Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Meminang Seorang Istri (3)



Meminang Seorang Istri (3)

0Segera, berita yang menginspirasi tersebar cepat di seluruh Kota Seribu Monster. Jun Xie yang menarik Kota Seribu Monster dari palung terdalam akan menikah di Kota Seribu Monster dengan, Qu Ling Yue!     

Begitu kabar itu menyebar, gelombang besar langsung menyapu seluruh kota!     

Jika ini terjadi sebelum insiden itu dan Jun Wu Xie membuat keputusan ini, semua orang di Kota Seribu Monster akan mengangkat tangan mereka dan menyetujui hal ini, namun kini, masalah yang dialami Qu Ling Yue sudah didengar semua orang, mereka bahkan tidak setuju Qu Ling Yue menjadi Kepala Daerah Kota, jadi bagaimana mereka sanggup melihat penyelamat mereka menikahi seorang gadis yang telah ternoda?     

Segera setelah itu, para penggosip di Kota Seribu Monster mulai bergosip mengenai masalah ini dan beberapa di antara mereka bahkan pergi ke Ruang Awan Surgawi untuk meminta Jun Xie "memikirkan kembali" semuanya.     

Namun kata-kata itu Jun Wu Xie sama sekali tidak peduli dengannya.     

Ketika suara-suara sumbang itu semakin tinggi, sebuah insiden membuat suara skeptis itu langsung hilang.     

Di antara pria pilihan yang lari dari Ruang Awan Surgawi, setengah dari mereka tiba-tiba meninggal dalam waktu semalam. Cara pria itu meninggal sangat menakutkan dan mereka yang meninggal adalah yang menyentuh Qu Ling Yue. Di sebelah mayat para pria itu, diletakkan sebuah lempeng giok hitam yang bertuliskan huruf "Xie."     

Itu adalah sebuah peringatan yang tak dapat dipungkiri lagi bagi semua orang.     

Jun Wu Xie menggunakan metode yang paling lugas dan penuh pertumparan darah, untuk menghilangkan semua keraguan, membiarkan semua orang tahu jelas sikapnya.     

Qu Ling Yue, pasti akan menjadi istri Jun Xie!     

Jika ada yang berani berbicara sebaliknya, mereka akan berakhir sama dengan para pria pilihan yang senang bergunjing!     

Dalam sekejap, gosip di Kota Seribu Monster mengenai Qu Ling Yue menghilang dengan cepat. Walaupun masih ada suara-suara kecil yang berdebat, namun tak ada orang yang berani berkata secara langsung di depan umum.     

Fei Yan bersama dengan Klan Amukan Api, menghias jalan-jalan dan mengibarkan bendera-bendera, menggantung lampion merah, menghias semua tempat dengan kain-kain sutera merah, menyelimuti seluruh Kota Seribu Monster dengan suasana perayaan.     

Terhadap keputusan Jun Xie, Xiong Ba benar-benar tenang dan ia sangat bahagia berkoordinasi dengan Fei Yan. Bahkan ketika Ketua Klan lain tidak membantu, Xiong Ba menggerakkan setiap pria di dalam Klan Amukan Api, bekerja keras untuk membuat perayaan terbesar yang bisa mereka selenggarakan.     

Tiga hari berlalu begitu cepat dan di waktu senja hari itu, dari luar gerbang Kota Seribu Monster dalam radius lima belas kilometer, semuanya dipenuhi dengan hiasan bunga merah yang sangat cerah.     

Lima belas kilometer lautan bunga, penataan yang luar biasa mewah untuk menyambut pengantin wanita, telah membuat hati semua gadis menjadi hijau karena iri!     

Mereka sangat berharap supaya mereka dapat menjadi sang pengantin wanita!     

Di bawah sinar matahari senja yang keemasan, "Jun Wu Xie" menunggang sebuah kuda putih yang anggun, di belakangnya kelompok orang yang berbaris panjang datang untuk menyambut pengantin wanita, berjalan anggun di atas tebaran bunga, melawan arah mata angin, disambut dengan meriah di bawah hujan kelopak bunga, seraya mereka perlahan memasuki Kota Seribu Monster!     

Di atas gerbang Kota Seribu Monster, Xiong Ba sangat terharu ketika ia menatap semua yang ada di hadapannya, dan air mata yang hangat langsung merebak di matanya. Ia tahu mengapa Jun Xie melakukan semua ini, tetapi ia tak menyangka Jun Xie akan melakukannya dengan semegah ini. Sepanjang masa lalu mereka, generasi terdahulu semua Nona Muda Kota Seribu Monster, ketika mereka menikah, tidak ada di antara mereka yang menikmati perlakuan seperti ini!     

Lima belas kilometer lautan bunga! Itu telah memenuhi suasana di dalam Kota Seribu Monster dengan aroma manis, aroma yang samar, menyentak hati para gadis muda.     

Itu adalah sebuah pernikahan impian, yang hanya dapat diimpikan oleh banyak gadis!     

Warna bunga yang sangat cerah bersinar seiring dengan berkas keemasan cahaya senja, membentang dari luar kota ke pusat kota. Lampion merah yang digantung tinggi, berayun-ayun di tengah hujan bunga, seindah lukisan. Pemandangan itu, menjadi apa yang diimpikan semua gadis di Kota Seribu Monster selamanya, apa yang mereka inginkan di dalam hidup mereka, berharap kuat untuk mendapatkan perlakuan yang sama, bahkan jika hanya sebagian kecil dari semua ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.