Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jiwa Seorang Prajurit Tetap Hidup (5)



Jiwa Seorang Prajurit Tetap Hidup (5)

2Hari demi hari menjalani peperangan dahsyat telah membuat Kerajaan Qi mengalami keadaan yang penuh tantangan. Dikepung dari empat sisi, Prajurit Rui Lin dan Pasukan tentara Kerajaan Qi bertarung tak mengenal takut, tetapi masih bukan tandingan kekuatan pasukan gabungan dari empat negeri!     

Mo Qian Yuan di Ibu Kota Kekaisaran memberikan perintah, untuk menarik mundur pasukan mereka yang menahan musuh di luar dan segera kembali ke Ibu Kota Kekaisaran, bersiap untuk melakukan perlawanan terakhir melawan pasukan sekutu musuh.     

Awalnya, Prajurit Rui Lin yang bergerak keluar dari Ibu Kota Kekaisaran berjumlah seratus ribu. Namun setelah kembali ke Ibu Kota Kekaisaran, hanya ada dua puluh ribu orang yang tersisa ….     

Delapan puluh ribu Prajurit Rui Lin telah terkubur di medan perang, dan selain itu, seratus ribu prajurit Kerajaan Qi telah musnah!     

Ketika pasukan tentara kembali ke Ibu Kota Kekaisaran, semua warga berbaris di tepi-tepi jalan, mengamati para prajurit yang kembali. Semua prajurit yang kembali setelah bertarung mati-matian, tubuhnya berlumuran darah. Banyak anggota mereka yang terluka parah ditandu ke kota, dan tak seorang pun dari antara mereka memiliki pakaian yang masih bersih, semuanya kotor dengan darah dan lumpur.     

Melihat para pria ini berjalan keletihan dan benar-benar tidak bertenaga untuk mempertahankan tanah tumpah darah mereka, para warga Ibu Kota Kekaisaran tidak bisa menahan lagi derita di dalam hati mereka dan banyak yang akhirnya menangis.     

Seratus ribu Prajurit Rui Lin ketika mereka pergi, hanya dengan dua puluh ribu yang kembali, dan pasukan Kerajaan Qi hanya berjumlah seratus orang.     

Enam ratus ribu pasukan Kerajaan Qi telah dikerahkan, dan jumlah itu berkurang empat per lima bagian!     

Peperangan ini benar-benar membuat Kerajaan Qi terpuruk!     

Berharap-harap cemas menunggu kepulangan suami-suami mereka, para wanita tidak bisa melihat wajah orang yang mereka cintai. Sangat ingin melihat ayah mereka kembali, anak-anak tidak bisa menemukan pundak tegap bagaikan gunung itu. Menunggu kepulangan putra-putra mereka begitu khawatir, banyak orang tua yang tak dapat menemukan sosok yang mereka kenal!     

Empat ratus delapan puluh ribu prajurit Kerajaan Qi tidak kembali!     

Dan, perang ini belum berakhir! Pertempuran yang lebih mematikan akan segera terjadi di tanah mereka!     

Setelah kembali, Jun Xian langsung pergi ke Istana Kekaisaran untuk menemui Mo Qian Yuan.     

Pria yang dahulu berjuang untuk mendirikan kekaisaran di bawah Kerajaan Qi, dan berjuang sendiri untuk mendirikan Prajurit Rui Lin, Paduka Lin, sekarang sudah berambut putih. Beberapa hari menghadapi pertempuran tanpa akhir membuat wajahnya menua beberapa dekade hanya dalam waktu dua minggu ini.     

"Yang Mulia!" Jun Xian bahkan tidak memiliki waktu untuk membersihkan noda darah yang mengotori pakaian perangnya dan datang langsung ke istana untuk menemui Kaisar. Datang ke aula utama, ia langsung jatuh berlutut di hadapan Mo Qian Yuan dan berkata, "Hambamu telah gagal memenuhi perintah Yang Mulia, Aku mohon Yang Mulia menghukumku!"     

Mo Qian Yuan segera turun dari kursinya dan membantu Jun Xian berdiri.     

"Paduka Lin … yang kau lakukan sudah cukup. Kau telah bertarung tanpa henti dan mempertahankan Kerajaan Qi dengan sekuat tenaga." Duduk di kursinya, Mo Qian Yuan terus menerima laporan dari barisan depan setiap hari. Setiap pertempuran yang dilaporkan padanya membuatnya gelisah, ia begitu ingin melompat ke atas kuda, melemparkan dirinya sendiri ke medan pertempuran berdarah dan melawan pasukan sekutu empat negeri hingga mati!     

"Hambamu malu." Wajah Jun Xian begitu murung.     

Hanya ketika seseorang bertarung di barisan depan, ia bisa benar-benar mengetahui situasi menakutkan seperti apa yang dihadapi Kerajaan Qi.     

Prajurit Rui Lin di bawah perawatan Jun Wu Xie dan Mu Chen, telah menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Namun bahkan ketika keadaannya seperti itu, berhadapan dengan jutaan singa, mereka masih kalah kekuatan!     

Jun Xian telah mengambil alih komando dari tenda Komandan, dan ia telah mengirimkan Prajurit Rui Lin yang bertarung dengannya ketika mereka berjatuhan di medan pertempuran, karena garis pertahanan mereka didorong mundur oleh musuh sedikit demi sedikit, di mana mereka bahkan tidak bisa mengambil mayat rekan prajurit mereka yang meninggal!     

"Paduka Lin, para dewa sudah berkehendak, dan kita telah melakukan semua yang kita bisa. Jika para dewa memutuskan Kerajaan Qi kita harus musnah, maka tidak ada yang bisa kita lakukan untuk melawannya, dan tidak ada gunanya menyalahkan dirimu sendiri. Jika bukan kau yang menahan di barisan depan, jangankan dua minggu. Kerajaan Qi kita akan lumpuh dalam waktu tujuh hari, dan sudah dimusnahkan oleh pasukan musuh dari empat negeri sekarang!" Mo Qian Yuan tidak berusaha menenangkan Jun Xian, tetapi ia mengatakan kebenaran yang menyakitkan. Pasukan gabungan empat negeri, memiliki satu juta prajurit dari setiap negeri, sementara Kerajaan Qi begitu kecil dan kekuatan militernya hanya kecil. Sebuah pasukan dengan total enam ratus ribu prajurit, bagaimana mereka bisa menahan musuh yang berjumlah sangat besar itu!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.