Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Siapa yang Ditelan Siapa yang Menelan (2)



Siapa yang Ditelan Siapa yang Menelan (2)

0Arena Binatang Roh yang tadinya besar dan luas, dalam sekejap begitu Binatang Roh raksasa ini muncul, terlihat menyusut. Orang-orang yang berada di dekat panggung langsung hancur hingga meninggal di tempat begitu Binatang Roh ini mendarat!     

Aroma darah yang kuat semerbak di udara Arena Binatang Roh, sementara mata mereka membelalak tak percaya, menatap Binatang Roh berekor sembilan!     

"Binatang Roh Kelas Pelindung …. Itu adalah Binatang Roh Kelas Pelindung!" Di keheningan yang mencekam, sebuah teriakan yang sangat keras terdengar, ketika tarikan napas panjang terdengar dari tengah kerumunan!     

Tak ada yang pernah menyangka bahwa di Arena Binatang Roh di Kota Seribu Monster, seekor Binatang Roh Kelas Pelindung yang hanya ada di cerita dongeng benar-benar muncul!     

Jun Wu Xie menatap Tuan Mbek Mbek yang memperlihatkan wujud aslinya dengan tenang, dan senyum tipis terlihat di bibirnya.     

Bersembunyi di tengah kerumunan dan sudah siap untuk menikmati pertunjukan hebat yang akan dimulai, Lin Feng sama terkejutnya dengan apa yang ia lihat di hadapannya. Matanya membelalak tertegun karena kaget, menatap tak percaya Wivern Licik telah ditindih di bawah kaki Binatang Roh Kelas Pelindung, tak percaya dengan apa yang dilihat matanya sendiri.     

Tangisan memilukan Wivern Licik sampai di telinganya, suaranya terdengar begitu memelas dan dipenuhi teror dan ketakutan!     

"Oh tidak!" Masih terkejut, perasaan seram tiba-tiba tumbuh di dalam hati Lin Feng. Ia tiba-tiba membuang perasaan waspadanya seraya merangkak dan mencari jalan di tengah kerumunan orang di depannya, bergegas menghampiri Wivern Licik.     

Namun, tepat di saat itu, rahang Tuan Mbek Mbek terbuka lebar dan ia menelan Binatang Roh yang meronta dan menggeliat di bawah kakinya langsung ke dalam perutnya!     

Wivern Licik yang hampir sebesar gunung kecil ditelan bulat-bulat, dan bahkan tidak dikunyah!     

Begitu Lin Feng berhasil melewati kerumunan orang, ia melihat ujung ekor Wivern Licik menghilang ke dalam rahang Tuan Mbek Mbek dan langsung ditelan. Lin Feng tiba-tiba merasa seolah darah di seluruh tubuhnya disedot keluar darinya, dan tubuhnya lunglai tersungkur lemah di tanah.     

[Bagaimana bisa menjadi seperti ini?]     

[Bagaimana bisa menjadi seperti ini?]     

[Bagaimana Wivern Licik bisa ditelan?]     

Pertanyaan itu terus terngiang di benak Lin Feng, karena ia menolak untuk memercayai bahwa apa yang dilihat matanya adalah benar!     

Wivern Licik yang seharusnya menjadi hadiah yang telah dipersiapkan ayahnya untuk orang itu!     

Namun kini, ia diam-diam membawa Wivern Licik keluar, dan menyebabkan Wivern Licik ditelan oleh seekor Binatang Roh Kelas Pelindung yang tiba-tiba muncul, bahkan tanpa meninggalkan satu duri pun ….     

Ketakutan dan teror meledak di dalam dada Lin Feng, giginya mulai bergemelatuk seraya ia duduk di tanah yang dingin, tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi sedingin es.     

Dan saat Wivern Licik ditelan utuh oleh Tuan Mbek Mbek ke dalam perutnya, dorongan emosi yang dirasakan Jun Wu Xie tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Wajahnya sedikit bingung, karena ia menyadari perubahan mendadak yang terjadi dengan emosinya.     

Seluruh Arena Binatang Roh menjadi kacau balau. Kemunculan Binatang Roh Kelas Pelindung telah mengguncang kewarasan mereka semua. Mereka meraung dan meratap sambil berusaha untuk mundur ketakutan, karena satu-satunya emosi yang dirasakan seseorang dengan kehadiran sosok Binatang Roh Kelas Pelindung adalah teror!     

Tuan Mbek Mbek menjilat mulutnya puas karena sensasi lengket di bawah salah satu cakarnya membuatnya merasa tidak nyaman. Ia langsung berubah menjadi bola cahaya dan mengecilkan dirinya, perlahan berubah sedikit demi sedikit dari wujud Binatang buas raksasa, menjadi bola bulu wol yang mungil.     

Ketika sinar itu pudar, di tengah tumpukan puing di panggung arena, seekor domba mungil yang menggemaskan tiba-tiba muncul.     

"Mbek?" Tuan Mbek Mbek menatap kekacauan di sekelilingnya, melihat panggung yang hancur menjadi puing tak berbentuk, dan setumpuk darah dan daging yang ia buat karena "tidak sengaja" menginjak mereka. Ia mengembik sekali, suaranya heran.     

Dan dengan suara itu, massa yang kacau balau di Arena Binatang Roh tiba-tiba diam lagi!     

Semua mata menatap, tak percaya melihat Tuan Mbek Mbek yang berdiri di tengah tumpukan puing. Tak pernah mereka bayangkan, binatang yang mendatangkan mimpi buruk bagi mereka, adalah "Binatang Roh Kelas Bawah" yang mereka hina selama ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.