Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (4)



Tamparan di Wajah - Wujud Kesebelas (4)

0Dengan tangisan Qu Wen Hao yang memilukan dan tawa yang menyedihkan, para warga yang selama ini tertekan dan ditindas selama bertahun-tahun tiba-tiba merasakan dorongan kemarahan meledak di dalam dada mereka!     

Terlepas apakah di antara para wanita yang ketakutan ini, ada anggota keluarga mereka, semua orang melangkah maju untuk berdiri di hadapan para wanita, lapisan demi lapisan dinding manusia, segera terbentuk seraya mereka memagari barisan wanita di belakang mereka, yang selama bertahun-tahun telah mengalami siksaan tanpa henti!     

Wajah Shen Chi mengernyit, seraya menatap kerumunan warga yang berdiri menghadangnya, dan senyuman di bibirnya perlahan sirna, dan digantikan kilat keji yang melintas di matanya.     

"Apa yang kalian semua lakukan?" Shen Chi bertanya, menyeringai dingin.     

"Kami tidak akan membiarkan kalian menahan mereka lagi! Mereka adalah warga Kota Seribu Monster! Kami memiliki kewajiban untuk melindungi mereka, dan memastikan mereka tidak berada dalam bahaya!" Seorang pria yang tinggi mengumpulkan keberanian di dalam dirinya dan berteriak marah.     

Shen Chi tertawa dingin dan meninju dada pria itu, kekuatan spiritual berwarna ungu menyelubungi tinjunya. Serangan berkekuatan besar itu, ditujukan langsung ke dada pria itu!     

Sebuah lubang besar yang berdarah terlihat di tubuh pria itu, dan tiba-tiba ia tak bernapas lagi, sosoknya yang tinggi tiba-tiba jatuh ke tanah di dalam genangan darah.     

"Apakah ada lagi yang ingin mati?" Shen Chi bertanya, matanya memicing, seraya energi spiritualnya yang berwarna ungu menyelubungi seluruh tubuhnya. Pandangannya yang tajam menyapu orang-orang di sekelilingnya, aura membunuh di matanya sangat jelas terlihat.     

Namun ….     

Setiap orang yang melangkah maju, tidak lagi membiarkan diri mereka ditakuti dengan kekuatan spiritual ungu.     

Mereka telah menahan diri begitu lama, dan apa yang mereka dapatkan? Bertahun-tahun dipermalukan telah membuat mereka tidak bisa lagi tinggal diam. Kekejaman Qu Xin Rui telah membuat mereka semua melihat dengan jelas, bahwa bahkan jika mereka terus menjadi boneka tanpa akal bagi Qu Xin Rui, mereka tetap tidak bisa melindungi keluarga mereka.     

Di hadapan seekor iblis yang berdarah dingin, orang-orang ini memilih untuk keluar dari persembunyian mereka!     

Para warga yang akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka, bertekad mereka tidak akan mendorong istri-istri dan ibu-ibu mereka kembali ke dalam lubang api!     

Selama bertahun-tahun, mereka telah memilih untuk diam, memilih untuk tunduk. Namun kini, mereka tidak akan lagi bersikap seperti seorang pengecut!     

"Jika kau memang benar-benar hebat, maka bunuh kami semua! Hari ini! Kami tidak akan membiarkan kau membawa satu orang pun keluar dari Kota Seribu Monster!" Xiong Ba tiba-tiba berjalan keluar dari kerumunan orang. Ia berdiri di depan semua orang, menatap langsung ke arah Shen Chi.     

Ia pernah meninggalkan sekutunya, pernah menjadi orang tanpa tulang punggung. Namun hari ini, ia menolak untuk terus menjalani hidup yang memalukan!     

Lebih baik mati terhormat, daripada hidup di bawah kakimu!     

Wajah Qu Xin Rui dipenuhi dengan amarah. Pemberontakan Kota Seribu Monster telah menyalakan api kemarahan di dalam hatinya.     

"Bagus sekali! Kalian semua mau melawanku kan? Maka kalian semua akan mati! Semua orang dengar aku sekarang! Hari ini, aku akan mengubur seluruh Kota Seribu Monster di dalam tanah. Sejak hari ini, aku ingin kata-kata Kota Seribu Monster hilang dari permukaan bumi!"     

Meledak dalam kemarahan, kilau ungu energi spiritual terpancar dari tubuh Qu Xin Rui. Dua pria yang lain yang berasal dari Istana Rumah Roh di belakangnya telah melepaskan energi spiritual mereka juga. Roh ungu yang begitu kuat telah menyebabkan udara di sekitar tempat itu menjadi berat, aura menekan yang tak terbayangkan telah menyebabkan banyak orang sesak napas, dan rasa sakit menyerang tubuh mereka. Namun mereka menggertakkan gigi mereka dan mengatupkan rahang mereka, tak mau membungkukkan punggung mereka lagi!     

Hidup selama bertahun-tahun tanpa tujuan, sudah cukup!     

Dengan sisa harga diri dan martabat mereka, mereka lebih baik mati berjuang, daripada menyerah!     

Aura yang sangat kuat dan menekan bagaikan sepasang tangan yang mencekik tenggorokan mereka. Butiran keringat mengaliri tubuh semua warga Kota Seribu Monster hingga membuat mereka tidak bisa bernapas!     

"Sebelum kau melenyapkan sebuah kota, urusan di antara kita, harus diselesaikan terlebih dahulu." Tiba-tiba! Sebuah suara yang dingin dan nyaring terdengar dari atas dinding gerbang kota!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.