Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Cemburu (2)



Cemburu (2)

3Mata Jun Wu Xie membelalak. Saat itu, sikap Jun Wu Yao sedikit berbeda dari biasanya. Sudut mulutnya masih melengkung naik membentuk sebuah senyuman, tetapi Jun Wu Xie tidak bisa lagi menemukan kegembiraan yang selalu dilihatnya di mata itu.     

"Karena kau kasihan padanya lalu kau akan menikahinya? Ia berharap mati selama ini, jadi mengapa aku tidak membantu untuk membunuhnya dan mengabulkan keinginannya?" Mata Jun Wu Yao sedikit memicing dan tangan yang memegang dagu Jun Wu Xie tanpa sadar semakin erat dan kulit di bawah ujung jarinya berubah menjadi merah pucat. Sinar ungu di dalam matanya terus mati dan menyala tak terkendali dan urat hijau menonjol di lengannya yang tegang. Ia berusaha keras untuk menahan emosinya dan tidak membiarkan dirinya kehilangan kendali, dan meremas sosok mungil di hadapannya.     

"Aku akan membantumu membunuhnya, ya?" Tak mendapatkan jawaban dari Jun Wu Xie, Jun Wu Yao mengulangi pertanyaannya dengan suara lembut, tetapi kata-katanya dan nada suaranya telah mengkhianati niatnya untuk membunuh dan ia tak bercanda, itu adalah kata-kata yang benar-benar keluar dari dalam hatinya.     

Jun Wu Xie terpaku menatap Jun Wu Yao yang terasa asing di depan matanya, mata Jun Wu Xie yang jernih tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun, tetapi terlihat bingung.     

Melihat kebingungan di mata Jun Wu Xie, Jun Wu Yao menarik napas panjang, dan tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Jun Wu Xie, mengangkat tubuhnya dengan paksa dan di saat yang sama menundukkan kepalanya dan mendaratkan mulutnya di mulut kecil yang sedikit terbuka itu.     

Itu adalah sebuah ciuman yang mengancam dan menghukum, yang menghisap seluruh udara dari dalam rongga dada Jun Wu Xie, tangan yang kuat dan perkasa menarik tubuh mungilnya ke dalam pelukannya, di mana ia terperangkap bersamanya, tanpa sedikit pun celah di antara mereka.     

Merasa ingin menarik Jun Wu Xie hingga bersatu dengan tulangnya, berharap gadis itu hanya miliknya seorang, hasrat kuat untuk memilikinya bangkit di setiap sel di dalam tubuh Jun Wu Yao, ketidaksenangan di benaknya membuat dirinya tegang dan mengusik batas kesabarannya, kelihatannya bisa meledak kapan saja, dan akan membuatnya kehilangan kendali!     

Jun Wu Xie mendorong dada Jun Wu Yao namun semua itu sia-sia saja, perasaan ditindas tiba-tiba menyelimutinya, membuat dirinya begitu bingung. Terlebih lagi, kekuatannya di hadapan Jun Wu Yao begitu kecil, dan ia tak dapat membuatnya bergerak sedikit pun.     

Setiap sentimeter mulutnya dipenuhi dengan napas pria itu dan ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bernapas. Otaknya yang perlahan kekurangan oksigen mulai sakit dan ia tanpa sadar mengeluarkan jarumnya dari ujung jarinya, hanya ingin mengakhiri situasi yang membingungkan ini. Tetapi begitu ujung jarum itu mengenai titik vital Jun Wu Yao, tangan Jun Wu Yao yang tegang tiba-tiba lemas, dan Jun Wu Xie bahkan tidak bisa menancapkan jarum itu di titik akupuntur Jun Wu Yao ….     

Ujung jarum yang tajam dan dingin itu ditekan ke kulit Jun Wu Yao, dan tidak menusuknya. Namun ketika ia bergerak, jarum itu sedikit meninggalkan bekas dan sedikit rasa sakit dari goresan pelan itu, telah menarik Jun Wu Yao kembali ke alam sadarnya!     

Merasakan sosok kecil di dalam tangannya sedikit gemetar, ia tiba-tiba menarik kekuatan di tangannya, dan mengangkat kepalanya, menarik diri dari Jun Wu Xie!     

Wajah Jun Wu Xie sudah kembali berwarna merah muda dan udara kembali mengisi rongga dadanya menyebabkan dia tiba-tiba tersedak dan batuk, membuat wajahnya bahkan semakin merah, dan matanya yang jernih sedikit buram, karena batuk-batuk.     

Jun Wu Yao menatap pipi Jun Wu Xie yang memerah dengan mata yang setengah memicing, tatapannya beringsut ke bibirnya yang sedikit merah dan bengkak. Ia mengangkat tangannya dan perlahan mengusapkan jarinya ke bibir yang lembab itu.     

"Aku tidak mengizinkan, kau menikahi dirinya. Entah itu Qu Ling Yue atau orang lain, entah itu dijodohkan atau menikah atas kemauanmu sendiri, aku tidak akan mengizinkannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.