Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (2)



Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (2)

2Mata Jun Wu Yao sedikit memicing.     

"Sepertinya ia tidak lupa total padamu. Mungkin, di dalam alam bawah sadarnya, ia masih menyimpan kesan denganmu. Tidak sia-sia kau memeliharanya." Melihat bahkan ketika kesadarannya ditekan, ia masih begitu patuh, Jun Wu Yao merasa senang.     

Kepala Jun Wu Xie tertunduk, seraya membelai bulu Tuan Mbek Mbek dengan lembut. Setelah beberapa saat, Tuan Mbek Mbek benar-benar tidur pulas di dalam pelukannya dan kesan kelembutan berkilat di mata Jun Wu Xie hingga ia bahkan tak menyadarinya.     

Kelembutan di dalam tatapannya, perlahan melelehkan es yang dingin dari matanya.     

"Melapor pada Nona Muda! Kami telah menemukan Qu Ling Yue." Ye Sha tiba-tiba muncul dan berbicara. Qu Ling Yue telah diserahkan pada Ye Mei untuk diawasi, dan ia mengikuti Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao untuk mengivestigasi Ruang Awan Surgawi.     

Tubuh Jun Wu Xie menegang sedikit.     

"Di mana?" Ia bertanya dengan suara pelan.     

"Di penjara bawah tanah Ruang Awan Surgawi."     

"Bawa aku ke sana." Jun Wu Xie berkata, matanya mengecil.     

Di dalam penjara bawah tanah Ruang Awan Surgawi, beberapa petugas yang berjaga telah dilenyapkan oleh Ye Sha dan darah menggenangi seluruh permukaan lantai. Di bawah cahaya lilin yang remang-remang, Ada sebuah pintu baja yang dibuka paksa. Jun Wu Xie berdiri di luar sel, menatap ke kegelapan di dalam sel, dan tidak ada yang tahu apa yang mengisi pikirannya saat ini.     

"Qu Ling Yue di dalam sana. Kondisinya … agak buruk." Ye Sha berkata penuh keraguan.     

Kondisi Qu Ling Yue, tidak bisa hanya digambarkan dengan satu kata seperti buruk. Jika itu orang lain, Ye Sha mungkin tidak perlu berhati-hati dengan perkataannya. Namun keadaan Qu Ling Yue ada hubungannya dengan Jun Wu Xie dan ia benar-benar tidak berani terlalu frontal dengan perkataannya untuk menggambarkan situasi sebenarnya.     

Jun Wu Xie perlahan membuka kakinya dan melangkah ke sel penjara yang gelap dan lembab, di mana aroma darah yang sangat kuat menyebar di dalam sana.     

Begitu Jun Wu Xie hendak melangkah masuk ke dalam sel, sebuah tangan menahannya dan menarik lengannya.     

Jun Wu Xie memutar kepalanya perlahan, melihat Jun Wu Yao sedang menatapnya dengan pandangan asing di matanya.     

"Kau bisa memilih untuk tidak melihatnya." Jun Wu Yao berkata, menatap langsung ke arah Jun Wu Xie. Walaupun ia berusaha keras untuk menahan emosi di dalam hatinya, namun entah bagaimana Jun Wu Yao dapat merasakan kondisi yang dialami Qu Ling Yue telah meninggalkan luka dalam yang tembus sampai ke tulangnya melewati hatinya.     

"Itu karena aku." Jun Wu Xie berkata sambil menggertakkan gigi. Jika bukan karena perkataan Qu Xin Rui, bagaimana ia bisa tahu bahwa Qu Ling Yue telah menyimpan rasa suka pada pemuda dalam samarannya? Dan ia tidak mungkin akan tahu, alasan Qu Ling Yue harus mengalami nasib ini, hanya karena pemuda yang diperankannya, sedikit lebih akrab pada Qu Ling Yue hingga memancing kecemburuan Qu Xin Rui.     

Senyuman di sudut bibir Jun Wu Yao sedikit pudar dan matanya yang dalam dan menusuk memandang mata jernih Jun Wu Xie.     

"Bahkan jika bukan karenamu, sebagai putri Kepala Daerah Kota Seribu Monster, harinya akan tiba di mana ia akan digunakan untuk mengancam Qu Wen Hao, atau jika tidak, mengapa ia tidak ditangkap bersama yang lain? Ia hanya ingin meninggalkan secercah harapan bagi Qu Wen Hao dan selama bertahun-tahun, perhatian dan rasa sayang Qu Wen Hao pada anak satu-satunya telah bertumbuh semakin kuat, mau tak mau membuat Qu Xin Rui bisa mengendalikan Qu Wen Hao."     

Apa pun yang terjadi di Kota Seribu Monster, Jun Wu Yao tidak tertarik sedikit pun. Jika bukan karena Jun Wu Xie di sini, ia tak akan muncul di sini sama sekali. Namun ia telah melihat bahwa Jun Wu Xie telah memiliki rasa bersalah pada Qu Ling Yue untuk semua yang telah terjadi pada gadis itu.     

Bagi Jun Wu Xie yang biasanya dingin dan cuek, ini adalah sebuah situasi yang jarang dilihat, dan Jun Wu Yao tidak ingin Jun Wu Xie merasakan semua ini.     

Mata Jun Wu Xie sedikit tertunduk, dan ia tidak membantah perkataan Jun Wu Yao, namun hanya berkata pelan, "Aku harus masuk dan melihatnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.