Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Peta Kelima (8)



Peta Kelima (8)

3"Berapa banyak orang di pihak musuh?" Hua Yao bertanya penuh pertimbangan. Ini bukan pertama kalinya mereka tetap pergi ke sebuah tempat di mana mereka bahkan sudah tahu ada kehadiran orang-orang Dua Belas Istana di sana.     

"Qu Ling Yue tidak terlalu rinci mengenai hal itu. Selain Bibi Buyut itu, ada sekitar tiga orang lagi yang menetap di Kota Seribu Monster, dan apakah masih ada selain mereka di sana, tidak bisa dipastikan." Jun Wu Xie berkata.     

"Belum apa-apa sudah ada empat orang." Fei Yan menambahkan, sambil menggosok dagunya, berusaha untuk mengukur bahaya yang akan mereka datangi dalam misi kali ini.     

"Ini tidak seburuk yang kita kira. Orang-orang dari Dua Belas Istana, bukan hanya musuh kita kali ini. Mereka juga musuh orang-orang di Kota Seribu Monster. Selama kita bisa memastikan keselamatan orang-orang yang diculik, semua orang di Kota Seribu Monster akan membantu kita dengan senang hati." Jun Wu Xie berkata sambil memicingkan matanya. Kebencian orang-orang Kota Seribu Monster terhadap Dua Belas Istana mungkin tidak kurang dari kebencian enam sekawan ini. Karena anggota keluarga mereka berada di tangan musuh, mereka tidak memiliki pilihan lain selain tunduk pada perintah orang-orang itu.     

Namun begitu anggota keluarga mereka dibebaskan, untuk apa mereka terus menunduk?     

"Kelihatannya kali ini, kita masih harus mengandalkan kepala kecilmu juga." Begitu Qiao Chu mendengar Jun Wu Xie mengatakan semua itu, ia langsung ingat dengan semua yang terjadi di Negeri Api hari ini. Walaupun mereka tahu bahwa kekuatan mereka tidak bisa dibandingkan dengan orang-orang dari Dua Belas Istana, namun mereka memiliki kemampuan dan sekaligus Jun Wu Xie yang sangat cerdas di pihak mereka!     

"Maka mari kita coba kali ini, dan menggunakan beberapa orang dari Dua Belas Istana ini sebagai percobaan. Kita ditakdirkan untuk menghadapi mereka cepat atau lambat." Fan Zhuo berkata sambil tersenyum. Kembali di Akademi Angin Semilir, mereka sudah tahu seperti apa rasanya, dan mereka tidak takut untuk mencobanya sekali lagi!     

"Heh, heh, tetapi ada satu hal yang ingin kutanyakan pada Xie Kecil." Qiao Chu berkata tiba-tiba, sambil tersenyum tidak tahu malu dan licik.     

Jun Wu Xie meliriknya dan berkata, "Bicara."     

"Ehm … Kakak Wu Yao … kapan ia kembali?" Qiao Chu bertanya, mengedipkan matanya dengan lugu. Sebenarnya, terhadap Jun Wu Yao, Qiao Chu begitu mengaguminya hingga memuja dirinya. Jika Jun Wu Yao bisa bergabung dengan mereka, maka beberapa orang dari Dua Belas Istana tidak perlu dihiraukan. Bahkan jika jumlah mereka berkali lipat, mereka tak akan menjadi ancaman.     

Terkadang, mereka akan sangat penasaran, dari mana Jun Wu Yao berasal, hingga ia begitu kuat sampai-sampai orang dari Dua Belas Istana tidak mungkin memiliki kesempatan untuk bertahan di bawah tangannya.     

Jun Wu Xie kaku, tak pernah menyangka Qiao Chu tiba-tiba menyebutkan Jun Wu Yao.     

Sejak kepergian Jun Wu Yao terakhir kali, sudah cukup lama waktu berlalu. Ia berpikir Jun Wu Yao akan kembali beberapa hari setelah itu tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai menyadari bahwa pria itu pasti telah menghilang lagi.     

"Hal tertentu, harus kita lakukan sendiri." Jun Wu Xie berkata, menundukkan pandangannya. Tidak tahu mengapa, ketika Qiao Chu menyebutkan Jun Wu Yao, perasaan yang tak dapat digambarkan memenuhi rongga dadanya, membuatnya gelisah.     

"Uhuk. Aku hanya bertanya. Jangan tersinggung. Aku tahu itu. Untuk membalas dendam, kita pada akhirnya harus melakukannya sendiri. Hanya dengan cara seperti ini, itu bisa dianggap sebagai pembalasan yang memuaskan dan sempurna." Qiao Chu langsung berkata. Bukannya ia ingin membonceng saja di belakang, namun hanya saja Jun Wu Yao telah menjadi orang yang sangat ia kagumi.     

Merasakan bahwa suasana hati Jun Wu Xie sepertinya tidak beres, Hua Yao dan yang lain tidak mengatakan apa-apa lagi mengenai hal ini dan langsung berpencar untuk bersiap-siap, mengubah tujuan mereka selanjutnya ke Kota Seribu Monster!     

Jun Wu Xie tetap berada di kamar Fan Zhuo sementara Hua Yao berdiskusi dengan Qu Ling Yue dan Xiong Ba.     

Fan Jin gembira melihat mereka hendak kembali ke Akademi Angin Semilir namun ia tiba-tiba diberitahu oleh Fan Zhuo bahwa mereka tidak akan bisa kembali bersamanya. Fan Jin hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi namun hanya mengingatkan Fan Zhuo untuk berhati-hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.