Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pertunjukan Akan Segera Dimulai (2)



Pertunjukan Akan Segera Dimulai (2)

0Melihat jejak yang ditinggalkan oleh waktu yang berlalu dan tampak semakin jelas di kulitnya, Qu Xin Rui semakin lama semakin gelisah. Masalah yang membuatnya tersudut karena perubahan yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu, adalah sesuatu yang tak ingin ia alami lagi.     

Kening Shen Chi berkerut dan ia berkata, "Aku telah memberikan kurban dan kekuatannya telah pulih kembali. Mengapa kau masih mengalami kondisi ini?"     

Menurut logika, Qu Xin Rui seharusnya sekarang sudah mendapatkan kembali penampilan awet mudanya. Namun entah mengapa, sejak pesta perayaan ulang tahun, kecepatan penuaan pada tubuhnya meningkat drastis, membuat seolah kulitnya yang muda perlahan terkupas sedikit demi sedikit.     

"Kau yakin Qu Ling Yue pelacur yang terkurung di penjara bawah tanah tidak menyebabkan hal ini?" Qu Xin Rui bertanya.     

Shen Chi menggelengkan kepalanya.     

"Penjara bawah tanah dan Ruang Awan Surgawi tidak terhubung langsung, maka seharusnya itu tidak mempengaruhi keadaanmu sama sekali."     

Qu Xin Rui menggertakkan giginya dan berkata, "Begitu kita sudah pasti mendapatkan dukungan Negeri Api, aku akan pulang, bertanya pada para Tetua untuk membantuku menganalisa apa yang terjadi. Aku sudah bertahun-tahun tidak pulang dan itu mungkin penyebab benda itu kehilangan khasiatnya padaku …."     

Shen Chi berkata, "Mungkin, tetapi sudah beberapa hari berlalu dan Jun Xie masih belum muncul. Apakah kau benar-benar yakin ia akan menerima tawaranmu demi Binatang Rohnya?" Setelah mengatakan hal itu, pandangan Shen Chi tertuju pada Tuan Mbek Mbek di samping.     

Sejak Tuan Mbek Mbek datang ke Ruang Awan Surgawi, ia hanya berbaring diam di tempatnya. Tidak makan atau minum, dan tidak bersuara sedikit pun. Jika bukan karena aura kuat yang masih terpancar dari binatang itu, seseorang akan mengira ia sedang tidur pulas.     

Qu Xin Rui yakin bahwa dengan Tuan Mbek Mbek di tangan mereka, mereka bisa memaksa Jun Xie untuk menyerah. Namun mereka telah menunggu beberapa hari dan masih belum melihat tanda-tanda kehadiran Jun Xie, yang mau tidak mau membuatnya sedikit gelisah.     

"Tunggu sebentar lagi …. Jika ia masih belum muncul, aku akan memikirkan cara lain."     

Shen Chi mengangkat bahunya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Segera, seorang penjaga Ruang Awan Surgawi datang berlari.     

Qu Xin Rui sudah berniat buruk dan ketika ia melihat pengawal yang kebingungan, ia bertanya dengan kerutan di wajahnya, "Mengapa kau begitu bingung? Jangan bilang padaku kau melihat hantu."     

Pengawal itu mulai gagap, "Melapor pada Bibi Buyut. Hari ini …. Sekelompok orang yang telah dikirim kembali …."     

Bibir Qu Xin Rui tegang dan ia berkata tidak sabar, "Jadi kenapa kalau mereka sudah dikirim kembali. Biarkan orang-orang bodoh itu senang beberapa hari dan ketika akhir bulan tiba, kembalikan saja mereka. Apa yang begitu membingungkan?"     

Ia tak pernah peduli dengan pertukaran tahanan setiap bulan.     

Namun pengawal itu terus gagap, "Teta … tetapi …."     

….     

Di dalam Balai Klan Amukan Api, Xiong Ba yang sedang sakit kepala duduk di kamarnya. Ia mabuk beberapa hari berturut-turut dan ia tak bisa lagi membedakan kenyataan dan mimpi. Semua di depan matanya kelihatannya bergerak hingga membuatnya mual.     

Murid yang datang dengan membawa teh anti mabuk baru saja menuangkannya dan tidak berani mengatakan apa pun tetapi hanya memandang Xiong Ba khawatir dan mundur keluar dari kamar.     

Hari-hari ini, suasana di Balai Klan Amukan Api menjadi sangat aneh dan walaupun tak ada yang berani mengungkit insiden yang terjadi hari itu, insiden itu telah terbakar dan terpatri di dalam hati mereka, sebuah kenangan yang tak bisa dihapus. Walaupun murid-murid tidak tahu mengenai masalah ini sepenuhnya, tetapi dari percakapan antara Jun Xie dan Qu Wen Hao hari itu, mereka bisa merasakan situasi sulit ini.     

Mereka, Kota Seribu Monster, pasti telah melakukan sesuatu yang membuat Tuan Muda Jun kecewa besar ….     

"Ketua Klan!" Qing Yu panik dan kebingungan ketika ia datang bergegas masuk ke kamar Xiong Ba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.