Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Pertama (4)



Mobilitas Massa - Wujud Pertama (4)

0"Alasan ini … adalah mengapa kau menyerang Kerajaan Qi?" Kata-kata dan nada suara sosok itu tiba-tiba menjadi lebih ringan dan ketika Sang Komandan berpikir ia bisa selamat dari malapetaka kali ini, satu sosok hitam legam lain tiba-tiba melompat di sisinya!     

Itu adalah binatang buas raksasa yang terlihat seperti macan kumbang raksasa, yang langsung menindih Sang Komandan di tanah!     

Rahangnya yang luar biasa besar, memperlihatkan taring-taringnya yang setajam pisau di depan mata Sang Komandan!     

"Arrrhhh!"     

Sinar matahari telah bergeser, menyinari wajah sosok di atas kuda itu.     

Hanya dengan satu kali tatapan, itu telah membuat hati Sang Komandan terkejut!     

Duduk di atas kuda perang, adalah seorang pemuda berwajah kuning langsat yang terlihat berusia sekitar lima belas tahun. Pemuda itu mengenakan baju perang yang terbuat dari perak, matanya dipenuhi dengan aura sadis, sudut mulutnya mengeras, memperlihatkan kemarahan yang menggelora di dalam dirinya.     

Jun Wu Xie duduk tinggi di atas, melihat Sang Komandan di bawah sedang ditindih tak berdaya oleh Monster hitam raksasa, mata dingin itu, kelihatannya sedang memandangi pria yang tampak mati.     

Ia jelas hanya seorang pemuda, tetapi Sang Komandan melihat di kepala pemuda itu, simbol pemimpin Negeri Api, mahkota Sang Kaisar!     

[Pemuda ini … adalah Kaisar Negeri Api!!]     

Sang Komandan tidak bisa percaya dengan matanya. Belum lama ini, mereka mendengar kabar yang mengejutkan itu. Kaisar Negeri Api yang sebelumnya tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepemimpinan dan menyerahkan takhta pada pemilik cincin api kekaisaran. Namun, di hari berita itu tersebar, orang yang menjadi kaisar Negeri Api tiba-tiba menghilang dari ibu kota Negeri Api. Tidak ada yang tahu siapa orang itu, dan tak ada yang tahu ke mana orang itu telah pergi!     

Sang Komandan tidak akan pernah membayangkan, bahwa pertama kalinya ia melihat Kaisar baru Negeri Api, adalah di tanah Kerajaan Qi seperti ini!     

"Pasukan Negeri Kondor dan dua negeri lain. Di mana mereka?" Jun Wu Xie bertanya, matanya memicing.     

[Tidak cukup ….]     

[Masih belum cukup ….]     

[Hanya satu pasukan Negeri Kemakmuran tidak cukup untuk meredakan kemarahan di dalam hatinya!]     

Ia tidak akan pernah melupakan. Pemandangan mayat-mayat Prajurit Rui Lin yang berguguran berserakan di tanah Kerajaan Qi. Tidak akan pernah ia lupa ketika ia melihat gerombolan burung bangkai mengelilingi mayat-mayat itu, dan memakan daging-daging mereka!     

Prajurit Rui Lin yang teguh dan terhormat, darah mereka tertumpah di medan perang, mempertahankan tanah kelahiran mereka, sebuah pasukan yang dilatih dengan susah payah oleh kakeknya dan dibesarkan dengan darah dan air matanya, dibunuh tanpa ampun dan diinjak-injak, oleh gabungan kekuatan empat negeri!     

Pembalasan dendam bagi Prajurit Rui Lin, akan dilakukan lewat tangannya!     

Hutang darah pada Kerajaan Qi, ia akan menagihnya kembali satu demi satu, dari gabungan sekutu empat negeri itu!     

"Mereka … mereka sudah tiba di … tiba di Ibu Kota Kekaisaran …." Sang Komandan gagap ketakutan, tak bisa membayangkan mengapa ia begitu takut di hadapan seorang pemuda.     

Kehangatan tiba-tiba terkuras dari wajah Jun Wu Xie dan ia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi!     

[Kakek! Paman!]     

"Bunuh dia." Jun Wu Xie berkata dengan rahang terkatup rapat.     

Monster hitam membuka rahangnya dan mengoyak tenggorokan Komandan pasukan tentara Negeri Kemakmuran!     

Darah merah cerah menyembur bagaikan sebuah mata air, memuncrat ke seluruh area!     

Terpercik ke tubuh Jun Wu Xie, membuat baju perangnya dipenuhi bercak merah!     

"Kakak!" Jun Wu Xie memanggil tiba-tiba.     

Sosok Jun Wu Yao melesat dari antara para prajurit yang berjumlah puluhan ribu di depan Jun Wu Xie. Tubuh Jun Wu Yao dipenuhi noda darah, tetapi tidak sedikit pun menetes dari tubuhnya.     

"Hmm?"     

"Bawa aku ke Ibu Kota Kekaisaran! Segera!" Hati Jun Wu Xie jatuh ke dalam danau yang membeku. Sepanjang perjalanan menuju ke sini, ia sudah melihat begitu banyak mayat tentara Rui Lin, dan ia tidak tahu berapa Prajurit Rui Lin yang telah wafat dalam perang ini. Tetapi satu hal yang ia tahu jelas. Dengan pasukan dari tiga negeri lainnya menekan ke Ibu Kota Kekaisaran, Kerajaan Qi sudah jatuh dalam keputusasaan!     

Tidak bisa kehilangan satu menit lagi!     

Ia harus, dan segera bergerak ke Ibu Kota Kekaisaran!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.