Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pesta yang Berbahaya (2)



Pesta yang Berbahaya (2)

0Kata-kata Jun Wu Xie bagai menyiramkan satu ember air dingin pada Qing Yu yang sangat gelisah hingga itu membuatnya tenang.     

"Maka mengapa ia masih mengirimkan undangan ini untukmu?" Jun Wu Xie benar. Dengan kekuatan Qu Xin Rui dan statusnya di Kota Seribu Monster, jika ia benar-benar ingin membunuh Jun Xie, ia tak akan perlu melakukannya dengan cara yang sulit. Dan terlebih lagi, insiden ini sudah lewat beberapa saat sebelum undangan dikirimkan.     

"Mungkin, ia merasa aku bermanfaat baginya." Jun Wu Xie berkata tanpa ekspresi. Ia tak pernah menyangka bahwa Qu Xin Rui akan mengirimkan undangan padanya, dan alasannya masih belum diketahui hingga kini.     

"Kalau begitu Tuan Muda Jun, apakah itu berarti kau akan pergi?" Qing Yu masih merasa sedikit khawatir mengenai hal itu.     

"Tebak." Jun Wu Xie kembali bertanya padanya dan Qing Yu tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Jika Jun Wu Xie tidak akan meninggalkan Kota Seribu Monster, maka ia harus hadir di perayaan ulang tahun Qu Xin Rui. Namun ia tidak keberatan untuk benar-benar hadir di sana. Karena Qu Xin Rui tidak berniat untuk membunuhnya, itu berarti Qu Xin Rui tidak akan melakukan apa pun padanya selama pesta ulang tahun. Ia mungkin juga bisa menemukan alasan mengapa ia diundang ke perjamuan itu.     

Setelah memikirkan hal ini baik-baik, Qing Yu masih merasa semua ini terlalu berbahaya dan ia segera berlari ke Xiong Ba untuk mendiskusikan masalah ini dengannya.     

Di dalam ruangan, Jun Wu Xie adalah satu-satunya orang yang masih ada di sana. Ia duduk tanpa ekspresi di meja sambil menuang minuman untuk dirinya.     

"Nona Muda." Sosok Ye Sha tiba-tiba muncul di dalam ruangan.     

"Dalam dua hari terakhir, apakah ada orang lain yang mengawasi Balai Klan Amukan Api?" Jun Wu Xie bertanya. Di malam setelah Tuan Mbek Mbek menelan Wivern Licik, Ye Sha langsung mendeteksi seseorang telah menyusup ke Balai Klan Amukan Api di tengah malam dan bersembunyi di luar pintu kamar Jun Wu Xie untuk mengawasinya.     

Dan Ye Sha bisa merasakan energi spiritual pria itu setidaknya level ungu atau lebih tinggi.     

Dari sejak saat itu, Jun Wu Xie tahu ia telah membangunkan seseorang di Ruang Awan Surgawi dan orang itu selama berhari-hari telah mengirimkan orang untuk mengawasinya tetapi mereka tidak pernah menunjukkan diri. Maka, Jun Wu Xie tahu Qu Xin Rui akan segera beraksi.     

"Mereka tidak datang dua hari belakangan ini." Ye Sha berkata.     

"Hal yang aku minta kau lakukan, sudah dilakukan?" Jun Wu Xie bertanya, sedikit menaikkan pandangannya.     

"Semua sudah dilaksanakan. Kau tenang saja, Nona Muda."     

Jun Wu Xie mengangguk puas.     

"Pria yang datang ke sini beberapa hari yang lalu, apakah kau berhasil mengukur kekuatannya?"     

"Aku berhasil mendapatkan perkiraannya." Ye Sha menjawab.     

"Bagaimana dia dibandingkan dirimu?" Jun Wu Xie bertanya.     

Ye Sha diam sesaat sebelum ia menjawab, "Bawahanmu akan sanggup mengalahkan dia."     

Itu berarti kekuatan musuh lebih rendah daripada Ye Sha dan perbedaannya cukup besar.     

Walaupun Ye Sha tidak memiliki kekuatan spiritual, namun kemampuan bertarungnya lebih hebat daripada seorang roh ungu biasa. Ketika ia mendengar perkataan Ye Sha, Jun Wu Xie sedikit lega.     

"Nona Muda." Ye Sha tiba-tiba berkata.     

Jun Wu Xie mengangguk acuh tak acuh dan mengangkat gelasnya untuk menyesap minumannya.     

"Ye Mei mengirim pesan bahwa ia akan kembali bersama Tuan Muda Wu Yao dalam beberapa hari." Ye Sha melapor dengan suara pelan.     

Saat itu, gelas di tangan Jun Wu Xie bergetar, hingga isinya hampir tumpah. Wajahnya sama sekali tidak memiliki ekspresi namun jarinya bergerak sedikit, satu-satunya tanda yang mengkhianati emosinya.     

"Oh begitu." Ia menjawab tanpa ekspresi, seperti tidak peduli sedikit pun.     

"Ya. Tuan Muda Wu Yao telah menginstruksikan Ye Mei untuk menyampaikan pesan meminta agar Nona Muda menjaga diri dan menunggunya datang ke sini." Ye Sha berkata, melaporkan pesan yang dikirim Ye Mei, kata demi kata.     

Mata Jun Wu Xie tertunduk, seraya menatap pantulan wajahnya di permukaan gelasnya.     

"Baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.