Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (14)



Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (14)

1Qu Xin Rui diseret ke hadapan Jun Wu Xie seraya ia menatap dengan matanya yang melotot, di mulutnya yang tidak bisa ditutup lagi, masih ada potongan daging yang bercampur darah berjatuhan. Aroma darah yang kuat menyebar dari sekeliling tubuhnya dan darah terus merendam pakaiannya, dan lumpur melekat di seluruh tubuhnya. Rambutnya yang begitu terawat sekarang berantakan dan matanya yang tadinya begitu menggoda sekarang dipenuhi teror dan kegilaan.     

Jika dahulu dikatakan Qu Xin Rui adalah seorang wanita iblis yang memikat dan menggoda, ia sekarang terlihat tidak berbeda dengan seorang pengemis kotor yang tergeletak di jalan, atau bahkan lebih menyedihkan dari pengemis.     

Tatapan dingin Jun Wu Xie menyapu sosok Qu Xin Rui, dingin seperti sebuah belati, tajam bagaikan pisau tanpa sedikit pun rasa simpati.     

"Apakah kau tahu mengapa aku ingin kau hidup?" Suara dingin Jun Wu Xie perlahan terdengar.     

Qu Xin Rui menatap Jun Wu Xie ketakutan. Ia berpikir Jun Xie hanya Kaisar Kecil Negeri Api yang baru saja menduduki takhta tetapi ketika ia memahami identitas Jun Wu Yao yang sebenarnya, ia menyadari bahwa ia telah salah …. Jelas-jelas salah!     

Jun Xie bukan seseorang yang bisa ia buat marah sedikit pun!     

Namun sekarang, rasa penyesalan itu tidak akan pernah cukup. Lidahnya telah membusuk, bibir dan giginya telah dihancurkan, darah yang kental memenuhi rongga mulutnya. Ia ingin memohon, ingin menyesali perbuatannya, namun tidak ada yang dapat ia lakukan, ia hanya bisa bertahan seperti seekor anjing mati, seraya dirinya diseret oleh Ye Sha dan Ye Mei ke hadapan Jun Xie.     

"Terkadang, dengan tetap hidup, seseorang akan menderita nasib yang lebih buruk daripada kematian." Jun Wu Xie berkata, dengan mata memicing. Ia awalnya tidak berniat untuk menyiksa Qu Xin Rui tetapi Qu Xin Rui telah berulang kali memancingnya.     

Ia tidak akan membiarkan Qu Xin Rui mati dengan cara yang mudah!     

"Namun kini, ini membuatku lebih mudah. Aku bahkan tidak perlu menyuruh orang untuk membuka paksa mulutmu." Jun Wu Xie berkata dan sudut mulutnya melengkung naik membentuk senyuman dingin. Ia mengeluarkan sebuah obat dari Tas Alam Semesta yang tergantung di pinggulnya dan ketika Jun Wu Yao melihat pil itu, matanya menyala untuk sesaat.     

Ramuan itu tidak asing baginya. Dahulu di Kerajaan Qi, Jun Wu Xie menggunakan pil yang sama pada Mo Xuan Fei dan Bai Yun Xian!     

Terus membusuk, terus membuat orang putus asa …. Di dalam keputusasaan tanpa jalan keluar, itu adalah sebuah siklus pencucian dan pengulangan, sebuah nasib di mana kita tidak bisa lari darinya.     

Jun Wu Xie mengeluarkan obat itu, pil yang membuat Mo Xuan Fei berubah menjadi tumpukan daging busuk, dan melemparkannya ke dalam mulut Qu Xin Rui. Qu Xin Rui ingin memuntahkannya keluar tetapi Ye Sha mengangkat dagunya yang meneteskan darah dan memaksa pil itu menuruni tenggorokannya.     

"Sudah agak lama sejak terakhir kali aku melihatmu menggunakan obat itu." Jun Wu Yao berkata sambil tersenyum. Khasiat obat itu, ia telah menyaksikannya sendiri. Bahkan ia pun merasa terkesan dengan khasiat tirani yang dimiliki obat itu!     

Menyebabkan daging seseorang perlahan membusuk, hingga mencapai tulang, dan ketika kematian sudah dekat, daging akan tumbuh kembali. Dan tanpa penawar racun dari Jun Wu Xie, rasa sakit yang tak dapat dibayangkan akan terus berulang dalam siklus tanpa henti.     

Kau tidak mati, dan kau tidak bisa hidup ….     

Penyiksaan sejati di bawah langit bukanlah kematian. Namun dipaksa untuk terus hidup dalam keputusasaan dan rasa sakit, tanpa secercah harapan di dalam hati seseorang, tanpa kesempatan untuk menebus ….     

Jun Wu Xie menggunakan metode yang paling sederhana dan brutal, untuk menghukum Qu Xin Rui. Setelah ia melihat Qu Xin Rui menelan ramuan itu, Jun Wu Xie tiba-tiba menengadah, dan berpaling menatap Xiong Ba yang tercengang di tengah kerumunan.     

"Sekarang aku akan menyerahkan dia padamu. Kurung dia, dan dia akan hidup selamanya. Jangan biarkan dia mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.