Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (6)



Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (6)

2"Kau merasakan hal yang sama?" Jun Wu Xie bertanya tiba-tiba.     

Jun Wu Yao terkejut sesaat dan ia menggelengkan kepalanya setelah itu.     

"Ini hanyalah sebuah alasan yang diberikan oleh orang-orang lemah. Jika keinginan mereka kuat, apa bedanya jika cangkang fisik seseorang mengalami perubahan? Siapa yang berani menghinamu? Jika itu hanya karena orang-orang di sekitar mereka, maka semakin besar alasan untuk tidak menghiraukan hal itu. Kehidupan seseorang, harus dijalani oleh mereka sendiri. Jika seseorang benar-benar memandang rendah orang lain karena hal itu, maka itu berarti pria itu tidak pernah benar-benar menyayangi pasangannya di dalam hatinya. Jika ia benar-benar menyayangi wanitanya, mengapa ia menghiraukan hal semacam itu? Lagipula, yang dicintai oleh pria, seharusnya adalah jiwa dan batinnya, bukan hanya tubuhnya saja."     

Kata-kata Jun Wu Yao, sesuai dengan jalan pikiran Jun Wu Xie. Ia tidak pernah peduli akan apa yang dipikirkan orang lain.     

Melanjutkan hidup, itu yang paling penting!     

Hal yang terjadi pada Qu Ling Yue, masih ada kaitannya dengan dirinya dan ia tidak bisa duduk diam dan tidak berbuat apa-apa.     

Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao kemudian meninggalkan penjara.     

Qu Ling Yue sementara diletakkan di sebuah kamar di Ruang Awan Surgawi dan Ye Sha menekan titik akupuntur Qu Ling Yue dan membuatnya tertidur supaya tenang sejenak dan tidak melakukan apa-apa untuk melukai dirinya.     

Jun Wu Xie memesan air panas dan sebuah handuk untuk dibawa masuk dan ia merawat semua luka di tubuh Qu Ling Yue.     

Terbaring di tempat tidur, itu adalah Qu Ling Yue yang telah kehilangan berat badan dan tubuhnya dipenuhi dengan memar dan luka, tulang rusuknya terlihat sangat jelas di bawah kulitnya yang tipis. Kehilangan banyak darah dan siksaan yang dialami terus menerus telah melemahkan tubuhnya namun luka yang paling serius adalah yang berada di sekeliling kaki dan tangannya.     

Bibirnya pecah-pecah dan ia benar-benar kekurangan cairan dengan begitu banyak luka menganga yang berdarah di tubuhnya.     

Jun Wu Xie merawat semua lukanya dengan sabar sedikit demi sedikit, tindakannya lembut dan pelan, namun dengan akurasi yang sangat tinggi. Walaupun ia tahu bahwa titik akupuntur tidur Qu Ling Yue telah diaktifkan dan ia tidak akan merasakan sakit, Jun Wu Xie tetap mengoleskan obat penghilang rasa nyeri pada luka-lukanya.     

Di luar Ruang Awan Surgawi, Xiong Ba dan Qing Yu berdiri di luar tidak berani mendekat ke tempat itu. Ye Mei telah menyerahkan Qu Xin Rui pada mereka dan Xiong Ba telah menyuruh orang untuk mengurung Qu Xin Rui di penjara bawah tanah Balai Klan Amukan Api. Lagipula, dengan apa yang telah dilakukan Qu Xin Rui pada orang Kota Seribu Monster, kebencian warga untuknya akan cukup bagi mereka untuk mencabik-cabik dirinya menjadi berkeping-keping.     

Setelah mengurus Qu Xin Rui, Xiong Ba dan Qing Yu langsung bergegas menuju ke Ruang Awan Surgawi karena mereka melihat Jun Xie menuju ke arah itu ketika ia pergi. Namun setibanya di luar pintu, mereka tiba-tiba tidak berani melangkah lebih jauh.     

Semua itu karena Ye Sha berdiri di depan pintu dengan wajah seperti batu dan sikapnya terhadap mereka begitu dingin dan tidak ramah.     

Seraya Xiong Ba dan Qing Yu berdiri di luar Ruang Awan Surgawi merasa kebingungan, Qiao Chu dan kawannya datang bergegas masuk. Kelima pemuda itu bertemu dengan Xiong Ba dan Qing Yu di pintu Ruang Awan Surgawi dan begitu mereka bertemu, Xiong Ba dan Qing Yu langsung menundukkan kepala mereka dengan perasaan bersalah.     

Fakta bahwa Kota Seribu Monster telah diselamatkan dari krisis yang menimpa mereka, semua adalah berkat tindakan Jun Xie dan kawan-kawannya. Dibandingkan dengan pengkhianatan yang mereka lakukan pada Jun Xie, mereka benar-benar tidak sanggup menatap mata Qiao Chu dan yang lain.     

Qiao Chu melirik marah pada Xiong Ba dan Qing Yu yang menundukkan kepala mereka karena malu dan mencemooh. Memalingkan kepalanya dari mereka, ia berjalan masuk ke Ruang Awan Surgawi, bahkan tidak ingin mengatakan satu patah kata pun pada mereka.     

Xiong Ba bermandikan keringat dingin. Ia mengangkat kepalanya berusaha untuk mengatakan sesuatu tetapi ia menghentikan diri ketika melihat punggung tegap para pemuda itu, kata-kata itu hampir keluar dari mulutnya namun tersangkut di tenggorokannya, tak mampu mengungkapkannya bagaimana pun kerasnya ia mencoba.     

Fan Zhuo adalah orang orang terakhir yang masuk ke Ruang Awan Surgawi dan kakinya baru saja melangkah ke pintu Ruang Awan Surgawi ketika tubuhnya berhenti sesaat. Ia memutar kepalanya dan menatap Xiong Ba yang terlihat menyesal dan tersiksa dengan perasaan khawatir sebelum ia berkata,     

"Xie Kecil akan menyelamatkan Nona Mudamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.