Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tipu Muslihat yang Berbahaya



Tipu Muslihat yang Berbahaya

2Lin Que begitu terkejut dengan tindakan Lin Feng dan ia langsung bertanya, "Ada apa? Apa pun itu, berdiri dulu dan ceritakan padaku."     

Lin Feng tetap bersikeras untuk berlutut dan mengatakan, "Ayah, Wivern Licik … Wivern Licik … sudah tidak ada …."     

"Apa!?" Mata Lin Que membelalak lebar, menatap Lin Feng tak percaya.     

"Apa maksudmu Wivern Licik tidak ada? Apa yang sebenarnya terjadi?"     

Lin Feng dengan sedih menceritakan pada Lin Que semua yang telah terjadi dan wajah Lin Que berubah dari putih menjadi hijau.     

"Dasar kau tidak berguna!"     

Dengan suara keras, Lin Que menampar Lin Feng begitu kuat di wajahnya. Kekuatan yang digunakannya, langsung meninggalkan bekas lima jari yang merah padam di wajah Lin Feng.     

Lin Feng tidak berani berteriak kesakitan dan hanya memegangi wajahnya seraya ia terus berlutut di tempatnya.     

"Siapa yang memberimu izin? Berani sekali kau membawa Wivern Licik ke Arena Binatang Roh? Tidakkah kau tahu siapa yang menginginkan Wivern Licik? Apakah kau sudah kehilangan akal!? Apakah kau menyadari, demi Wivern Licik itu, seberapa banyak jerih payah yang kulakukan, berapa banyak orangku yang dikorbankan untuk mendapatkannya? Dan berani sekali kau menghilangkan Wivern Licik hanya karena kemarahan bodoh! Aku telah mengatakan semuanya mengenai Wivern Licik pada orang itu dan aku diberitahu bahwa itu akan menjadi hadiah ulang tahun orang itu dalam waktu setengah bulan. Aku sudah berjanji untuk mengirimkan Wivern Licik saat itu dan kau, penghinaan ini harus terjadi sekarang di waktu kritis ini! Bukankah kau sama saja dengan menampar wajah ayahmu sendiri!?" Lin Que berteriak menggelegar, benar-benar dikuasai kemarahan saat ini.     

Jika ini hal lain, masih tidak apa-apa kalau benda itu hilang. Ia bisa saja menemukan penggantinya.     

Namun Wivern Licik telah menghabiskan waktunya lebih dari sepuluh tahun dan ia telah melewati berbagai kesulitan sebelum berhasil menemukannya. Dalam upaya untuk menangkapnya dan membawanya kembali ke sini, ia telah mengorbankan nyawa beberapa orang ahlinya dan juga banyak nyawa orang biasa. Ia awalnya berpikir bisa menggunakan Wivern Licik untuk mendapatkan sesuatu dari orang itu pada akhirnya, saat ia memberitahu orang itu, ia kembali hanya untuk menemukan Wivern Licik sudah tidak ada!     

Bagaimana ia akan mengatasi hal ini!?     

Kemarahan Lin Que yang tak terkendali terhadap Lin Feng sangat besar. Ia adalah satu-satunya putra Lin Que dan Lin Que jarang memarahinya. Ketika ia membuat masalah yang lebih besar di masa lampau, Lin Que selalu diam-diam membantunya menyelesaikan masalah-masalah itu. Tetapi kali ini, situasinya benar-benar berbeda.     

"Ayah! Ayah! Kau harus menyelamatkanku." Lin Feng memohon seraya meratap di kaki Lin Que, memeluk paha Lin Que ketakutan.     

"Aku tidak akan berani melakukannya lagi. Tidak akan. Aku mohon ayah menyelamatkanku kali ini saja."     

Lin Que menatap anaknya yang tak berguna dan benar-benar berharap ia bisa menampar idiot itu hingga mati. Namun ia tak sanggup lagi mendaratkan tangannya pada anak itu dan ia hanya bisa mengembuskan napas panjang tak berdaya.     

"Huh! Dosa apa aku."     

"Kau mengatakan Wivern Licik dibunuh oleh seekor Binatang Roh Kelas Pelindung? Dan Binatang Roh Kelas Pelindung itu milik pemuda yang dibawa Xiong Ba ke Kota Seribu Monster?" Keadaan sudah menjadi seperti ini dan ia tak bisa lagi memaksa putranya untuk memikul tanggung jawab ini, maka, ia harus memiliki rencana lain.     

Lin Feng mengangguk.     

"Apakah kau yakin bahwa Binatang Roh itu adalah Kelas Pelindung?" Lin Que bertanya.     

Lin Feng menjawab tergesa-gesa, "Sangat yakin! Aku bukan satu-satunya orang yang melihatnya! Semua orang di Arena Binatang Roh juga melihatnya! Binatang Roh itu, pasti Binatang Roh Kelas Pelindung. Jika tidak … jika tidak mengapa Wivern Licik tunduk di hadapannya? Putramu tidak tahu kelas binatang roh itu sebelumnya dan berpikir ia hanya binatang roh kelas bawah, berpikir … berpikir bahwa kekuatan Wivern Licik tidak akan mengalami masalah untuk menundukkan lawan. Aku tidak menyangka Jun Xie begitu licik berani menyembunyikan kelas binatang rohnya dan itu menyebabkan aku jatuh ke dalam perangkapnya." Lin Feng menangis, berusaha mengalihkan semua kesalahan ke Jun Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.