Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mengundang (2)



Mengundang (2)

1Seraya ia berbicara, Jun Wu Xie menuangkan teh untuk Xiong Ba dan Xiong Ba meminumnya dalam satu kali tegukan. Agak aneh, tetapi rasa cemas dan tegang kelihatannya perlahan diredakan dengan aroma teh dan Xiong Ba berhasil tenang sedikit. Ia duduk di pinggir dan kelihatannya emosinya yang meledak-ledak sudah sedikit lebih tenang.     

Namun sebelum Xiong Ba bisa sepenuhnya menenangkan diri, Qing Yu datang terburu-buru, panik dan kebingungan.     

"Orang-orang dari Ruang Awan Surgawi ada di sini." Qing Yu berkata dengan kening berkerut.     

Xiong Ba melompat bangun dari kursinya. "Apa yang dilakukan orang-orang dari Ruang Awan Surgawi di sini?"     

Tatapan Qing Yu mendarat pada Jun Xie.     

"Qu Xin Rui ingin mengundang Tuan Muda Jun untuk mengunjungi Ruang Awan Surgawi."     

Wajah Xiong Ba tiba-tiba kelam. Ia baru saja khawatir Qu Xin Rui akan segera beraksi untuk mendekati Jun Xie dan sekarang sudah terbukti. Mereka baru saja bertemu kemarin malam dan Qu Xin Rui sudah mengirimkan orang-orangnya ke sini pagi dini hari untuk mengundang Jun Xie ke sana.     

Jun Wu Xie berdiri dan mengatakan, "Aku akan datang ke sana."     

"Tidak boleh!" Xiong Ba langsung tidak senang. Teror yang ada di hati Qu Xin Rui membuat Xiong Ba tidak berani membiarkan Jun Xie berdekatan dengan Qu Xin Rui.     

Jun Wu Xie melayangkan pandangannya ke Xiong Ba dan berkata, "Apakah kau berharap aku datang dengan sukarela atau melihatku diseret ke sana oleh orang-orang Ruang Awan Surgawi?"     

Qing Yu kemudian menambahkan, "Salah satu pengawal Qu Xin Rui ikut kali ini."     

Xiong Ba langsung kehabisan kata-kata.     

Semua pelayan kepercayaan Qu Xin Rui memiliki roh ungu dan jika Jun Xie menolak undangannya, pihak sana mungkin akan menyeret paksa dirinya.     

Apa yang benar-benar membuat frustrasi adalah fakta bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkannya!     

"Kau harus berhati-hati. Qu Xin Rui benar-benar bukan orang baik-baik." Xiong Ba berkata, menatap Jun Xie sangat serius.     

Jun Wu Xie mengangguk dan berdiri untuk pergi.     

Seorang pria bertubuh tinggi berdiri di pintu utama Balai Klan Amukan Api dan itu adalah pria yang dilihat Jun Wu Xie di pesta ulang tahun malam kemarin. Ia adalah pria yang menyeret Lin Feng keluar dari pesta. Menurut pengamatan Ye Sha, kekuatan pria ini, adalah yang paling besar di antara empat orang yang bekerja dengan Qu Xin Rui.     

"Tuan Muda Jun." Senyuman tampak di wajah pria itu ketika ia melihat Jun Xie, namun di dalam sepasang mata tajam itu, ada sedikit kesan menghina.     

Jun Wu Xie bersikap seolah ia tidak menyadari tatapan menghina yang berusaha disembunyikan pria itu dan mengangguk tanpa ekspresi padanya.     

"Kami akan sedikit merepotkan Tuan Muda Jun untuk pergi ke Ruang Awan Surgawi. Nona Qu berkata bahwa ia tidak sempat untuk mengobrol dengan Tuan Muda Jun mengenai beberapa hal dan ia meminta kami untuk menjemputmu ke sini." Mulut pria itu tersenyum seraya ia berbicara, dan nada suaranya penuh hormat, namun matanya tidak menunjukkan sedikit pun ketulusan.     

"Aku telah merepotkanmu." Jun Wu Xie berkata.     

"Tuan Muda Jun terlalu sopan. Namaku Shen Chi, dan aku akan menemani Tuan Muda Jun di sana." Shen Chi berkata sambil tersenyum, sementara matanya menguliti sosok mungil Jun Xie.     

[Manusia lemah ini adalah Kaisar negeri terkuat di Dunia Bawah?]     

Tatapan Jun Wu Xie kemudian berpaling menatap Shen Chi.     

Shen Chi menarik pandangan menghinanya dan berkata, "Apakah ada masalah, Tuan Muda Jun?"     

"Margamu Shen?" Jun Wu Xie bertanya, sedikit mengernyit.     

Shen Chi tersenyum dan menganggukkan kepalanya.     

Jun Wu Xie tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya mengikuti Shen Chi ke Ruang Awan Surgawi.     

Pintu utama Ruang Awan Surgawi terbuka untuk Jun Wu Xie tanpa halangan sedikit pun dan Jun Wu Xie langsung naik ke lantai paling atas.     

Di lantai paling atas, aroma manis semakin tajam dan kuat dibandingkan kemarin malam dan para pria yang berpakaian tipis duduk dan berlutut di sofa dan lantai yang beralaskan karpet sementara Qu Xin Rui duduk di atas bangku panjang seperti biasanya, matanya yang setengah memicing menatap Jun Xie ketika ia perlahan mendekat. Postur tubuhnya sangat menggoda ketika sepasang kaki panjang menyembul, dan sebagian lagi tersembunyi di balik gaunnya.     

"Tuan Muda Jun, kau sudah tiba. Kalian semua pergi." Qu Xin Rui berkata, melambaikan tangannya dengan cuek pada para pria pilihan di sekelilingnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.