Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kobaran Api Peperangan Menyala (1)



Kobaran Api Peperangan Menyala (1)

2Tepat ketika suasana sedang berada di puncak kemeriahan, sekelompok orang memasuki kota tanpa membuat keributan.     

Para pengawal yang berjaga di gerbang langsung bergegas pergi ke Ruang Awan Surgawi untuk memberitahu para Ketua Klan tetapi karena pesta pernikahan sudah berlangsung setengah jalan, para Ketua Klan sudah tidak sadarkan diri karena minum dan tidak ada pilihan lain, mereka hanya bisa menyampaikan kabar ini pada Qu Ling Yue yang masih duduk di dalam kamar pengantin.     

Dengan penerimaan Jun Xie sepenuhnya terhadap Qu Ling Yue sebagai pengantin wanitanya, tidak ada di Kota Seribu Monster yang berani bersikap kurang ajar padanya.     

Qu Ling Yue yang duduk sendirian di dalam kamar langsung membuka kerudungnya ketika mendengar berita itu dan langsung pergi ke kamar Jun Wu Xie.     

"Jun Xie! Orang-orang dari Negeri Api datang!" Qu Ling Yue berteriak gelisah, seraya berdiri di depan pintu.     

Pintu kamar terbuka dan Jun Wu Xie muncul di hadapan Qu Ling Yue.     

"Negeri Api?" Jun Wu Xie sedikit terkejut.     

Qu Ling Yue mengangguk. "Kelihatannya Lei Chen dan Lei Xi dan mereka juga membawa orang-orang mereka. Mereka mengatakan ingin menemuimu karena ada urusan darurat."     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya dan terdiam beberapa saat sebelum ia mengatakan, "Baik. Aku akan menemui mereka sekarang."     

Itu adalah hari perayaan besar Kota Seribu Monster dan ia tidak ingin prajurit Negeri Api datang ke kota. Ia langsung menuju ke gerbang Kota Seribu Monster dan Jun Wu Yao menemaninya.     

Di luar gerbang kota, Lei Chen duduk di atas kudanya yang tinggi, wajahnya yang tampan terlihat gelisah. Ia mengintip-intip lewat gerbang ketika akhirnya, ia melihat sosok Jun Xie muncul!     

"Paduka Kakanda! Itu Yang Mulia!" Lei Xi berseru kegirangan, dan Lei Chen melompat turun dari kudanya dan tanpa menunggu Jun Xie mendekati mereka, ia bergegas maju.     

"Hambamu memberi salam pada Yang Mulia!" Lei Chen datang menghampiri Jun Xie, dan langsung berlutut untuk memberi hormat.     

Jun Wu Xie sudah tahu bahwa setelah dirinya pergi, Negeri Api secara sepihak meletakkan mahkota di atas kepalanya tetapi ia tak tertarik sedikit pun dengan takhta yang dipaksakan padanya seperti ini.     

"Aku bukan Yang Mulia, dan kau tidak perlu memberi hormat padaku." Jun Wu Xie berkata dingin.     

Lei Chen berdiri, tidak peduli dengan sikap dingin Jun Xie.     

"Sebelum Yang Mulia menolak kami, ada hal yang aku ingin Yang Mulia mengerti terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk tidak menjadi Kaisar Negeri Api."     

"Apa itu?" Jun Wu Xie bertanya sambil menatap Lei Chen.     

Lei Chen menjelaskan, "Beberapa hari yang lalu, kami menerima kabar bahwa empat negeri yang dipimpin oleh Negeri Kondor telah bergerak melakukan invasi ke Kerajaan Qi!"     

Begitu kata-kata Lei Chen keluar, mata Jun Wu Xie langsung membelalak lebar.     

Kekuatan Negeri Kondor di Dunia Bawah, berada di bawah Negeri Api, dikenal sebagai Negeri terbesar kedua di Dunia Bawah. Namun berbeda dengan Negeri Api yang memiliki kekuatan besar. Negeri Kondor selalu mencaplok negeri-negeri kecil di sekeliling perbatasannya dan mereka sangat ahli, selalu menunjukkan keinginan mereka untuk berperang. Jika bukan karena kekuatan Negeri Api yang stabil dan kuat, Negeri Kondor pasti sudah merentangkan cakar mereka ke tanah Negeri Api.     

Beberapa saat sebelumnya, Negeri Kondor sekali lagi mengumpulkan pasukan sekutu, untuk menggabungkan kekuatan dengan tiga negeri tetangga Kerajaan Qi, dan berniat menginvasi Kerajaan Qi dari empat arah yang berbeda.     

Kepala Jun Wu Xie tiba-tiba pusing. Prajurit Rui Lin memang sangat kuat, tetapi menghadapi serangan dari empat musuh yang berbeda, dan perbatasan mereka diserang dari keempat sisi, keadaan yang sangat sulit dan penuh tantangan jelas di depan mata mereka!     

"Aku ingat Nona Muda Jun yang kau undang ke negeri kami sebelumnya berasal dari Istana Lin Kerajaan Qi. Prajurit Rui Lin di bawah komando Istana Lin adalah kekuatan utama Kerajaan Qi dan aku berpikir … kau harus tahu tentang hal ini." Lei Chen berkata seraya menatap Jun Xie. Ia telah menempuh perjalanan sehari semalam dengan Lei Xi tanpa berhenti untuk istirahat, hanya untuk mengantarkan kabar ini secepat mungkin ke Jun Xie, karena ia yakin hubungan antara Jun Xie dan Jun Wu Xie bukan hanya sekedar kenalan.     

Mengetahui Istana Lin mengalami masalah, Jun Xie tentu saja tidak akan hanya duduk diam dan menonton.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.