Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Hancur dan Jatuh (2)



Hancur dan Jatuh (2)

1Qu Ling Yue tidak pernah sekali pun menyangka bahwa ia akan berada dalam keadaan seperti ini suatu hari. Ia dengan hati-hati menjaga kehormatannya dan selalu berpikir ia akan memberikan kepada orang yang sangat ia cintai apa yang berharga baginya, namun itu semua telah direnggut paksa darinya, bersama dengan harga dirinya, jiwanya, semua hancur berantakan berkeping-keping, tak pernah bisa disatukan lagi.     

"Aku mohon padamu … jangan lihat aku … tolong pergi … aku benar-benar kotor … kotor … aku mohon padamu … pergi …." Qu Ling Yue yang dahulu akan sangat menanti-nanti untuk bisa bertemu dengan Jun Xie, namun kini, ia merasa ia bahkan tidak layak untuk berada satu kamar dengannya. Ia tidak ingin Jun Xie melihat dirinya yang begitu buruk dan menjijikkan dan tatapan Jun Xie hanya membuatnya malu akan dirinya sendiri.     

Jun Wu Xie memicingkan matanya dan menatap sosok gemetar Qu Ling Yue.     

Tiba-tiba, ia berlutut dengan satu kakinya di samping ranjang, dan menarik Qu Ling Yue keluar dari balik selimut dengan hentakan keras!     

"Tidak!!" Keputusasaan bersinar dari mata Qu Ling Yue, namun karena ia begitu lemah, ia tak dapat melawan. Ia ditarik dari bawah selimut, wajahnya sangat ketakutan, bibirnya yang gemetar memperlihatkan betapa takutnya ia.     

"Jangan lihat aku …. Kumohon … jangan lihat aku …."     

Jun Wu Xie mengabaikan Qu Ling Yue yang memohon dan memegang pundak Qu Ling Yue dengan satu tangan, sementara tangan lainnya mengangkat dagu Qu Ling Yue, memaksa Qu Ling Yue menatap matanya.     

"Apa yang kau takutkan." Jun Wu Xie berkata.     

Pandangan Qu Ling Yue sudah kabur karena air matanya dan ia ingin melepaskan diri, tetapi ia tidak memiliki kekuatan, hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya.     

"Aku kotor … sangat kotor … aku mohon padamu …. Jangan datang lagi. Bisakah kau pergi saja? Aku tidak ingin kau melihatku dalam keadaan seperti ini …." Mengapa ia bahkan masih hidup? Mengapa ia tidak mati saja? Qu Ling Yue sudah tidak ingin hidup dan ia lebih baik mati di sel itu daripada harus menghadapi Jun Xie lagi.     

Mata Qu Ling Yue merah karena menangis dan ia tersedak karena menangis sesenggukan hingga ia hanya bisa menarik napas pendek-pendek.     

Jun Xie memegang tangan Qu Ling Yue dan menggenggamnya di depan matanya.     

Tangan mungil dan putih itu dipenuhi dengan luka-luka dan goresan. Lukanya telah dirawat dengan baik dan sudah mulai mengering.     

"Siapa bilang kau kotor? Aku telah membersihkan tubuhmu dan sekarang kau bersih." Jun Wu Xie berkata, matanya terpaku pada Qu Ling Yue.     

Qu Ling Yue memalingkan wajahnya, menolak untuk melihat dirinya sendiri.     

"Lepaskan aku … jangan pikirkan aku …." Ia terus memohon putus asa.     

Dirinya yang sekarang, bahkan merasa bahwa jiwanya telah menjadi kotor dan ia begitu ingin mati saja, atau mengalami cacat mental, hingga ia tidak harus menghadapi semua ini sekarang.     

Tidak ada, yang lebih buruk daripada dilihat Jun Xie dalam keadaan seperti ini, hingga membuat dirinya sangat trauma.     

"Ibumu sudah meninggal dunia." Jun Wu Xie kemudian berkata.     

Qu Ling Yue yang meronta-ronta langsung terdiam, matanya membelalak tidak percaya mendengar perkataan Jun Xie.     

"Ibumu sudah sakit parah sejak awal dan Qu Xin Rui tidak mengirim orang untuk mengobatinya dan bahkan memerintahkan mayatnya dibuang di hutan, supaya dimakan binatang buas." Suara Jun Wu Xie begitu dingin hingga membuat orang yang mendengarnya gemetar.     

Qu Ling Yue diliputi rasa terkejut. Ia duduk di ranjang dengan tatapan kosong, air mata mengalir di wajahnya tak terkendali.     

"Ayahmu sudah menjadi gila. Jika kau mati, maka aku akan membiarkan dia terus berada dalam keadaan gila. Jika kau ingin aku menyembuhkan ayahmu, kau harus terus hidup." Jun Wu Xie berkata, menatap Qu Ling Yue dengan sangat serius, nada suaranya begitu keras dan tidak melunak.     

Qu Ling Yue kemudian menatap Jun Xie terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.