Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pedofil (2)



Pedofil (2)

0Kucing hitam kecil yang digendong di dalam tangan Jun Wu Xie setelah mendengar perkataan Qu Xin Rui hampir meledak marah.     

[Apa!]     

[Penyihir tua terkutuk yang sudah hidup terlalu lama ini benar-benar berpikir untuk merayu Nonanya!]     

[Tidak bermoral!]     

[Penyihir tua ini jelas adalah seorang pedofil!]     

Jika bukan karena fakta bahwa saatnya belum tepat bagi mereka untuk membalas, Kucing hitam kecil sudah akan lompat ke wajah Qu Xin Rui dan mencakar-cakar wajahnya membentuk papan catur.     

Qu Xin Rui begitu terang-terangan dan kata-katanya langsung menuju ke pokok permasalahan dan bagaimana pun bebalnya Jun Wu Xie terhadap hal seperti ini, ia masih bisa mendeteksi sinyal tersembunyi Qu Xin Rui.     

Di kehidupannya yang sekarang dan di masa lalu, ini adalah pertama kalinya seseorang mengakui dirinya tertarik padanya dan itu adalah seorang penyihir tua, yang tentu saja tidak membuat Jun Wu Xie senang dengan "pernyataan" cinta ini.     

"Tuan Muda Jun, mengapa kau diam saja? Jangan bilang Tuan Muda Jun berpikir aku tidak cukup bagus?" Qu Xin Rui bertanya, menatap Jun Xie murung, ekspresi di wajahnya menunjukkan ia rendah diri, namun di dalam hatinya, ia sangat yakin pada dirinya sendiri. Penampilannya di seluruh Kota Seribu Monster adalah yang paling memikat dan Jun Xie hanya seorang bocah yang belum dewasa dan tidak berpengalaman. Walaupun ia telah menjadi seorang pemimpin, ia tidak memiliki cukup pengalaman dan dengan trik yang disembunyikannya di balik lengan bajunya, pria mana yang bisa lari dari daya tariknya?     

Jun Wu Xie pada awalnya berpikir untuk meladeni Qu Xin Rui namun untuk suatu alasan, ia tiba-tiba merasa ia tidak ingin melanjutkan untuk bersikap sopan pada Qu Xin Rui lebih jauh lagi.     

Ia tiba-tiba berdiri dan menatap Qu Xin Rui yang lemah dan lesu, "Sehubungan dengan saran Nona Qu, aku akan mempertimbangkannya dengan serius. Masih ada hal yang harus kuurus dan jika tidak ada hal lain lagi, aku akan kembali sekarang." Setelah mengatakan hal itu, Jun Wu Xie tidak menunggu jawaban Qu Xin Rui dan ingin segera pergi.     

Shen Chi tiba-tiba menghadangnya dengan berdiri di hadapannya, senyum munafik yang sama terlihat di wajahnya.     

Qu Xin Rui terkejut sesaat. Ia tak menyangka bahwa dengan dirinya berusaha merayu pemuda itu dengan begitu menggoda dan terang-terangan, Jun Xie tetap tidak bereaksi sedikit pun, dan bahkan … bahkan menunjukkan bahwa ia tidak sabar untuk segera pergi menghindar darinya.     

Selalu percaya diri akan daya pikatnya, butuh beberapa saat bagi Qu Xin Rui untuk pulih dari apa yang baru saja terjadi. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Jun Xie yang dihadang oleh Shen Chi dan jejak kemarahan melintas di matanya.     

Tak pernah satu pun pria pernah mengabaikan kecantikannya begitu saja!     

Qu Xin Rui berjalan perlahan ke samping Jun Xie dan kedua tangannya diangkat sedikit, kemudian diletakkan di atas pundak Jun Xie.     

"Jun, sayangku, kau akan pergi begitu saja? Apakah kau begitu benci berbicara padaku?" Qu Xin Rui berkata, menatap Jun Xie sedih, sepertinya ia akan menempelkan seluruh tubuhnya di punggung Jun Xie.     

Ia lebih tinggi daripada Jun Xie dan dengan dia merangkul Jun Wu Xie dari belakang, Jun Wu Xie bisa merasakan dengan jelas lekuk tubuh seorang wanita.     

Jun Wu Xie merinding dan ia memaksa diri untuk tetap tenang.     

"Aku memiliki urusan yang harus diselesaikan." Jun Wu Xie berkata dingin.     

Qu Xin Rui mengedipkan matanya dan bersandar di pundak Jun Xie. Seperti petir yang menyambar sebelum kau bisa menutupi telingamu, Qu Xin Rui mendaratkan sebuah ciuman di pipi Jun Xie.     

Jun Wu Xie terpaku di tempat saat itu.     

Qu Xin Rui menatap ekspresi terkejut Jun Wu Xie dan senyuman mekar di hatinya. Seperti yang ia duga, bocah ini masih sangat hijau.     

"Tidak apa-apa, karena priaku memiliki urusan lain, aku tidak akan menahanmu lebih lama. Kau harus memikirkan hal ini dengan segera, dan jangan membuatku gelisah menunggu." Segera setelah mengatakan hal itu, Qu Xin Rui melepaskan genggamannya dan mengangkat dagunya memberi isyarat pada Shen Chi.     

Akhirnya bisa lepas dari cengkeraman Qu Xin Rui, Jun Wu Xie perlahan mengedipkan matanya, tatapannya terlihat sedikit bingung. Setelah Shen Chi bergeser, Jun Wu Xie membawa Kucing hitam kecil di tangannya seraya berjalan menuruni tangga tanpa ekspresi di wajahnya.     

Kucing hitam kecil meringkuk di tangan Jun Wu Xie dan mengangkat kepalanya menatap Nonanya yang memiliki ekspresi janggal di wajahnya.     

[Semua sudah berakhir! Sudah berakhir!]     

Nonanya yang suci dan tak ternoda, telah dicemari oleh seorang penyihir tua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.