Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Siapa yang Ditelan Siapa yang Menelan (4)



Siapa yang Ditelan Siapa yang Menelan (4)

2Wivern Licik sudah tidak ada lagi dan Lin Feng tiba-tiba panik, berusaha memikirkan sebuah cara untuk mengatasi situasi ini. Dan di tengah kegelisahannya, ia sebenarnya bahkan mempertimbangkan untuk menculik Binatang Roh Jun Xie darinya!     

Walaupun Wivern Licik sangat berharga, tetapi Binatang Roh Kelas Pelindung akan cukup untuk menggantikannya!     

Lin Feng berteriak tanpa henti, tetapi tidak seorang pun di Arena Binatang Roh berani setuju dengannya saat itu. Walaupun mereka mengenali Lin Feng, tetapi mereka masih kehilangan akal karena mereka benar-benar melihat bahwa Jun Xie memiliki Binatang Roh Kelas Pelindung yang sesungguhnya di tangannya!     

Ketika Binatang Roh itu tampil dengan wujud aslinya tadi, ia telah merampas nyawa sekelompok orang dan mereka tidak siap melihat hal itu.     

Jun Wu Xie menatap Lin Feng yang berteriak-teriak dengan pandangan dingin. Bahkan ketika Lin Feng berteriak dengan suara parau, tak seorang pun di Arena Binatang Roh yang berani menjawab teriakannya yang begitu memilukan.     

"Kau sudah selesai berteriak?" Jun Wu Xie bertanya datar.     

Wajah Lin Feng yang sudah pucat berubah menjadi merah padam sambil menatap Jun Xie, napasnya terengah-engah dan ia kelihatannya berharap ia bisa menggali lubang di tubuh Jun Xie dengan tatapan tajamnya.     

"Aku berpikir Tuan Muda Klan Es akan bersikap kekanak-kanakkan hingga kau memerlukan orang luar sepertiku untuk mengatakan padamu peraturan di Arena Binatang Roh?" Jun Wu Xie berkata dengan nada suara yang dingin.     

Lin Feng terkejut, dan ia memalingkan matanya yang ketakutan untuk mengamati keadaan di sekelilingnya. Semua orang yang ia lihat, segera menundukkan kepalanya, tak berani menatap matanya.     

Aturan Arena Binatang Roh, selalu lebih cenderung mengatur manusia pemilik Binatang Roh daripada Binatang Roh itu sendiri. Selama peserta kompetisi tidak memiliki Gelang Penjinak Roh, tidak penting apa kelas Binatang Rohnya, dan orang-orang di Arena Binatang Roh tidak akan turut campur dengan urusan itu. Bahkan ketika Binatang Roh Jun Xie adalah Binatang Roh Kelas Pelindung, ia tidak melanggar aturan Arena Binatang Roh yang mana pun.     

"Jika kau mengatakan aku telah melanggar peraturan, maka ketika kau diam-diam membawa Wivern Licik ke sini, itu dianggap apa? Kau benar-benar perlu diingatkan kelas apa Wivern Licik itu?" Jun Wu Xie mencemooh, menatap Lin Feng geram. Ia benar-benar tidak berminat berurusan dengan bocah manja ini tetapi karena ia telah menyodorkan mukanya untuk ditampar, bagaimana bisa Jun Wu Xie menolak "tawaran baiknya"?     

Lin Feng dibuat tidak bisa berkata-kata dengan ucapan Jun Xie dan tubuhnya pun terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Jun Xie tahu mengenai Wivern Licik.     

"Daripada berusaha mendebatku di sini, Tuan Muda Klan Es seharusnya memikirkan bagaimana kau akan bertanggung jawab pada ayahmu mengenai hal ini." Jun Wu Xie membungkuk untuk mengangkat Tuan Mbek Mbek dan membawanya di tangannya. Fakta bahwa Tuan Mbek Mbek menelan Wivern Licik berada di luar dugaannya juga, tetapi karena itu sudah terjadi, bahkan jika Tuan Mbek Mbek memuntahkannya kembali, Wivern Licik tidak akan kembali hidup.     

Terlebih lagi ….     

Ia tak berniat mengembalikan bangkai Wivern Licik pada Lin Feng.     

"Kau …. Kau kalah … kau tetap kalah!" Lin Feng tidak bisa menemukan alasan lain lagi tetapi tidak mau membiarkan Jun Xie menjadi orang yang terakhir bicara sebelum pergi, atau bukankah itu akan berarti ia tidak punya apa-apa lagi? Dan berarti ia sudah kehilangan semua yang ia pertaruhkan di pertandingan ini?     

Jun Wu Xie mengangkat matanya dan menatap Lin Feng.     

"Binatang Rohmu melangkah keluar dari panggung! Kakinya keluar batas, itu berarti kalah! Wivern Licik telah menang!" Lin Feng berteriak gila, begitu putus asa dan ia pun berada di ambang batas kewarasannya.     

"Oh? Tidak apa-apa. Aku bisa mengajukan tantangan baru besok." Jun Wu Xie menjawab dengan mudah.     

Hanya akan memakan waktu dua hari. Ia bisa menunggu.     

Lagipula, ia tidak berniat meninggalkan Kota Seribu Monster untuk sementara waktu.     

Ketenangan Jun Wu Xie malah menonjolkan kepanikan Lin Feng di hadapan semua orang di sana hingga sangat terlihat perbedaannya.     

Bagaimana pun tidak masuk akalnya Lin Feng karena keputusasaannya, Jun Xie sama sekali tidak terpengaruh dari awal hingga akhir.     

Reaksi acuh tak acuh itu, bagaikan sebuah tamparan tidak langsung, yang mendarat di wajah Lin Feng. Walaupun tidak sakit, tetapi rasa malunya benar-benar nyata!     

Itu benar, dengan Binatang Roh Kelas Pelindung, siapa yang khawatir mengenai harus mengulang kompetisi ini di Arena Binatang Roh?     

Binatang Roh yang ia miliki di tangannya, adalah bukti bahwa ia tak akan gagal!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.