Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Cemburu (3)



Cemburu (3)

2Jun Wu Yao tidak bisa membayangkan, sebuah pemandangan di mana Jun Wu Xie mengenakan gaun pengantin berwarna merah, dan berdiri di samping orang lain. Hanya membayangkan hal itu, akan membuatnya ingin menghancurkan orang yang berdiri di sebelahnya berkeping-keping.     

"Aku tidak akan benar-benar menikahinya." Jun Wu Xie berkata, masih terengah-engah.     

"Oh? Lalu bagaimana?" Jun Wu Yao bertanya, matanya memicing.     

"Aku harus membuatnya berhenti, terus menjadi bahan olok-olok, keluar dari mulut semua orang. Aku ingin membuatnya bisa berdiri di hadapan semua orang lagi, dan tidak ada yang berani berbicara buruk mengenai dirinya. Ia memerlukan sebuah identitas, dan aku bisa memberikannya padanya …. Atau lebih tepatnya, "Jun Xie" bisa memberikan itu padanya." Bagaimana pun bebalnya Jun Wu Xie terhadap hal-hal ini, ia masih mengerti apa arti sebuah pernikahan. Sebuah ikatan yang kebanyakan terjadi antara pria dan wanita, dan di mata orang-orang kini, ia hanyalah seorang pemuda. Apa yang orang lihat dengan mata mereka, hanya "Jun Xie" yang dingin dan acuh tak acuh, dan bukan Nona Muda Istana Lin, Jun Wu Xie.     

Hasrat membunuh di mata Jun Wu Yao, perlahan sirna. Jarinya membelai rambut Jun Wu Xie, dan ia berkata dengan suara lembut, "Lalu apa?"     

Jun Wu Xie mendesah. Walaupun ia benci menjelaskan sesuatu pada orang lain, tetapi suara di dalam hatinya mengatakan padanya saat itu, bahwa ia perlu menjelaskan semua niatnya pada Jun Wu Yao, atau …. Jun Wu Yao pasti akan mengirim Qu Ling Yue langsung ke neraka saat ini juga.     

"Jun Xie perlu menjadi pilar di belakang Qu Ling Yue. Aku berhutang hal ini padanya. Hanya ketika ia terbebas dari orang-orang yang menentangnya, ia bisa bangkit menjadi dirinya lagi. Aku sendiri adalah seorang gadis, hingga ia menemukan cinta sejatinya di masa depan, ia akan merdeka untuk mencari cintanya sendiri, dan menikah dengan seorang gadis sepertiku, tidak akan menyebabkan ia menemui masalah dengan calon suaminya nanti."     

Pemikiran Jun Wu Xie mengenai semua ini, sangat sederhana. Ia hanya ingin menjadi pilar di belakang Qu Ling Yue.     

Jun Wu Yao mengangkat alisnya. "Bagaimana jika ia tidak menemukan lelaki ideal? Bukankah itu berarti kau harus terus menikah kontrak dengannya?"     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya. "Aku Jun Wu Xie, bukan Jun Xie. Ketika tiba waktunya aku bisa pulang ke rumah, "Jun Xie" tidak akan ada lagi. Dan saat itu, aku yakin Qu Ling Yue sudah menjadi lebih kuat, di mana walau tanpa kehadiranku, ia masih bisa mengatasi semua masalah yang mungkin akan menimpanya."     

Dari menjadi sebuah bunga yang ditanam di rumah kaca, tumbuh menjadi cukup kuat untuk menghadapi semua rintangan, akan memerlukan waktu pelatihan. Dan apa yang Jun Wu Xie ingin lakukan, adalah menjadi payung bagi Qu Ling Yue, supaya ia bisa tumbuh di masa pelatihan ini.     

Jun Wu Yao menatap Jun Wu Xie, dan kemarahan di matanya perlahan mereda. Ini adalah pertama kalinya, Jun Wu Xie mau dengan sabar, menjelaskan banyak hal padanya. Dan ia telah mendeteksi tadi, jarum perak Jun Wu Xie, telah ditekan ke lehernya, tetapi kali ini ia tak menusuknya. Ketika emosinya hampir lepas kendali karena marah, Jun Wu Xie sebenarnya tidak melawan. Itu perlahan telah meredakan amarah yang tadinya membuncah di dalam dirinya.     

Jika ini terjadi dahulu, beberapa jarum perak yang dipegang Jun Wu Xie di tangannya, sudah akan menancap dalam di lehernya.     

"Kau bisa melanjutkan rencanamu, tetapi ada satu hal yang aku ingin kau berjanji padaku." Jun Wu Yao berkata.     

"Apa?"     

"Orang yang akan menjalankan ritual upacara pernikahan tidak boleh dirimu." Jun Wu Yao berkata sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di kening Jun Wu Xie, tepat di antara alisnya. Bahkan ketika ia tahu semuanya hanya sandiwara, ia masih tidak bisa menerima hal itu.     

Jun Wu Xie berkedip dengan tatapan kosong dan berkata, "Aku berniat meminta Kakak Hua untuk menyamar menjadi diriku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.