Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (10)



Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (10)

1Lima Roh Ungu!     

Dan mereka semua masih sangat muda!     

Bahkan bagi Xiong Ba yang memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Qiao Chu dan yang lainnya cukup lama, ia tiba-tiba tercengang dengan kekuatan spiritual yang ditunjukkan para pemuda itu!     

Saat itu, hati Xiong Ba dipenuhi rasa penyesalan. Ia baru sadar dari mana sikap tenang Jun Xie berasal. Pemuda itu bukan hanya mengandalkan kecerdasannya saja, namun ia juga memiliki kartu truf di tangannya!     

Ketika kekuatan yang begitu besar digabungkan dengan kecerdasan tinggi, hasilnya, adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan mereka semua.     

Jika ditilik kembali tindakan Qu Wen Hao sebelumnya, ingin tertawa keras rasanya. Jika saja mereka memiliki kepercayaan lebih besar terhadap Jun Xie, jika mereka mendiskusikan masalah Qu Xin Rui dengan Jun Xie dari awal, mungkin Jun Xie sudah memikirkan sebuah rencana untuk menyelamatkan Qu Ling Yue, dan hal yang terjadi setelah itu sama sekali tidak akan terjadi.     

Xiong Ba dan Qing Yu menyadari kebodohan mereka, yang telah mendorong Kota Seribu Monster jatuh lebih dalam ke lubang neraka yang mengerikan. Dengan tangan mereka sendiri, mereka telah memaksa sekutu yang paling handal memutuskan hubungan dengan mereka!     

Penyesalan tiada akhir meledak di dalam dada Xiong Ba dan Qing Yu. Namun saat ini, bagaimana pun penyesalan mereka, mereka tak akan dapat mengubah apa pun.     

Karena, dari sejak Jun Wu Xie muncul di sana, tatapannya tak sekali pun berpaling melihat yang lain. Di mata Jun Wu Xie, Kota Seribu Monster tidak ada artinya lagi!     

Mereka hanya sekumpulan pengkhianat keji!     

"Haha, maaf aku mengatakan hal ini. Walaupun kami benar-benar ingin membantai sekumpulan sampah ini sendiri, tetapi kali ini, kelihatannya seseorang bahkan lebih bernapsu untuk mengambil nyawa kalian semua para anjing." Qiao Chu menghina, dengan sangat tenang di tengah kekacauan yang sedang berlangsung, seraya ia memandang Shen Chi, dengan tangan terlipat di depan dadanya.     

Shen Chi mengangkat satu alisnya.     

Tiba-tiba!     

Satu sosok tinggi dan ramping dengan anggun turun dari langit dan berdiri tepat di hadapan Jun Wu Xie.     

Itu adalah sosok pria yang tampan tak bercela, wajahnya terpahat begitu sempurna tanpa noda sedikit pun, seolah ia adalah ciptaan terindah dari surga. Kedatangannya begitu magis, pembawaannya anggun dan berkelas, menarik semua orang untuk memalingkan pandangan mereka melihat makhluk agung ini.     

"Xie Kecil, apakah kau yakin ingin aku bertindak?" Jun Wu Yao bertanya dengan lembut seraya ia mendarat dengan anggun di sisi Jun Wu Xie. Sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuatnya bersama Jun Wu Xie sebelum ini, ia seharusnya hanya mengamati dari udara, namun Jun Wu Xie tiba-tiba mengubah pikirannya.     

"Aku ingin ia hidup-hidup." Jun Wu Xie berkata, matanya mengecil begitu berbahaya. Setelah Qu Xin Rui mengungkapkan masalah Qu Ling Yue, Jun Wu Xie langsung menghapus semua rencananya sebelum ini.     

Ia tidak ingin membunuh Qu Xin Rui begitu saja.     

"Siap laksanakan." Sebuah senyuman tipis terlihat di wajah Jun Wu Yao, dan ia pun dengan lembut mengangkat tangan mungil Jun Wu Xie, dan mendaratkan sebuah ciuman di punggung telapak tangannya. Setelah itu, ia berbalik, dan kakinya bergerak melangkah seperti sedang berjalan menuju ke tanah, perlahan berjalan turun dari tembok yang tinggi. Setiap langkah yang ia ambil, tubuhnya begitu tenang, seolah di bawah kakinya ada anak tangga yang tak kasat mata yang tak dapat dilihat semua orang, terbentang turun ke tanah dari tembok gerbang kota, langkahnya pelan, anggun dan lembut.     

Qu Xin Rui kebingungan melihat pria yang luar biasa tampan ini. Ia telah melihat begitu banyak pria tampan, tetapi tidak pernah setampan dan seindah ini. Di hadapan Jun Wu Yao, sekumpulan pria terpilih di Ruang Awan Surgawi langsung tampak seperti lumpur kotor yang bahkan tidak layak berlutut di kakinya untuk bersaing dengannya.     

Begitu Shen Chi melihat Jun Wu Yao, semua pori-pori di tubuhnya merasakan tekanan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.     

Jun Wu Yao hanya berjalan turun dari tembok kota dan mereka sudah merasakan berton-ton tumpukan batu besar yang menggunung menekan dada Shen Chi dan kawannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.