Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Pertama (3)



Mobilitas Massa - Wujud Pertama (3)

3Biarkan ia menjadi acara pembuka bagi pertunjukan besar Xie Kecil, aksi balas dendam dengan pembantaian massal, menggunakan darah yang akan tertumpah, sebagai persembahan untuk memperingati kematian seluruh Prajurit Rui Lin yang telah gugur!     

Hujan darah membasahi tubuh para prajurit Negeri Kemakmuran, membuat ketakutan luar biasa merayapi hati mereka, mendorong mereka sedikit demi sedikit, ke tepi sebuah lubang neraka tak berdasar dan tak bercelah!     

"Mengapa … mengapa …. Kami sama sekali tidak berniat untuk bermusuhan dengan Negeri Api! Ini semua hanya salah paham! Pasti ada penjelasan di balik semua ini!" Komandan perang pasukan Negeri Kemakmuran merasakan kekuatan telah dihisap keluar dari kakinya, tidak pernah sebelumnya ia melihat sebuah pembantaian yang begitu sadis, mencabut nyawa seribu orang hanya dengan tangan seorang pria!     

Pria yang seperti raja iblis itu, siapa dia!?     

Jun Wu Yao hanya tersenyum menatap Komandan Negeri Kemakmuran.     

Saat Pasukan Negeri Kemakmuran mengambil langkah pertama di perbatasan Kerajaan Qi, mereka telah ditakdirkan untuk mati di tanah Kerajaan Qi!     

Pasukan Negeri Api kemudian masuk ke perkemahan Negeri Kemakmuran dengan tekad bulat!     

Serangan garang dan cepat itu, membuat pasukan Negeri Kemakmuran tak bisa menahan rasa takut mereka!     

Pasukan tentara negeri paling kuat di seluruh penjuru dataran, bukan sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Negeri Kemakmuran!     

Pasukan berkuda dengan senjata lengkap berjalan masuk ke posko, kuda-kuda tinggi melemparkan para prajurit musuh yang tertegun beterbangan di udara. Di bawah tapak kaki besi, banyak nyawa yang berakhir satu demi satu!     

Pasukan musuh yang tangannya ternoda dengan darah Prajurit Rui Lin, dikirim langsung ke neraka dengan cepat!     

Di tengah musuh yang porak-poranda ketakutan, Komandan Negeri Kemakmuran kebingungan. Pasukan berkuda Negeri Api menyerang di sekelilingnya, tetapi ia dibiarkan berdiri sendirian di tempatnya, tak satu pun serangan ditujukan padanya dan tak ada yang menghiraukannya.     

Melihat seluruh pasukan tentara yang ia pimpin menggelepar tak berdaya di bawah serangan pasukan berkuda Negeri Api, jantung Komandan Negeri Kemakmuran merosot turun hingga ke dasar perutnya.     

Ia berpikir bahwa pasukan Negeri Kemakmuran yang berjumlah ratusan ribu orang setidaknya bisa bertahan untuk sementara waktu, namun ketika ia melihat keganasan pasukan Negeri Api yang tak kenal takut, semua harapan yang dimilikinya telah hancur!     

Walaupun Pasukan berkuda Negeri Api tidak sedominan dan segarang Prajurit Rui Lin, tetapi koordinasi dan kekuatan mereka masih sangat tinggi. Dengan jumlah pasukan yang luar biasa besar, dan dengan keadaan pasukan Negeri Kemakmuran yang lengah …. Prajurit Negeri Kemakmuran sudah terlalu takut dengan kekuatan dan reputasi Negeri Api saat ini, mereka benar-benar tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk bertarung, hingga mereka akhirnya kalah total!     

"Mengapa!? Mengapa!? Negeri Kemakmuran tidak pernah menyinggung Negeri Api! Mengapa Negeri Api menghunuskan pedang mereka pada kita!? Dengan kenyataan bahwa Negeri Api adalah negeri paling besar, kau benar-benar menyelinap dan menyerang kami seperti ini! Jika berita ini tersebar keluar, bukankah kau hanya akan menjadi lelucon semua orang di seluruh penjuru dataran!?" Komandan berteriak putus asa. Ia tidak bisa percaya bahwa ini terjadi padanya saat ini, tepat ketika mereka telah melenyapkan pasukan Kerajaan Qi, dan semua bersiap-siap untuk kembali dan menikmati upahnya, mimpi indah itu tiba-tiba dihancurkan begitu saja!     

Tiba-tiba, suara yang dingin terdengar tepat di atas kepala Komandan pasukan Negeri Kemakmuran~     

"Kejahatan apa yang dilakukan Kerajaan Qi? Mengapa empat negeri semua bersekutu untuk menyerang mereka? Apa yang dilakukan Kerajaan Qi? Apakah keempat negeri ini memberikan kesempatan pada Kerajaan Qi untuk mempersiapkan diri mereka!?"     

Suara yang menyerang kepala Sang Komandan bagaikan sebuah petir yang menyambar dan ia langsung menengadahkan kepalanya. Dengan matahari di belakangnya, ia melihat bayangan satu sosok yang duduk di atas kuda perang yang tinggi tepat di sampingnya.     

Orang itu mengenakan baju perang yang terbuat dari perak, dan kilau cahaya dari belakangnya begitu menyilaukan hingga ia tak bisa melihat wajah orang itu. Namun aura dingin yang terpancar dari sosok itu membuat seorang Komandan perang yang telah melalui banyak peperangan tiba-tiba merasakan kulit kepalanya kebas!     

"Itu adalah Negeri Kondor …. Itu adalah Negeri Kondor …. Negeri Kondor meminta kami melakukan semuanya! Kami bukan tandingan Negeri Kondor dan kami tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti instruksi mereka!" Sang Komandan berbicara dengan gigi bergemelatuk, sementara sosok di atas kuda itu membayangi dirinya bagaikan mimpi yang paling buruk, yang membuat hatinya merasakan sensasi dingin.     

"Kami … kami benar-benar tidak ingin menyerang Kerajaan Qi. Ini semua adalah ide Negeri Kondor!" Sang Komandan hanya bisa mencoba melemparkan kesalahan setelah mendengar pertanyaan dari sosok yang menjulang tinggi di sampingnya, karena ia masih tidak mengerti mengapa Negeri Api begitu peduli dengan nasib sebuah negeri kecil seperti Kerajaan Qi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.