara tiga negeri, tanpa meninggalkan satu orang pun yang selamat! Mayat mereka kini bergelimpangan di dalam kolam darah, tetapi jiwa mereka tidak akan pernah sirna!     

"Sungguh sebuah lelucon." Pemuda berjubah putih berkata seraya ia memegangi kepala seorang bocah dari Kerajaan Qi, mencampakkannya seperti sebuah mainan. "Begitu lemah hingga sangat menyedihkan. Aku hanya sedikit memutar kepalanya dan kepalanya sudah lepas seperti ini. Ha ha ha ha ha ha!"     

Dengan suara pecah yang keras, pemuda itu menghancurkan kepala bocah itu dan meledakkannya di dalam tangannya!     

Darah dan bagian otak langsung beterbangan ke segala arah!     

Dan di wajahnya, hanya ada ekspresi kesenangan dan kegembiraan!     

"Sekumpulan sampah dan mereka benar-benar telah memperlambat kita selama satu jam. Tetapi tidak menjadi masalah, anggap saja itu kesempatan bagi para semut di Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi untuk mengambil napas terakhir kalinya." Pemuda itu berkata acuh tak acuh seraya mengeluarkan sebuah sapu tangan untuk menyeka bekas darah di jari-jarinya dan ia menoleh pada Komandan Negeri Kondor.     

"Sekarang, serang habis-habisan! Dalam waktu satu jam, aku ingin nama Kerajaan Qi selamanya hilang dari muka bumi ini!"     

Terompet yang menjadi aba-aba untuk menyerang terdengar!     

Pasukan berkuda tiga negeri menyerbu ke Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi!     

Gerbang kota yang sudah dihantam terus menerus begitu lama akhirnya jatuh saat itu!     

Namun, begitu pasukan tiga negeri hendak menyerang dan masuk ke dalam Ibu Kota Kekaisaran melalui pintu yang sudah rusak, raungan badai tiba-tiba datang menyapu!     

Beberapa angin puyuh menghisap para prajurit yang tertegun di depan pintu dan tubuh mereka melayang di udara, dan teriakan yang begitu keras tiba-tiba terdengar di udara! Dari dalam angin puyuh yang berputar-putar, darah menyembur keluar ke berbagai arah!     

Dari dalam hujan darah itu, dua sosok tiba-tiba muncul di atas Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi!     

….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.