Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (3)



Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (3)

0Setelah mengatakan hal itu, Jun Wu Xie mengangkat kakinya dan melangkah ke dalam sel penjara!     

Di dalam sel yang remang-remang dan dingin, satu sosok mungil meringkuk malang di sebuah sudut. Dengan cahaya lilin yang redup, Jun Wu Xie bisa melihat jelas keadaan sosok itu. Kulit putih dan halus orang itu terbuka dan sama sekali tidak ada yang menutupinya, rantai-rantai panjang diikatkan di sekeliling tangan dan kakinya, suara dentingan rantai itu terdengar beriringan dengan tubuhnya yang gemetaran.     

Di tubuh kurus dan ramping itu, memar kebiruan dan ungu terlihat di seluruh tubuh, dan rambut indah di kepalanya yang dahulu membuat semua gadis iri kini terlihat seperti rumput kering yang menggumpal, menjadi satu-satunya benda yang dapat menutupi tubuhnya ….     

Qu Ling Yue, Nona Muda Kota Seribu Monster, seorang gadis muda yang seharusnya tumbuh dewasa dalam kegembiraan, kini telah mengalami keadaan yang sangat memprihatinkan.     

Di sekelilingnya, beberapa pria yang setengah telanjang telah terjatuh di dalam kolam darah, jelas telah dibunuh oleh Ye Sha ketika ia menyerang ke sini tadi.     

Fakta bahwa para pria ini masih di sini, mengatakan pada Jun Wu Xie satu hal yang pasti, bahwa hingga saat Ye Sha menyerbu ke dalam sini, Qu Ling Yue masih dipermalukan dan dinodai oleh para pria yang lebih buruk kelakuannya daripada binatang!     

Saat itu, Jun Wu Xie merasakan perutnya mulai bergejolak. Ia tidak bisa menahan dirinya dan muntah namun tidak ada yang keluar, di mana ia hampir menjatuhkan Tuan Mbek Mbek ke lantai!     

"Jangan lihat!" Jun Wu Yao tiba-tiba menarik Jun Wu Xie ke dalam pelukannya.     

Suhu tubuh Jun Wu Xie menurun dengan cepat, tangannya begitu dingin seolah baru saja ditarik dari dalam es, dan sedikit bergetar.     

Bagi Jun Wu Xie yang gila akan kebersihan, trauma yang menyerangnya dari sesuatu seperti ini lebih buruk daripada hal lain yang dapat ia bayangkan!     

Hari itu, Qu Xin Rui hanya menciumnya sekali di wajahnya dan ia sudah berharap ia bisa merobek-robek wajah penyihir tua itu, sementara situasi Qu Ling Yue jauh lebih mengerikan!     

Jun Wu Xie dipeluk erat di dalam dekapan Jun Wu Yao, matanya membelalak, emosi yang terbakar di dalam mata itu tak dapat dipahami.     

Mungkin tindakan Jun Wu Yao telah mengejutkan Qu Ling Yue yang meringkuk di pojok dan ia tiba-tiba mengaum seperti binatang liar. Ia dari tadi diam saja dan tak bergerak namun ia tiba-tiba meronta-ronta liar. Ia menarik rantai yang menahannya dan raungan memilukan keluar dari mulutnya.     

Jun Wu Xie tiba-tiba mendorong Jun Wu Yao menjauh, dan ia menghela napas panjang beberapa kali, berjuang melawan rasa mual di dalam perutnya. Ia menyerahkan Tuan Mbek Mbek ke dalam tangan Jun Wu Yao dan berjalan dengan langkah lebar menghampiri Qu Ling Yue!     

Saat itu, Qu Ling Yue sepertinya sudah kehilangan akal sehatnya, seraya ia meronta kuat-kuat, ingin menghindari semuanya. Darah dari pria-pria yang mati di sekelilingnya menodai kulit kakinya yang putih menjadi berwarna kemerahan. Ia kelihatannya tidak peduli keempat kaki dan tangannya diikat dengan rantai, hanya menggunakan kekuatan yang tersisa untuk melepaskan diri dari semua yang ada di tempat ini!     

Jun Wu Xie berdiri di hadapan Qu Ling Yue, menatap orang yang saat ini terlihat benar-benar berbeda dari yang dahulu pernah dikenalnya dan hatinya merintih pedih.     

"Tidak … tidak …." Ratapan Qu Ling Yue terdengar di seluruh penjara bawah tanah, berusaha sekuat tenaga untuk bersembunyi di sudut, ketakutannya membanjiri matanya yang menangis deras.     

Tangan dan kakinya memiliki luka yang jelas terlihat, kulit di bawah rantai telah terkoyak dan dagingnya terbelah di mana tulangnya yang berwarna putih bahkan bisa dilihat di beberapa tempat ….     

Meronta begitu keras, dan dengan luka parah di tubuhnya, ia kelihatannya tidak peduli. Hanya langit yang tahu siksaan macam apa yang telah ia alami di tempat itu.     

"Jangan takut." Jun Wu Xie berusaha untuk membuat suaranya terdengar lembut, seraya ia mendekati Qu Ling Yue yang ketakutan sedikit demi sedikit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.