Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (1)



Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (1)

2Namun bagi Xiong Ba, Qing Yu, dan Qu Wen Hao, hal ini tidak bisa lebih jelas lagi. Kembalinya orang-orang mereka, semua karena perbuatan pemuda yang mereka khianati.     

Rasa bersalah dan malu yang digabungkan dengan marah pada diri sendiri menghancurkan hati mereka, bagaikan batu besar yang dilemparkan ke arah mereka, membuat mereka sesak dan sulit bernapas.     

Qu Wen Hao tertegun, beberapa hari yang lalu adalah sebuah ingatan yang kabur baginya seolah ia hidup di dalam dunia mimpi. Ia berjalan tergopoh-gopoh, mencari-cari dengan gelisah di antara para wanita yang kembali, ingin melihat satu sosok yang telah dirindukannya dan selalu berada di dalam benaknya selama bertahun-tahun.     

Namun ketika pandangannya menyapu kerumunan orang-orang itu lagi dan lagi, ia masih belum melihat istrinya ….     

"Apakah ada … ada orang yang melihat istriku …." Teror dan kegelisahan menyerang hati Qu Wen Hao, seraya ia berdiri tak berdaya di antara kerumunan orang di sekelilingnya, suaranya tercekat.     

Para wanita yang baru saja kembali menghapus air mata dari wajah mereka dan mereka berpaling menatap Qu Wen Hao yang begitu menyedihkan.     

Pandangan mereka membuat rasa gelisah di dalam hati Qu Wen Hao semakin kuat dan tangannya yang sangat gugup mulai bergetar.     

[Tidak, tidak mung ….]     

[Istrinya baik-baik saja. Orang-orang yang telah kembali setiap bulan mengatakan ia masih baik-baik saja … tidak mungkin terjadi sesuatu ….]     

"Nyonya, dia …." Wanita yang telah diselamatkan menggigit bibir mereka dan menundukkan kepala mereka. Mereka semua telah ditangkap oleh Qu Xin Rui di saat yang sama dan ditahan di tempat yang sama. Apa yang benar-benar terjadi di sana, mereka semua tahu.     

"Di mana dia? Mengapa ia tidak kembali?" Qu Wen Hao bersikap seperti ia telah kehilangan kewarasannya seraya bergantung di pundak seorang wanita, bertanya gelisah apakah istrinya selamat dan masih hidup.     

Wanita itu tidak sanggup memandangnya dan ia memalingkan kepalanya, menghindari mata Qu Wen Hao.     

Tidak ada di antara mereka yang mau mengatakan pada Qu Wen Hao apa yang sebenarnya terjadi pada Nyonya dan mereka semua menghindari tatapannya.     

"Apa yang kalian semua lakukan di sini! Siapa yang mengizinkan kalian kembali!" Tiba-tiba, suara teriakan terdengar dari balik kerumunan!     

Suara yang memekakkan telinga itu memecah suara tangis dan semua orang langsung memalingkan kepala mereka di saat yang sama.     

Qu Xin Rui membawa Shen Chi dan orang-orangnya dan mereka sekarang berdiri di belakang kerumunan!     

Di mana Qu Xin Rui berdiri, semua orang melangkah mundur ketakutan dan berpencar membuka jalan di depannya.     

Qu Xin Rui mengatupkan rahangnya seraya menatap kekacauan di hadapannya. Ia tidak bisa percaya apa yang dilihat matanya. Semua pelacur yang telah dikurung di penjara bawah tanah telah dilepaskan dan kembali ke sini!     

Ketika ia menerima kabar ini dari penjaga, Qu Xin Rui tidak yakin itu benar. Namun ketika ia melihat semua ini di depan matanya, ia akhirnya menyadari …. Ada yang salah!     

Orang-orang ini telah dikurung di sebuah tempat di luar Kota Seribu Monster, mengapa mereka semua tiba-tiba muncul di sini? Qu Xin Rui tidak melihat penjaga yang ia tempatkan untuk mengawasi para tahanan dan sebuah bayangan kegelisahan mulai tumbuh di dalam hatinya.     

Kemunculan Qu Xin Rui telah memaksa semua orang yang sedang hanyut dalam kebahagiaan karena reuni mendadak tiba-tiba tersadar. Semua wanita yang akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka setelah begitu lama bersembunyi dalam ketakutan, memegangi tangan keluarga mereka, tidak berani melepaskannya walau hanya sejenak. Wajah mereka dipenuhi ketakutan pada Qu Xin Rui, menatap Qu Xin Rui seolah mereka melihat iblis. Anggota keluarga yang berdiri di sisi mereka adalah harapan terakhir yang mereka miliki untuk menyelamatkan mereka dan mereka tidak berani membiarkan orang-orang tercintanya pergi.     

"Sial! Bawa kembali semua orang ini sekarang! Siapa yang berani melakukan tindakan seperti ini? Siapa yang mengizinkan kalian semua kembali ke sini? Kalian semua segera pergi! Pergi dari sini dengan patuh atau kalau tidak, aku yakin kalian semua tahu apa konsekuensinya!" Qu Xin Rui berteriak marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.