Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Batu Roh Wivern Licik (2)



Batu Roh Wivern Licik (2)

3Setiap kali Teratai Mabuk keluar, ia akan selalu mengejar Kucing hitam kecil dan setiap kali Teratai Kecil keluar, ia kemudian akan dikejar-kejar Tuan Mbek Mbek, melompat-lompat di seluruh tempat. Dan sekarang, situasi bertambah pelik. Kelinci Darah dan Tuan Mbek Mbek selalu bertengkar, di setiap kesempatan ….     

Jun Wu Xie dapat merasakan kepalanya pening. [Tidak bisakah kedua binatang dungu itu berhenti sebentar?]     

Potongan muntah yang diam-diam ditendang Tuan Mbek Mbek dari ranjang dengan kakinya jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara nyaring, berputar-putar sesaat sebelum akhirnya berhenti.     

Mata Jun Wu Xie memicing ketika ia melihat "muntahan" yang sebenarnya adalah batu roh yang berukuran sebesar telur burung merpati!     

Itu adalah batu roh giok hijau dan berlumuran dengan air liur Tuan Mbek Mbek tergeletak berkilauan di lantai, mulus dan mewah, memantulkan cahaya matahari yang masuk melalui jendela.     

Jun Wu Xie membungkuk untuk mengambil batu roh yang basah dan lengket itu dengan sebuah saputangan yang membungkus jarinya dan membawanya mendekat untuk melihatnya dengan lebih teliti.     

Di dalam potongan batu giok hijau itu, tak sedikit pun cacat terlihat.     

"Ini adalah batu roh Wivern Licik?" Mata Jun Wu Xie memicing seraya menatap batu itu. Karena itu keluar dari mulut Tuan Mbek Mbek, pasti batu itu berasal dari Wivern Licik yang ditelan Tuan Mbek Mbek. Dan karena batu roh tidak bisa dicerna, dan dengan daya tumbuk Kelinci Darah yang melompat tinggi, batu roh yang tak dapat dicerna dimuntahkan keluar dari mulut Tuan Mbek Mbek!     

Wivern Licik dianggap binatang roh paling kuat di antara Binatang Roh Kelas Tinggi dan terlebih lagi, Wivern Licik yang ini sudah melengkapi siklus pergantian kulitnya, maka, ia sebenarnya sudah masuk ke kelas pelindung. Namun karena kekuatan Binatang Roh Kelas Pelindungnya belum sepenuhnya matang, ia tidak berdaya melawan Tuan Mbek Mbek yang kekuatannya sudah matang.     

Dan batu roh Wivern Licik di tangannya, adalah kualitas Binatang Roh Kelas Pelindung.     

Ini adalah pertama kalinya Jun Wu Xie melihat batu roh Binatang Roh Kelas Pelindung. Walaupun ukurannya tidak besar, ia dapat merasakan kekuatan yang terpancar dari batu itu.     

Cincin roh Jun Wu Xie belum ditempa dan jika ia akan menempanya suatu hari nanti, menambahkan batu roh kelas pelindung di cincin itu tentu saja akan membuatnya menjadi benda paling mewah dan langka yang bisa ia miliki!     

Dengan pikiran itu di kepalanya, Jun Wu Xie mengusap batu roh Wivern Licik dengan hati-hati sebelum ia meletakkan batu itu di telapak tangannya untuk mencermatinya lebih teliti.     

Namun, ia baru saja meletakkan batu roh di dalam tangannya ketika dorongan yang sangat besar yang ia rasakan di Arena Binatang Roh tiba-tiba menyerangnya dari dalam sekali lagi!     

Hasrat yang menggebu-gebu tiba-tiba bangkit di dalam benaknya!     

[Apa yang sebenarnya terjadi di sini?]     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya penuh semangat seraya ia berusaha menahan hasrat yang kuat di dalam dirinya. Perasaan yang sungguh asing baginya dan ia tak pernah mengalami ledakan emosi yang tak terkendali di dalam dirinya.     

Kucing hitam kecil mendeteksi tindakan Jun Wu Xie yang aneh dan ia segera melompat ke sisi Jun Wu Xie, ingin melihat ada apa dengan Jun Wu Xie.     

Namun di saat yang sama Kucing hitam kecil itu lompat, dari tangan Jun Wu Xie yang memegang batu roh, ledakan cahaya emas tiba-tiba bersinar begitu terang!     

Cahaya itu tidak menyilaukan, dan Jun Wu Xie tiba-tiba dapat merasakan sebuah kekuatan aneh menahan dorongan hasrat yang tak bisa dijelaskan di dalam dirinya!     

Sulur emas kecil, yang kelihatannya memiliki kesadaran, perlahan mulai menjalari batu roh itu sedikit demi sedikit, mendorong batu itu bergerak ke tengah telapak tangan Jun Wu Xie!     

Rasa sakit yang menusuk dan aneh ketika sebuah benda asing menembus paksa daging di tangannya menyebabkan Jun Wu Xie langsung berkeringat dingin. Ia ingin melemparkan batu roh itu dari tangannya tetapi sulur cahaya emas itu mencengkeram batu itu, perlahan mendorongnya masuk ke daging di tangannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.