Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (12)



Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (12)

0Mimpi buruk selama bertahun-tahun yang menghantui Kota Seribu Monster perlahan sirna sedikit demi sedikit seiring dengan terdengarnya ratapan yang memilukan itu!     

Shen Chi mengamati dengan tatapan horor ketika Qu Xin Rui jatuh di dalam genangan darahnya sendiri. Walaupun kekuatan Qu Xin Rui adalah yang paling lemah di antara mereka berempat, namun tidak begitu besar bedanya, hingga jika mereka menggabungkan kekuatan dan bertarung dengannya, masih mustahil untuk mengalahkan dia dalam waktu singkat.     

Apalagi hanya menjentikkan sebuah jari ….     

Jika dikatakan Shen Chi takut dengan Jun Wu Yao sebelum ini, maka apa yang membayangi hatinya ketika itu hanya dapat digambarkan sebagai teror murni!     

Senyuman di wajah Jun Wu Yao tidak berkurang sedikit pun, namun aura membunuh di dalam matanya bertumbuh semakin kuat, dibangkitkan dengan aroma darah yang kuat yang semerbak di udara.     

"Walaupun aku benar-benar ingin menghancurkan tulang-tulang di tubuhmu sedikit demi sedikit, tetapi karena Xie Kecil ingin kau tetap hidup, aku akan membiarkan kau hidup sedikit lebih lama." Kata-kata dingin terlontar keluar dari bibir seksi Jun Wu Yao. Jun Wu Xie ingin ia tetap hidup, jadi biar dia hidup. Namun …. Mulut yang berani menodai Jun Wu Xie itu, ia tidak ingin mulut itu terus ada bahkan untuk satu menit lebih lama.     

Lagipula ….     

[Selama ia tidak mati, itu sudah cukup. Bukan?]     

Jun Wu Yao memutar kepalanya sedikit, dan tatapannya masih tergoda untuk membunuh seraya menatap Shen Chi dan dua pria di belakangnya.     

Shen Chi merasa seolah darah di dalam tubuhnya berubah menjadi es, tiba-tiba begitu dingin hingga giginya mulai bergemelatuk tak terkendali!     

"Si … siapa … siapa kau sebenarnya …." Seluruh tubuh Shen Chi telah berubah menjadi dingin. Ia hanya tahu bahwa pria di depan matanya ini, lebih menakutkan dari siapa pun yang pernah dijumpainya di dalam hidupnya!     

Kekuatan tirani yang membuat seseorang jatuh putus asa, yang bahkan Tuan mereka dari Istana mungkin tidak bisa dibandingkan sedikit pun dengannya!     

Shen Chi tidak bisa mendeteksi sedikit pun kekuatan spiritual dari Jun Wu Yao, namun kekuatannya yang melumpuhkan tidak diragukan lagi!     

[Siapa pria ini?]     

[Dengan kekuatan seperti ini, bahkan di Dunia Tengah, tak ada yang akan bisa melawannya!]     

Jun Wu Yao memicingkan matanya dan mengangkat satu tangannya. Kabut hitam mengalir keluar dari telapak tangannya, berkumpul membentuk seekor naga hitam, yang kemudian melompat ke arah Shen Chi dan kedua pria lainnya!     

Begitu Shen Chi melihat naga hitam itu, pikirannya menyadari sesuatu!     

Ia pernah mendengar sebuah dongeng mengenai orang seperti itu, yang melampaui dunia kekuatan spiritual, dan memiliki kekuatan yang tak pernah dilihat orang sebelumnya, melumpuhkan algojo yang paling kuat!     

Kekuatan yang dimiliki pria itu, bukan kekuatan spiritual, namun sebuah zat berwarna hitam, yang dapat dikendalikan sesuai keinginannya, yang membawa mimpi buruk bagi semua orang!     

Di saat yang sama naga hitam itu terbang ke arah Shen Chi, mata Shen Chi melihat ajalnya sendiri tiba. Hal terakhir yang ia lihat adalah Jun Wu Yao, dengan senyum bengis di bibirnya, dan di sepasang bola mata hitam pekat yang menatapnya, kilat ungu menyala!     

Dalam sekejap, naga hitam raksasa menelan Shen Chi dan kedua pria itu seutuhnya!     

Darah merah cerah menyembur dari kabut hitam yang melahap mereka, sementara teriakan dan raungan memilukan terdengar dari para pria itu bersama dengan daging dan darah mereka, dengan suara patahan tulang, semua keluar dari kabut hitam itu!     

Di dalam kabut hitam yang berputar-putar, warna darah yang samar dapat dilihat, namun semua terperangkap di dalam kabut itu, bagaikan angin topan yang mengamuk, menghancurkannya sedikit demi sedikit dengan arus kekuatan spiral yang mematikan.     

Qu Xin Rui menderita dalam kesakitan, seraya ia meringkuk lemah di tanah, melihat Shen Chi dan kedua kawannya yang memiliki roh ungu digiling di dalam kabut hitam hingga menjadi darah ….     

Matanya menatap, hatinya hampir melompat keluar dari tubuhnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.