Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pesta Ulang Tahun (2)



Pesta Ulang Tahun (2)

3Di antara orang-orang itu, ada Ketua Klan dan wakil-wakil mereka dari dua klan lain yang belum pernah dilihat Jun Wu Xie sebelum ini. Mereka melihat Xiong Ba berjalan mendekat dan menganggukkan kepala mereka untuk menyapa.     

Lin Que dan Lin Feng juga ada di sana dan selain pasangan ayah dan anak itu, Shangguan Yan juga mengikuti mereka ke sini. Namun ekspresi di wajah ketiga pria itu tidak terlihat ramah sama sekali. Sejak Jun Xie muncul di sana, mata Lin Feng menatap tajam dan tidak berpaling sedikit pun dari Jun Xie.     

Jun Wu Xie tidak peduli sedikit pun dengan mata "elang" Lin Feng dan bisa dikatakan … bahwa Jun Wu Xie bahkan tidak menyadari Lin Feng berada di sana.     

"Kita masih harus menunggu sebentar, tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu." Qing Yu berkata, menatap pintu Ruang Awan Surgawi yang tertutup rapat, sepertinya ia sudah biasa dengan situasi seperti ini.     

Xiong Ba kemudian berbisik pada Jun Xie dengan suara rendah, "Penyihir tua itu melakukan hal ini setiap kali. Semua orang yang datang harus menunggu terlebih dahulu di luar pintu ini sebelum pintu dibuka dan kita boleh masuk."     

Jun Wu Xie mengangguk perlahan.     

Seraya semua orang terus menunggu, Qu Wen Hao dan Qu Ling Yue berjalan masuk, menuju ke depan semua orang yang ada di sana dan semua langsung berlutut dan menyambut, "Kepala Daerah Kota! Ketua Muda!"     

"Semua silakan berdiri. Kalian semua datang cepat hari ini membuatku yang datang paling terakhir." Wajah Qu Wen Hao dipenuhi senyuman lembut dan sosoknya terlihat mirip dengan Qu Ling Yue, hanya saja lebih tegas. Qu Wen Hao baru saja berusia empat puluh namun rambut di kedua pelipisnya sudah memutih. Walaupun senyuman di wajahnya begitu lembut, itu tidak menghilangkan kerutan di ujung matanya.     

Qu Ling Yue berdiri di belakang ayahnya dan ia mengangguk menyapa beberapa paman di sana sebelum tatapannya mendarat di sosok Jun Xie yang berdiri di sebelah Xiong Ba. Ketika ia melihat sosok yang bisa dibilang tidak begitu tinggi itu, wajahnya yang putih dan bersih langsung terlihat mencurigakan dengan rona merah muda. Ia tiba-tiba merasa heran dan menundukkan kepalanya, tangannya menarik lengan bajunya dengan sengaja.     

Tatapan Lin Feng begitu Qu Ling Yue tiba, langsung beralih dari Jun Xie ke sosok Qu Ling Yue. Sejak Qu Ling Yue kembali ke Kota Seribu Monster, ia hanya menemuinya sekali ketika Qu Ling Yue baru saja masuk ke gerbang Kota Seribu Monster dan karena insiden dengan Wivern Licik, ia telah dihukum untuk merenungi tindakannya, hanya diperbolehkan keluar dari rumahnya hari ini. Sudah lama tidak melihat Qu Ling Yue, Lin Feng berharap dapat mengobrol dengan Qu Ling Yue hari ini namun sekarang, situasinya malah menjadi seperti ini.     

Setelah Qu Ling Yue tiba di sini, ia tak melihatnya walau hanya sekilas, bahkan melirik dari sudut matanya. Tatapannya terpaku pada Jun Xie sepanjang waktu dan ia bahkan terlihat seperti seorang gadis yang malu-malu.     

Ketika tatapan malu-malu dan canggung itu dilihat oleh Lin Feng, hatinya bagaikan diiris dalam oleh sebuah belati tajam.     

Jika sebelum ini Lin Feng dikatakan hanya menduga Qu Ling Yue menyukai Jun Xie, dan ia hanya menebak-nebak, maka setelah melihat cara Qu Ling Yue memandang Jun Xie hari ini, ia hampir sepenuhnya yakin bahwa hati Qu Ling Yue telah terpikat oleh Jun Xie!     

Itu ada situasi yang tak dapat diterima Lin Feng.     

Ia menatap Jun Xie geram, berharap bisa menguliti Jun Xie hidup-hidup dan mematahkan tulangnya. Ia benar-benar tidak bisa mengerti, apa yang dilihat Qu Ling Yue dalam diri bocah yang sangat kurus dan terlihat biasa saja itu.     

Jun Xie jelas kalah dengannya di berbagai aspek namun mengapa Qu Ling Yue mengabaikan dia dan malah menyukai begundal itu?     

Tidak mau menerima hal itu, kecemburuan yang kuat terbakar di dalam dada Lin Feng. Tangannya mengepal membentuk tinju dan ia mengatupkan rahangnya, mengiris dan mencincang Jun Xie seribu kali di dalam benaknya.     

Qu Wen Hao bertegur sapa dengan berbagai Ketua Klan dan kemudian berdiri di depan Xie Kecil. Ia berpura-pura tidak sengaja melihat ke arah Xiong Ba dan Jun Xie, seperti ia baru saja melihat bocah itu dan berkata, "Ini, pasti Adik Jun kita kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.