Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Darah Dibayar Dengan Darah (3)



Darah Dibayar Dengan Darah (3)

2Ketika Komandan Pasukan Negeri Kemakmuran tertawa gembira, dari luar pos komando, seorang prajurit berlari mendekat.     

"Lapor!!"     

Sang Komandan mengangkat sebelah alisnya. "Apa?"     

"Lapor pada Komandan! Enam kilometer dari posko, pasukan prajurit berjumlah besar tiba-tiba muncul!"     

"Pasukan besar?" Sang Komandan berpikir sejenak dan kemudian berkata menyeringai, "Mungkinkah pasukan Negeri Kondor sudah sukses? Benar-benar cepat!"     

"Apakah kau berhasil melihat pasukan dari negeri mana itu?" Sang Komandan berkata tanpa menunjukkan sedikit pun rasa panik di wajahnya. Kerajaan Qi telah dihabisi kekuatannya dan di seluruh wilayah Kerajaan Qi, selain empat negara mereka yang bersekutu, tidak ada pasukan lain yang kekuatannya besar, dan ia tidak memiliki alasan untuk takut pada sekutunya sendiri.     

"Aku tidak …. Mereka masih jauh dan anak buahmu tidak bisa melihatnya dengan jelas."     

"Tidak penting apakah kau melihat mereka atau tidak. Bubar." Komandan melambaikan tangannya mengusir prajurit itu.     

Namun sebelum suara Komandan itu bahkan melemah, prajurit lain datang terburu-buru dengan gelisah.     

"Lapor!"     

"Apa lagi kali ini!" Komandan itu menghardik tidak sabar.     

"Anak buahmu … telah … mengetahui identitas pasukan itu …." Tatapan di wajah prajurit itu tidak terlihat terlalu baik.     

"Oh? Negeri mana?" Sang Komandan bertanya malas-malasan, bahkan tidak memandang prajurit itu, namun hanya menyeret seorang wanita tahanan dan menarik tubuhnya dengan sikap mesum.     

"Itu … itu … Negeri Api …."     

"Apa!?" Dalam sekejap, wajah Sang Komandan berubah terkejut seraya melemparkan wanita itu ke tanah, tiba-tiba melompat berdiri di atas kedua kakinya.     

"Apa yang kau katakan? Ne … Negeri Api!? Kau yakin kau melihatnya dengan benar? Pasukan itu berasal dari Negeri Api!?" Gigi sang Komandan mulai bergemalatuk. Negeri Kemakmuran di antara berbagai negeri bisa dibilang Negeri berskala menengah, dan tidak dapat dibandingkan dengan Negeri-Negeri besar seperti Negeri Kondor.     

Jika diletakkan di hadapan Negeri Api yang paling kuat … mereka bahkan tidak layak membawakan sepatu para pasukan Negeri Api!     

"Anak buahmu yakin." Prajurit itu menjawab dengan keyakinan mutlak.     

Sang Komandan langsung bingung.     

"Mengapa pasukan Negeri Api tiba-tiba muncul di sini? Negeri Api tidak dekat dengan Kerajaan Qi, tiba-tiba … mengapa pasukan Negeri Api bergerak ke Kerajaan Qi?" Komandan itu bergumam seraya berjalan bolak-balik di dalam pos komando.     

Prajurit di dalam tenda juga agak panik dan ia berkata setelah berpikir sejenak, "Apakah Negeri Kondor yang mengundang mereka ke sini? Lagipula, Negeri Kondor telah bersekutu dengan kita dan dua negeri lain, apakah mereka …."     

"Kau pasti bercanda! Hanya karena Negeri Kondor, kau pikir Negeri Api mau menggerakkan pasukan mereka!" Sang Komandan langsung menepis dugaan itu. "Walaupun Negeri Api dan Negeri Kondor tidak memiliki konflik, tetapi mereka pasti tidak berhubungan baik. Sudah terkenal Negeri Kondor selalu ingin menjadi penguasa yang paling dominan tetapi kekuatan Negeri Kondor masih belum bisa dibandingkan sedikit pun dengan Negeri Api dan itu sebabnya Negeri Kondor selalu menahan diri. Kecuali Kaisar Negeri Api gila, tidak mungkin mereka akan menerima undangan seperti itu dari Negeri Kondor."     

"Lalu … apa yang terjadi di sini …." Prajurit itu bertanya sambil mengangkat bahunya.     

Sang Komandan merasa sangat gelisah dan ia merenung sejenak sebelum kelihatannya ia memikirkan sesuatu dan bertanya pada prajuritnya.     

"Apakah kau bisa mengira-ngira, berapa banyak jumlah pasukan Negeri Api yang datang?"     

"Err …." Prajurit itu tiba-tiba terdiam dan ia memikirkannya sejenak sebelum berkata, "Pasukan Negeri Api terlalu besar untuk dihitung dengan tepat tetapi ketika anak buahmu melihat mereka, setidaknya … setidaknya lebih dari satu juta!"     

"APA?!!!" Sang Komandan terkejut luar biasa dan ia terhuyung ke belakang terhempas ke kursinya, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.     

[Lebih dari satu juta!]     

Prajurit Negeri Api dikenal sebagai prajurit yang paling tangguh di antara negeri-negeri lain dan walaupun tidak sesadis Prajurit Rui Lin di mana mereka bisa menghabisi sepuluh orang sekaligus, tetapi satu orang prajurit mereka setidaknya masih bisa mengalahkan tiga orang musuh dengan mudah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.