Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pesta Ulang Tahun (7)



Pesta Ulang Tahun (7)

3Jun Wu Xie tidak menolak dan ia berjalan sendiri lalu duduk di meja rendah di sebelah Qu Xin Rui. Semua pria pilihan yang melayani Qu Xin Rui melirik Jun Xie, mata mereka penuh rasa jijik.     

Melihat Jun Xie duduk di meja itu, Qu Xin Rui kemudian memusatkan perhatiannya pada sekelompok pria yang berlutut di lantai.     

"Kalian semua berdiri." Ia berkata malas-malasan.     

Qu Wen Hao dan mereka semua akhirnya berdiri, dan menuju ke tempat duduk mereka masing-masing.     

Lin Feng menatap Jun Xie. Ia berpikir Qu Xin Rui akan marah pada pemuda lancang ini dan tidak menyangka Jun Xie akan diperlakukan dengan begitu ramah, bahkan diberikan tempat duduk di samping Qu Xin Rui.     

Harus diketahui, bahwa kursi itu tidak pernah diduduki oleh Qu Wen Hao, namun selalu diambil oleh Lin Que, ayahnya. Perlakuan yang diberikan pada Jun Xie sama saja seperti Jun Xie merebut posisi ayahnya.     

Lin Feng masih tidak bisa mengerti setelah memikirkannya, tidak paham mengapa Qu Xin Rui tiba-tiba menjadi begitu pemaaf. Ayahnya mengatakan padanya bahwa ia datang ke sini untuk melihat Qu Xin Rui menumpahkan kesalahan atas insiden dengan Wivern Licik di atas kepala Jun Xie. Namun ketika Lin Que kembali ke rumah, ia hanya menghukumnya dan menyuruhnya untuk merenungkan tindakannya, menolak untuk berbicara lebih jauh mengenai hal ini. Lin Feng berasumsi bahwa Qu Xin Rui akan mengurus Jun Xie ketika itu namun saat ia melihat Jun Xie muncul di pesta hari ini, ia menyadari ia sudah salah menilai situasi.     

Fakta bahwa Qu Xin Rui tidak mempermasalahkan hal ini lagi, ia masih menganggap itu karena posisinya ayahnya di mata Qu Xin Rui, yang digunakan untuk merayu Qu Xin Rui untuk mengampuni keteledorannya. Namun siapa Jun Xie pikir dirinya? Atas dasar apa Qu Xin Rui yang tirani melepaskan orang begitu saja? Hingga ia bahkan bersikap begitu ramah pada Jun Xie hari ini?     

Tidak terima bahwa Jun Xie mencuri perhatian semua orang, Lin Feng langsung berdiri. Ia mengangkat gelas anggurnya dan berkata pada Qu Xin Rui, "Salam pada Bibi Buyut, Lin Feng ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada Bibi Buyut, mendoakan agar Bibi Buyut terus makmur, berumur panjang dan sehat setiap tahun."     

Perhatian Qu Xin Rui terpaku pada Jun Xie dan dengan sulang yang tiba-tiba diberikan Lin Feng, ia kembali sadar.     

Lin Feng memiliki penampilan yang lumayan tampan dan Qu Xin Rui selalu lemah terhadap pria berpenampilan tampan, yang membuat dirinya lebih toleransi terhadap Lin Feng.     

"Feng Kecil sudah bertambah tinggi tahun ini, dan kau terlihat sangat memikat. Mulut kecilmu itu tampaknya telah dilumuri madu." Qu Xin Rui berkata sambil tersenyum.     

Lin Feng diam-diam senang dan ia menenggak anggur dari gelasnya.     

Qu Xin Rui meminum anggur juga namun setelah meletakkan gelas anggurnya, pandangannya kembali mengamati Jun Xie.     

"Aku dengar Tuan Muda Jun memiliki seekor Binatang Roh, dan itu adalah Binatang Roh Kelas Pelindung yang langka dan bahkan sudah seratus tahun tidak pernah terlihat. Itu benar-benar mengesankan, jadi mengapa Tuan Muda Jun kita tidak membawanya ke sini hari ini?"     

Jun Wu Xie menjawab, "Binatang itu terlalu gaduh."     

Qu Xin Rui tertawa. "Mungkin memang akan terlalu gaduh. Aku sebelum ini mendengar Tuan Muda Jun membawa binatang roh itu ke Arena dan cukup membuat kehebohan. Namun Binatang Roh Kelas Pelindung terlalu agung untuk dikekang dan fakta bahwa Tuan Muda Jun bisa menjinakkan binatang itu sudah merupakan suatu tindakan yang luar biasa. Semua binatang roh di bawah kelas pelindung menjadi tidak berguna dan malang sekali nasib Wivern Licikku. Aku sebenarnya ingin menggunakan binatang itu untuk sebuah kepentingan tetapi aku tidak menyangka dia akan dibawa ke Arena Binatang Roh, di mana ia berakhir ditelan oleh Binatang Rohmu bulat-bulat, tanpa meninggalkan satu tulang pun."     

Qu Xin Rui menatap Jun Xie murung dan walaupun usianya sebenarnya lebih dari seratus tahun, tetapi karena penampilannya masih cantik dan muda, pembawaannya terasa begitu menggoda. Ia sedikit lebih lembut dari gadis-gadis yang lebih muda, dan mata itu sedikit naik di ujungnya bersamaan dengan gerakan irisnya, memperlihatkan tatapan yang dapat menaklukkan seorang pria.     

Malah, Jun Wu Xie berkata, "Aku baru sampai di tempat ini dan aku tidak tahu bahwa Wivern Licik adalah milik Nona Qu. Aku hanya melihatnya ketika itu dibawa oleh seorang bocah muda yang datang menantangku dan aku hanya menerimanya."     

Lin Feng tidak menyangka Qu Xin Rui akan mengungkit topik mengenai Wivern Licik saat itu dan ketika ia mendengar cara Jun Xie menjawab, jantungnya tiba-tiba merosot.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.