Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ruang Awan Surgawi (1)



Ruang Awan Surgawi (1)

0Lin Que memicingkan matanya. Kematian Wivern Licik bukan sebuah fakta yang dapat ditutupi dengan mudah dan satu-satunya hal yang dapat ia lakukan sekarang adalah memikirkan cara untuk meredakan kemarahan orang itu hingga ia bisa menyelamatkan putranya dari kerumitan yang melandanya.     

"Kau tahu asal Binatang Roh itu?"     

Lin Feng menggelengkan kepalanya.     

"Aku hanya tahu Binatang Roh memiliki wujud sosok serigala putih seperti salju dan ia memiliki sembilan ekor di bagian tubuh belakangnya. Itu … Binatang itu hanya berwujud seekor domba kecil ketika menyembunyikan wujud aslinya dan ia tampaknya tidak memiliki kekuatan apa pun."     

Lin Que berpikir keras sesaat kemudian ia langsung menarik Lin Feng dari tanah. "Katakan padaku. Apakah begundal Jun Xie tahu kau adalah orang yang membawa Wivern Licik keluar sejak awal?"     

Lin Feng mengangguk cepat-cepat.     

"Maka kau harus ingat apa yang akan kukatakan padamu baik-baik. Di insiden ini, sejak awal, Jun Xie telah berencana menjatuhkanmu. Ia membuat Binatang Rohnya menyerang Binatang Roh Shangguan Miao hingga menyebabkan Shangguan Miao terluka. Dan kau bertindak gegabah untuk membalaskan dendam saudaramu dan jatuh ke dalam perangkap Jun Xie hingga Wivern Licik terbunuh. Apakah kau mengerti?" Lin Que berkata dengan mata memicing, menatap Lin Feng tajam.     

Lin Feng tertegun.     

Lin Que berteriak keras kehilangan kesabarannya, "Apakah kau mendengarku dengan jelas!"     

Lin Feng gemetar dan mengangguk gugup.     

"Aku mendengarmu! Aku mendengarmu!"     

"Bagus. Sekarang, kau sudah terlibat di dalam masalah ini dan ketika orang itu memberikan hukuman, terima saja dan aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memohon keringanan bagimu. Namun kau harus terus bersikeras bahwa semua ini adalah perbuatan Jun Xie. Jun Xie adalah tamu Klan Amukan Api dan Klan Amukan Api selalu berseteru dengan orang itu. Hanya sedikit yang tahu tentang Wivern Licik, dan beberapa orang di Klan Amukan Api juga tahu. Mereka membocorkan informasi itu pada Jun Xie dan membuat dia merencanakan semua ini untuk menjatuhkanmu. Pastikan kau ingat hal ini dengan baik! Jika orang itu mengirim anak buahnya untuk menginterogasi, maka jawab mereka tepat seperti apa yang kukatakan padamu barusan tanpa mengurangi satu kata pun!" Lin Que berkata dengan berapi-api.     

"Ayah berusaha menjatuhkan semua kesalahan ini pada Jun Xie?" Lin Feng masih sedikit terkejut.     

"Bagaimana menurutmu?! Jika ia tak disalahkan, bahkan aku tak akan dapat menyelamatkanmu dari orang itu! Kau lebih baik berdoa Binatang Roh Kelas Pelindung milik Jun Xie cukup untuk menyenangkan orang itu. Jika Binatang Roh Kelas Pelindung dapat mengurangi kemarahan orang itu, maka kau akan aman." Lin Que berkata dingin.     

Lin Feng membenamkan kepalanya di antara pundaknya dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.     

"Kau tidak berguna! Bukankah kau seharusnya kembali ke kamarmu untuk merenungkan tindakanmu!?" Lin Que berteriak, kemarahannya semakin membuncah ketika ia menatap Lin Feng.     

Lin Feng segera menghapus air mata dan ingus dari wajahnya dan kembali ke kamarnya dengan kepala tertunduk namun ketakutan yang memenuhi matanya perlahan sudah menghilang. Jika Lin Que memintanya kembali ke kamarnya, itu berarti Lin Que yakin bisa mengatasi masalah ini. Dengan itu, Lin Feng tahu ia telah berhasil selamat dari bencana kali ini.     

Lin Que menatap punggung kurus putranya sendiri dan tak bisa menahan perasaan putus asanya. Ia seharusnya bisa menguatkan posisinya di hadapan orang itu dengan Wivern Licik tetapi kini, semua itu telah dirusak oleh seorang anak tak berguna dan ia harus memikirkan jalan keluar untuk menyelesaikan ini semua.     

"Pengawal!" Lin Que berteriak tiba-tiba.     

"Instruksi apa yang diberikan Kepala Klan pada kami?"     

"Pergi ke gudang penyimpanan dan bawakan benda berharga yang aku bawa kembali kemarin. Kemudian pergi denganku ke Ruang Awan Surgawi." Lin Que menyuruh para penjaga dengan napas berat.     

"Ya, Ketua!"     

Lin Que mempersiapkan setumpuk benda berharga dan pergi dengan kereta kuda untuk menuju ke Ruang Awan Surgawi di Kota Seribu Monster.     

Ruang Awan Surgawi di Kota Seribu Monster awalnya adalah sebuah tempat di mana mereka biasa memuja para dewa, namun setelah orang itu kembali perintah diberikan untuk membongkar altar dan semua batu pemujaan harus dibuang. Ruang itu kemudian diubah menjadi sebuah tempat tinggal yang digunakan untuk kepentingan pribadi orang itu dan di seluruh wilayah di mana Ruang Awan Surgawi berada, semua bangunan yang lebih tinggi dari dua tingkat dihancurkan karena orang itu merasa gedung-gedung itu menghalangi pemandangan di luar jendelanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.