Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mobilitas Massa - Wujud Pertama (2)



Mobilitas Massa - Wujud Pertama (2)

3Di barisan depan pasukan Negeri Api, Jun Wu Xie menunggang kudanya secepat angin, permohonan Komandan Negeri Kemakmuran untuk berdamai terus terdengar di telinganya tanpa henti. Namun tidak ada sedikit pun kehangatan di wajahnya dan lencana tanda pengenal Prajurit Rui Lin terus terpantul di dadanya seiring dengan derap langkah kuda tunggangannya. Tanda nama yang diilhami jiwa Prajurit Rui Lin itu memberikan gambaran mengerikan tentang bagaimana musuh menggempur!     

"Yang Mulia!" Tepat di belakang Jun Xie, Lei Chen tidak bisa menahan dirinya dan memanggil Jun Xie setelah ia mendengar permohonan putus asa dari Komandan Negeri Kemakmuran.     

Sebuah negeri kecil seperti Negeri Kemakmuran bukan apa-apa di mata Negeri Api, namun Negeri Kemakmuran selalu menghormati mereka dan mereka tidak pernah lupa untuk memberikan upeti tahunan.     

Melihat Jun Xie memimpin pasukan hendak menyerang, hati Lei Chen langsung dipenuhi dengan kekaguman. Jun Xie sama sekali tidak menghiraukan permohonan Negeri Kemakmuran, kecepatan pergerakan pasukan mereka tidak menurun sedikit pun, jelas berniat menyerang langsung ke Negeri Kemakmuran!     

Lei Chen berpikir bahwa Jun Xie memimpin pasukan ke Kerajaan Qi untuk menyelamatkan Nona Muda Istana Lin, namun saat itu, ia tidak berpikir seperti itu lagi. Ia tidak pernah melihat Jun Xie seperti ini, memancarkan aura membunuh yang begitu mengerikan, kelihatannya ia bukan datang ke sini untuk menyelamatkan seseorang, tetapi untuk membasmi keempat negeri yang bersekutu!     

"Bunuh." Mata Jun Wu Xie memicing, tatapannya yang dingin terus dibakar dengan hasrat membunuh.     

Ia tidak ingin mendengar apa-apa, dan tidak akan mengatakan apa-apa lagi.     

Hanya ada satu hal di dalam pikirannya!     

Untuk selamanya mengubur sekumpulan penyusup ini, menginjak-injak mereka di dalam tanah Kerajaan Qi!     

Darah dibayar darah! Gigi diganti gigi!     

Perintah Jun Xie untuk membunuh telah diberikan, dan pasukan Negeri Api menyerang bagaikan ombak tinggi yang tak terkalahkan. Mereka adalah prajurit disiplin yang tidak perlu tahu alasannya, namun hanya melaksanakan perintah sang penguasa!     

Jun Wu Yao menunggangi kudanya tepat di samping Jun Wu Xie seraya mereka maju berdampingan. Ia bisa merasakan dengan jelas kemarahan yang dirasakan Jun Wu Xie saat itu. Perkemahan Negeri Kemakmuran berada tepat di depan mata mereka dan ujung mulutnya melengkung naik membentuk senyuman, tubuhnya yang tinggi dan ramping tiba-tiba melayang dari atas kuda!     

Bagaikan seorang dewa yang turun dari langit, ia terbang langsung ke pos komando Negeri Kemakmuran.     

Komandan Negeri Kemakmuran menatap tertegun pria tampan yang melayang di atas langit mendekat ke arah mereka, matanya membelalak begitu lebar hingga tampak seolah bisa keluar dari rongganya setiap saat!     

Pria tampan tanpa cela terbang dengan anggun ke tengah perkemahan Negeri Kemakmuran, dan kedua tangannya yang indah dan putih dihentakkan pelan di udara!     

Angin puyuh yang berputar-putar tiba-tiba terbentuk di posko Negeri Kemakmuran memporak-porandakan tanah di sekelilingnya!     

Di dalam putaran angin puyuh itu, ada kabut hitam yang bercampur, yang seperti parang malaikat pencabut nyawa, yang mengait semua prajurit Negeri Kemakmuran ke dalam pusat badai!     

Dalam sekejap!     

Bau darah yang begitu tajam menusuk semerbak di udara!     

Dari dalam putaran kabut hitam, darah menyembur keluar dari berbagai arah!     

Teriakan mengerikan keluar dari dalam tanpa henti!     

Belati, baju baja, daging dan tulang terlempar dan mendarat di tanah, suara pekikan terus-menerus terdengar!     

"Atas nama Kaisar Negeri Api, aku akan mengirim mereka!"     

Jun Wu Yao melangkah dengan anggun di udara, berdiri di atas udara, dua angin puyuh berwarna hitam terbentuk di sisi kanan dan kirinya. Darah turun bagaikan hujan, membasahi semua sudut perkemahan Negeri Kemakmuran!     

Darah hangat dan serpihan daging berjatuhan ke tanah dan terciprat ke tubuh para prajurit Negeri Kemakmuran, wajah Komandan mereka berwarna merah karena hujan darah. Matanya melotot karena pemandangan menakutkan itu, dan ia pun menatap pria tampan itu seolah-olah dirinya adalah iblis, dan tulang punggungnya pun merinding!     

Dalam sekejap, hanya dengan hentakan pelan tangannya, di dalam barisan pasukan prajurit Negeri Kemakmuran, hampir seribu prajurit sudah menjadi daging giling!     

Dan para prajurit itu bahkan tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi!     

Jun Wu Yao berdiri di tengah hujan darah, mata iblisnya berkilat dengan hasrat membunuh dan ada sedikit kesan ungu di dalamnya. Ia mengangkat kedua tangannya, untuk menyambut hujan berwarna merah yang membasahinya, ujung mulutnya baik membentuk senyuman sadis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.