Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Siapa yang Berani Berbicara Lagi (1)



Siapa yang Berani Berbicara Lagi (1)

1Peta Kulit Manusia ditemukan di dalam kamar Qu Xin Rui dan tujuan Jun Wu Xie ke Kota Seribu Monster telah dicapai. Namun ia tidak langsung pergi meninggalkan tempat itu tetapi tinggal untuk beberapa saat.     

Qu Ling Yue tidak berusaha bunuh diri dan ia membuat pilihan finalnya yang ditunjukkan melalui aksinya. Ia hidup, memohon Jun Xie untuk menyembuhkan ayahnya.     

Faktanya, bahkan jika Qu Ling Yue tidak memintanya, Jun Wu Xie masih akan tetap melakukan hal yang sama.     

Qu Wen Hao menggunakan Seruling Tulang Penjinak Roh untuk mengendalikan Tuan Mbek Mbek dan hanya ia yang bisa membatalkannya, atau jika ia mati, maka Tuan Mbek Mbek akan kembali normal.     

Jun Wu Xie jelas tidak berniat membunuh Qu Wen Hao.     

Namun di hari-hari berikutnya, walaupun Jun Wu Xie tinggal di Ruang Awan Surgawi, ia tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Qu Ling Yue. Seolah Qu Ling Yue menghindar darinya dan bahkan ketika orang membawakan makanan dan minuman kepadanya, ia akan bersembunyi di dalam kamar dan membuka pintu sedikit untuk mengintip mereka. Dan untuk Jun Wu Xie …. Begitu Jun Xie datang ke kamar Qu Ling Yue, Qu Ling Yue akan menggunakan segala cara untuk bersembunyi dari pemuda itu.     

Ia tidak ingin melihat Jun Xie lagi, bukan karena kebencian, tetapi karena ia terlalu malu untuk menemuinya.     

Terhadap sikap keras kepala Qu Ling Yue, Jun Wu Xie tidak mengatakan apa-apa, namun hanya menuruti kesepakatan yang telah dibuatnya, untuk merawat Qu Wen Hao.     

Qu Wen Hao telah menderita syok hebat dan kesadarannya sudah rusak dan hancur. Kondisi yang bahkan ketika diletakkan di dalam tangan Jun Wu Xie, bukan sesuatu yang bisa disembuhkan dalam waktu dua atau tiga hari. Lagipula, di dalam tubuh manusia, kesadaran adalah hal yang sangat rapuh.     

Xiong Ba dan Qing Yu datang ke Ruang Awan Surgawi beberapa kali tetapi mereka tidak berani bertemu dengan Jun Xie dan hanya menyampaikan rasa terima kasih rakyat Kota Seribu Monster pada Qiao Chu dan yang lain supaya mereka menyampaikannya pada Jun Xie.     

Setelah menderita dari tekanan selama satu dekade, Kota Seribu Monster akhirnya mendapatkan kehidupan baru mereka dan orang-orang mereka yang telah mengalami kesulitan akhirnya bisa kembali ke kehidupan normal.     

Tetapi ….     

Setelah krisis selesai, ada perpecahan yang terdengar di Kota Seribu Monster.     

Qu Wen Hao sebagai Kepala Daerah Kota Seribu Monster, telah menjadi gila, dan menurut hukum yang berlaku, posisi Kepala Daerah Kota seharusnya sementara diserahkan pada Qu Ling Yue tetapi mengenai hal itu, banyak suara yang tidak setuju.     

Qu Xin Rui telah mengungkap semua yang dialami Qu Ling Yue di hadapan semua orang di Kota Seribu Monster hari itu. Dapat dikatakan bahwa saat ini di Kota Seribu Monster, semua orang sadar betul hal mengerikan seperti apa yang dialami Qu Ling Yue.     

Dan orang-orang yang melakukan hal ini pada Qu Ling Yue adalah para pria yang dahulu adalah pria pilihan di Ruang Awan Surgawi yang bersikap kasar pada orang lain. Setelah Jun Xie mengambil alih Ruang Awan Surgawi, para pria itu lari dari tempat itu dan menyebar. Namun pria-pria itu sudah biasa menikmati hidup mewah dan bergelimang harta di Ruang Awan Surgawi dan meminta mereka kembali menjadi orang normal begitu saja, bagaimana mereka bisa mentoleransi hal ini? Selain itu, sikap angkuh mereka yang begitu membanggakan diri ketika di Ruang Awan Surgawi masih ingat jelas di benak rakyat Kota Seribu Monster.     

Sekarang ketika mereka kembali, mereka menderita di bawah ribuan tatapan tajam dan hinaan serta sumpah serapah warga, mereka telah membawa-bawa Qu Ling Yue dalam masalah ini mengatakan jika mereka semua tidak dimaafkan, bagaimana mungkin si bunga layu Qu Ling Yue berhak mengambil alih jubah Kepala Daerah Kota Seribu Monster?     

Kata-kata orang ini tidak enak didengar dan rakyat yang sudah tahu akan kebenarannya kehilangan simpati pada Qu Ling Yue karena pengaruh rumor itu. Mereka mulai berkata mereka tidak ingin memiliki gadis yang kehilangan kehormatan mereka untuk menjadi Kepala Daerah Kota, karena itu akan membuat mereka merasa malu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.